|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 14 November 2015

Terlalu Banyak Gula bisa Ketagihan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Kita menaruh perhatian besar terhadap dampak makanan pada tubuh, tetapi mengabaikan dampak makanan pada mental dan emosional kita. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak mengonsumsi makanan dengan kadar gula dan lemak tinggi, tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga membuat ketagihan.

Menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada 27 Oktober 2015 lalu melaporkan bahwa terdapat 63% orang dewasa Australia yang kelebihan berat badan (obesitas), sehingga orang-orang sangat memerhatikan dampak makanan pada tubuh. Tapi pada kenyataannya, makanan tidak hanya berefek terhadap psikologis manusia, terhadap spiritual juga memiliki dampak tertentu.

Penelitian menemukan bahwa makanan yang berkadar gula dan lemak yang tinggi selain merugikan kesehatan, juga mudah membuat orang ketagihan, laiknya kecanduan narkoba. Dalam jangka panjang, otak sangat tergantung dan hanya berpikir inginnya menyantap makanan manis dan berlemak yang biasanya terdapat pada kuliner modern, dan tidak ingin lagi makanan tradisional.

Amy Reichelt peneliti senior University of New South Wales, Australia yang melakukan penelitian ini mengatakan: “Ketika seseorang yang gemar makan gula, di saat makan, jika tidak memberinya makanan yang mengandung gula maka orang ini akan menjadi mudah marah dan gelisah. Mirip dengan orang ketagihan narkoba.”

Proses fisiologis ini ada hubungannya dengan dopamin, semacam zat penerus sinyal saraf yang memengaruhi sistem saraf pusat kesenangan. “Para remaja yang otaknya sedang berkembang, jika terlalu banyak kadar gula di dalam makanannya, kebiasaan ini akan mengubah reaksi psikologis dari makanan yang mengandung gula di dalam kehidupan yang akan datang,” ujar Reichelt.  Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar