|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 04 Maret 2016

Melihat Keseharian Putriku yang Berumah Tangga, Aku Begitu Sedih

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Ketika seorang wanita sudah menikah dan berumah tangga, tak bisa dipungkiri akan ada banyak peran dan tanggung jawab baru yang harus dibawanya. Mulai dari urusan rumah tangga hingga pekerjaan di luar rumah. Hanya saja yang sering terjadi di masyarakat, masih banyak yang beranggapan kalau semua pekerjaan rumah tangga itu dibebankan hanya pada wanita saja. Padahal peran seorang suami juga sangat dibutuhkan dalam rumah tangga.

Iklan yang diunggah oleh Sheryl Sandberg di halaman Facebook ini membuka mata kita betapa peran suami juga sangat penting dan dibutuhkan dalam rumah tangga. Iklan ini pun jadi viral di dunia maya. Tampaknya banyak yang merasakan hal yang sama seperti yang terlihat di dalam setiap adegannya.

Wanita baru pulang kerja tampak sibuk
Diawali dengan seorang wanita yang baru pulang kerja. Di rumah, ada ayah, suami, dan anaknya. Si wanita langsung terlihat sibuk. Mulai dari memberikan tiket pulang untuk ayahnya, mencuci noda pada kaos putranya, dan langsung menyiapkan makan malam. 

Sang suami terlihat santai
Sang suami terlihat bersantai duduk di sofa dengan laptop di pangkuan sambil menonton televisi. Sementara itu, ayah dari wanita itu terlihat sedih. Ada sesuatu yang mengusik hatinya.


Sang ayah kemudian menulis sepucuk surat. Tampaknya apa yang ia lihat dari keseharian putrinya yang sudah berumah tangga membuka mata hatinya.

Sang istri memasukkan cucian, sementara suami sedang santai
"Gadis kecilku,

Sekarang kamu sudah dewasa. Dulu kamu suka main rumah-rumahan dan sekarang sudah mengatur rumah dan kantormu sendiri. Ayah sangat bangga sekaligus merasa bersalah."

Ayah tersebut lalu mengatakan kalau ia merasa bersalah karena putrinya harus menjalankan semuanya seorang diri. Dia merasa selama ini telah memberi contoh yang kurang baik. Selama ini ia tak pernah membantu istrinya sendiri di rumah. Dan hal itulah yang kemudian dicontoh oleh putrinya. Apa yang dilihat putrinya di rumah kini sangat mempengaruhi perannya sebagai seorang istri.

"Apa yang kamu lihat, itu yang kamu pelajari," tulisnya lagi.

"Suamimu pasti mempelajari hal yang sama dari ayahnya. Ketika bermain rumah-rumahan, dia akan berpura-pura menonton televisi dan gadis sepertimu akan pura-pura membuatkan teh. Ayah memohon maaf atas nama ayahnya."
Sang Ayah membuat perubahan membantu istrinya
Surat tersebut kemudian ditinggalkan dan dibaca oleh putrinya. Sementara itu ketika sampai di rumah, sang ayah mencoba membuat perubahan. Ia ikut turun tangan membantu istrinya untuk menyelesaikan cucian. Kini ia sadar betapa yang selama ini ia contohkan pada putrinya kurang tepat. Barulah ia sepenuhnya menyadari betapa beratnya peran seorang istri jika melakukan semua urusan rumah tangga seorang diri.

Surat dibaca putrinya
Pekerjaan rumah tangga tak semata-mata jadi beban seorang istri. Apalagi jika sang istri juga berkarier atau bekerja di luar rumah, perlu ada komitmen kuat agar tak saling membebani atau menyakiti satu sama lain dalam rumah tangga.  

Sobat, kalau menurutmu sendiri bagaimana? Seberapa penting peran seorang suami dalam rumah tangga, lebih spesifiknya lagi dalam urusan pekerjaan rumah tangga? Setujukah kalau suami juga perlu sesekali ikut turun tangan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga?  Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar