KEBAJIKAN ( De 德 ) - Seberapa istimewakah anak kita? Einstein mengatakan bahwa dalam diri setiap anak adalah seorang yang lebih jenius dan mulia daripada dia. Setiap anak diberi talenta yang banyak. Beberapa talenta mudah dikenali: cantik, ramah tamah, badan yang atletis dan gagah, taat. Talenta lainnya perlu diusahakan atau dikembangkan dalam lingkungan yang tepat. Beberapa talenta lainnya tidak akan ditemukan sampai akhirnya diuji dengan kondisi ekstrim atau sengsara.
Talenta juga dapat dihalangi atau tidak dihargai karena talenta tersebut tidak terpakai oleh seseorang di lingkungan mereka saat ini. Kreativitas dan spontanitas menjadi terpendam sedangkan kerukunan dan ketaatan merupakan keharusan. Energi yang meledak-ledak adalah membahayakan di tempat yang sempit dengan benda-benda yang mudah pecah. Kerentanan dan sikap berterus-terang menjadi sasaran pada orang memperoleh kegembiraan dari hal yang menyedihkan.
Stres fisik, mental, kimiawi, atau watak emosional dapat menyebabkan seseorang mematikan dan menyembunyikan talenta mereka, seperti kesengajaan, kesadaran, atau refleks sebagai mekanisme perlindungan. Di sisi lain, stres yang sama dapat mencegah seorang anak mendapat kendali terhadap talentanya, sehingga ia kesulitan untuk melakukan talenta yang berbeda, atau mengatur talenta-talenta tersebut sehingga talenta tersebut tidak menjadi halangan.
Semua sistem saraf yang penting adalah hubungan antara pikiran dan tubuh, dorongan dan tindakan, sensasi dan pemahaman, dan penggabungan/proses. Hal ini termasuk otak, saraf tulang belakang, saraf-saraf, neurotransmitter, dan cairan spinal untuk menghantar pesan yang tepat dari fungsi dan adaptasi internal yang ideal terhadap lingkungan dan situasi.
Sistem saraf dapat rusak jika struktur yang pendukungnya, tulang belakang, menjadi tidak sejajar akibat cedera, stres yang berulang, atau postur/sikap tubuh yang buruk. Penyebab lainnya berasal dari beban mental yang berlebihan, stres emosional dan kimiawi. Sistem saraf memutuskan arusnya pada tulang belakang untuk menghentikan sentakan sepanjang saraf tulang belakang.
Sistem saraf ‘putus’ dapat terjadi pada seorang anak (atau dewasa) jika mereka secara berulang-ulang mendengar atau memikirkan frasa berikut ini:
– Disuruh mandiri
– Ia seperti berada di dunianya sendiri
– Hentikan bereaksi secara berlebihan
– Saya tidak merasakan apa-apa
– Kamu terlalu sensitif
– Kamu tidak sepantasnya begitu menderita
– Tidak seorang pun yang peduli padaku
– Saya merasa tidak diterima di mana-mana
– Kenapa kamu begitu sulit untuk mengerti
– Hentikan sikap konyolmu
– Memikirkan hal yang tidak benar
– Kamu ini tidak punya harapan apa-apa
– Berhenti memikirkan hal yang tidak masuk akal
Di dalam ilmu chiropractic (metode terapi yang memfokuskan pada pengkoreksian tulang belakang, otot, dan persendian saraf), kita menyebut sistem saraf ‘putus’ sebagai “subluksasi”. Subluksasi menyebabkan saraf menjadi sangat sensitif atau melemahkan penyampaian pesan. Dapatkah kamu bayangkan mencoba mengendarai sebuah mobil dengan memakai sarung tinju di kedua kaki yang dibalut gips yang lebar dan digigiti nyamuk sepanjang perjalanan anda? Atau mencoba mengendarai mobil setelah diberi obat pereda nyeri setelah ditendang dan sangat sulit untuk bertahan membuka mata Anda karena rasa kantuk yang sangat?”
“Sebagai seorang dokter anak-anak dan chiropractor kesejahteraan keluarga, tujuan saya adalah untuk memeriksa pasien saya supaya mereka mendapatkan kembali yang terbaik untuk mereka,” ujar dr. Sabrina.
“Melalui penyesuaian lembut untuk tulang belakang secara berulang-ulang, kerja jaringan lunak, dan nasihat gaya hidup, tujuan kami adalah untuk menolong pasien kami, terutama anak-anak, mendapat kendali terhadap talenta mereka sehingga mereka dapat hidup yang sukses dan berarti.” (dr. Sabrina Chen-See adalah seorang dokter anak-anak dan chiropractor kesejahteraan keluarga di Vancouver, Kanada. Ia adalah penganut agama yang kuat dalam memberi sumbangan positif kepada masyarakat, dan menyumbangkan waktu dan ilmu chiropractic nya secara teratur untuk masyarakat dan kegiatan amal). Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar