KEBAJIKAN ( De 德 ) - “Kita tak semestinya berpijak di antara ragu yang tak berbatas.. Seperti berdiri di tengah kehampaan.. Mencoba untuk membuat pertemuan cinta..”
Kamu impulsif. Mudah jatuh pada suasana yang memberimu ruang untuk bernostalgia dengan luka-luka. Perasaan sakit yang tanpa sadar selalu kau pelihara dengan apik di sudut hati.
Barangkali kita sama. Bedanya, kau tak pernah lelah dengan perasaan-perasaan sentimentil semacam itu, sedangkan aku mulai tak percaya berbagai harapan yang tumbuh di sekelilingku.
Harapan yang hanya akan membuatku tidak produktif menjalani hidup. Harapan yang sering kali harus bertabrakan dengan kenyataan yang pahit. Maka aku bertekad hanya menjalani sebaik-baiknya apa yang kuyakini benar.
Dan sekarang kita sedang duduk berdua di bangku kayu yang lumutan, di tepi jalan. Berbagi malam, berbagi bintang, berbagi kisah yang berkebalikan, berbagi kasih, juga rindu. Hembusan nafas berat kembali kukeluarkan sejak aku berada di taman ini satu jam yang lalu.
Aku menundukkan kepalaku dan kembali melihat luka memar di tanganku yang membuat aku menatap iba dan nanar diriku sendiri.
Mataku kembali terasa panas saat mengingat penyebab luka memar ditanganku ini, rasanya sungguh sakit tapi bukan rasa sakit dari luka ini yang lebih dominan melainkan rasa sakit yang menjalar didalam hatiku membuat dadaku terasa sangat sesak.
Nah sobat, Rasa sedih dan galau dalam drama percintaan memanglah hal ynag wajar. Tetapi kemudian untuk terus-terusan berada dalam balutan kesedihan ynag tiada akhir bukanlah sesuatu yang wajar.
You have to move on guys. Sebuah drama memang tak harus selalu berakhir manis, kepahitan memang akan ada, meski kita tak tahu apakah kepahitan atau rasa manis yang akan kita dapat.
Pada akhirnya cinta hanyalah sebuah cara. So, jangan pernah menyalahkan cinta. Tetapi salahkanlah mereka atau dia yang dengan egonya mempermainkan cinta.
Semoga Bermanfaat..
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
Salam kebajikan (Lily)
Salam kebajikan (Lily)
Tidak ada komentar:
Write komentar