KEBAJIKAN ( De 德 ) - Banyak orang mengganggap hidup ini adalah sebuah medan laga yang membutuhkan perjuangan untuk menaklukkan beban masalah yang tiada henti-hentinya datang menerpa. Silih berganti dari satu masalah ke masalah berikutnya dengan kadar kerumitan yang berbeda-beda.
Namun, seberapa berat dan seberapa rumit masalah yang menghadang kehidupan kita, janganlah berhenti untuk melangkah. Walaupun kaki terasa berat untuk melangkah, tetaplah terus berjalan. Jangan ragu untuk terus melangkah.
Hidup ini ibarat seorang murid yang sedang menimba ilmu di sekolah. Saat dia tidak masuk sekolah dengan alasan apapun, maka guru tidak akan menunggu kehadirannya, menunda untuk melanjutkan pelajaran. Tidaklah mungkin gara-gara dia seorang, maka kepentingan semua murid dalam menuntut ilmu akan dikorbankan. Semakin lama murid tadi tidak bersekolah, maka semakin jauh pula pelajarannya akan tertinggal.
Demikian juga dengan hidup ini, sekali kita berhenti melangkah, maka kita akan tertinggal banyak langkah di belakang dan berakibat hilangnya banyaknya kesempatan yang tersedia.
Seorang pemuda bernama Emon, merasa sangat frustasi setelah diberhentikan dari pekerjaannya. Walaupun mendapat pesangon karena perusahaannya mengalami kepailitan, namun Emon merasa dirinya sebagai pengangguran, manusia yang tidak berguna. Dia merasa malu. Berulang kali Emon mengirimkan surat lamaran pekerjaan namun semuanya belum memberikan balasan.
Hingga akhirnya Emon mulai menyerah dan tidak mau berjuang lagi. Dia berniat pulang kampung untuk mengurus lahan pertanian di desanya. Beberapa sahabatnya berusaha menahannya karena menyayangkan kehebatan kemampuan dan kepintaran Emon akan menjadi sia-sia saat berada di kampung.
Namun Emon tidak bergeming dan keputusannya untuk pulang kampung benar-benar terjadi. Tanpa sepengetahuan teman-temannya, Emon kembali ke kampung halamannya. Nomor hapenya tidak dapat lagi dihubungi.
Tepat seminggu setelah kepergiannya, sebuah perusahaan raksasa mengirimkan surat panggilan kepada Emon. Namun, Emon sudah tidak dapat dihubungi. Bagaikan lenyap ditelan bumi. Sebuah kesempatan emas, telah tersia-siakan dan tidak mungkin dapat terulang kembali.
Emon memilih untuk berhenti melangkah, meninggalkan jejak kesuksesan di kota. Dia tidak mau bersabar untuk terus melangkah, berusaha tetap semangat dan bersikap optimis dalam menghadapi masalahnya. Padahal, hanya tinggal seminggu saja, Emon akan kembali ke jalur kejayaannya.
Sobatku yang budiman...
Harapan akan selalu ada dan memang tetap ada bagi mereka yang tetap tegar bersemangat dalam melangkah ke depan, walaupun kelihatan jalannya begitu terjal dan berliku.
Jangan pernah menghilangkan harapan, yang bakal menuntun kita ke masa depan yang menjanjikan kesuksesan hidup. Selama terus berjuang dan tidak pernah berputus asa, maka kita pasti akan mendapatkan hasil yang baik.
Buka mata, buka telinga dan bukalah mata hati, yakinkan diri bahwa akan ada pintu lain yang terbuka di saat kita melihat pintu yang akan kita lalui sedang tertutup rapat. Optimis dan selalu berpikiran positif, sebab pasti ada jalan keluar bagi mereka yang melangkah di jalan kebenaran.
Setiap orang berhak untuk merasakan kesuksesan dan kebahagiaan. Masa lalu adalah pelajaran berharga bagi kita. Jangan lagi hidup di masa lalu, sebab masa lalu hanya akan meninggalkan jejak langkah. Jika pahit rasanya, tidak perlu diratapi secara berkepanjangan.
Masa depan bukan ditentukan oleh masa lalu, namun ditentukan oleh apa yang kita lakukan pada saat kini, saat sekarang.
Kita tidak hidup sendirian di dunia ini, di sekitar kita begitu banyak orang yang ingin membantu kita, yang akan menjadi pahlawan kehidupan bagi kita. Mereka ada dan selalu merentangkan tangan untuk menggenggam tangan kita untuk melangkah bersama.
Setiap saat mereka berupaya untuk menyentuh hati kita, menyadarkan kita akan perjuangan tanpa kenal menyerah, semangat hidup dan nilai-nilai optimisme.
Seringkali kita telat menyadari keberadaan mereka, karena masih terus berkutat dengan masalah yang ada. Membelenggu hati dalam kesedihan serta memborgol pikiran dalam kebodohan. Kehadiran mereka dalam balutan ketulusan niat, tidak tampak oleh mata yang telah dikotori oleh pikiran yang kerdil.
Untuk itu, segera bukalah mata kita lebar-lebar, carilah dan perhatikan baik-baik, gunakan naluri dan hati kita untuk menemukan mereka yang akan menjadi pahlawan bagi kehidupan kita. Salam kebajikan #firmanbossini
Tidak ada komentar:
Write komentar