KEBAJIKAN ( De 德 ) - Seorang pemuda bernama Zuki merasa hidupnya kurang bahagia. Seringkali dia melihat kejadian buruk di depan mata yang dilakukan oleh orang lain, misalnya penipuan, penyebaran fitnah, pembegalan dan sebagainya.
Peristiwa itu membekas dalam dirinya dan membuat pikirannya selalu dihantui oleh beragam kejahatan. Zuki mulai mempertanyakan, mengapa semua orang tidak bisa hidup dalam damai, dimanakah hati nurani mereka yang sering berbuat jahat kepada orang lain?
Lantas dalam benaknya, Zuki membatin, bagaimanakah cara agar dapat menikmati hidup yang bahagia? Apakah kehidupan yang dijalani memang identik dengan kesengsaraan dan penderitaan? Jika demikian, untuk apa sebenarnya kita hidup di dunia ini?
Suatu ketika Zuki pergi menjumpai seorang guru spiritual yang terkenal bijaksana bernama Opung Toba.
Opung Toba memahami kekalutan pikiran Zuki, sama seperti yang dialami oleh banyak orang. Beberapa nasehat diberikan Opung Toba untuk Zuki agar dapat menjalani hidupnya dengan benar dan melangkah mengikuti rambu-rambu kehidupan.
Ada 4 hal dalam kehidupan ini yang tidak pernah akan kembali lagi yaitu :
1. Waktu
2. Ucapan atau perkataan
3. Kesempatan atau peluang
4. Hidup
Waktu... Apa yang telah terjadi, tidak seorangpun yang dapat mengubahnya kembali. Kita tidak dapat memutar waktu ke masa lalu, namun kita dapat menciptakan kenangan yang indah dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Apa yang telah kita lakukan akan berubah menjadi kenangan yang akan diingat oleh siapapun. Sekarang bergantung kepada kita, ingin menciptakan kenangan indah atau sebaliknya kenangan buruk yang dibenci oleh siapapun.
Waktu itu dapat digunakan oleh siapapun tanpa perlu membayar. Semua orang akan mendapatkan jatah waktu yang sama. We can’t own it but we can use it. We can’t keep it but we can spend it.
Ucapan atau perkataan... Semua ucapan yang terlanjur keluar dari mulut kita, tidak akan pernah dapat dihapus atau dihilangkan. Bahkan bukan tidak mungkin, ucapan tersebut dapat menjadi viral dan terus membesar tanpa dapat dicegah.
Kita hanya mampu mengoreksi ucapan tersebut dan meminta maaf jika melukai perasaan orang lain, namun tidak dapat menarik kembali ucapan tersebut. Marilah kita memperbanyak ucapan yang bernada positif daripada negatif, pujian daripada caci maki, memotivasi daripada menjatuhkan dan menginspirasi daripada menyebar fitnah.
Peluang dan kesempatan... Kita tidak mungkin mendapatkan kembali peluang atau kesempatan yang sudah berlalu dari hadapan kita. Saat kita melepaskannya, maka peluang itu akan meninggalkan kita dan mencari orang lain yang ingin memanfaatkannya.
Hidup.... Kehidupan yang sedang kita jalani, hanya terjadi satu kali dan tidak pernah dapat diulang kembali. Bagi yang mempercayai reinkarnasi, hidup yang terjadi setelah proses reinkarnasi tidak akan sama persis dengan apa yang dijalani pada kehidupan sebelumnya.
Hidup ini tidaklah abadi. Semua akan kembali kepada Sang Pencipta. Jangan pernah sia-sia kan hidup ini, perbaiki hidup ini, cerahkan hidup ini, mulai kapan? Tentu saja mulai detik ini juga. Berpikirlah sejenak dan sadarilah bahwa hidup itu adalah proses menuju kematian.
Ada 4 hal dalam kehidupan ini yang tidak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan
4. Bersyukur
Jika kita tidak memiliki uang dan harta kekayaan, namun masih memiliki kehormatan, maka kita patut bersyukur. Sebab salah satu kekayaan yang masih dihargai dan berharga di mata orang lain adalah kehormatan.
Jika suatu ketika, kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka kita dapat memanfaatkan kejujuran untuk meraih kehormatan kita yang telah hilang. Sebab sesungguhnya mereka yang masih menjunjung kejujuran adalah orang-orang yang terhormat.
Jika suatu saat, kita telah kehilangan kehormatan karena berlaku tidak jujur, maka kita masih memiliki harapan untuk memperbaiki diri, berharap mereka mau mengerti alasan dibalik perbuatan itu.
Milikilah harapan bahwa kehormatan kita yang terlanjur rusak akan dapat dipulihkan walaupun dengan susah payah, asalkan kita berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan itu.
Milikilah harapan, walaupun banyak orang tidak lagi mempercayai kita karena kita pernah melakukan perbuatan tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri kegigihan kita dalam memulihkan kehormatan kita.
Yang terakhir, bersukacitalah dalam segala kondisi, syukuri apa yang ada dan telah dikaruniai oleh Tuhan.
Ada 4 hal dalam kehidupan ini yang paling berharga :
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta dan Kebajikan
4. Tuhan
Kekayaan itu bukanlah berdasarkan berapa banyak harta yang dimiliki. Kekayaan adalah apa yang masih kita miliki di saat kita kehilangan semua harta yang ada.
Saat kita kehilangan semua harta kekayaan, ingatlah bahwa kita masih memiliki keluarga yang akan mendampingi hidup kita selanjutnya. Saat kita kehilangan semua keluarga, ingatlah bahwa kita masih memiliki sahabat.
Saat kita kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat lagi, maka ingatlah bahwa kita masih memiliki cinta untuk berbuat kebajikan kepada sesama. Kelak, merekalah yang akan menggantikan keluarga dan sahabat yang telah hilang.
Dan, jika merasa kehilangan semuanya, ingatlah bahwa kita masih memiliki Tuhan, sebagai sandaran hidup ini.
Petuah dan wejangan Opung Toba telah memulihkan kondisi psikis Zuki yang galau.
Sobatku yang budiman...
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari hingga keletihan itu letih mengejarmu. Teruslah berjalan hingga kebosanan itu bosan bersamamu. Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Sebab di mana ada kemauan, di situ ada pasti jalan. Jalan yang baik dan benar, yang dapat menuntun kita kepada kehidupan yang lebih bermartabat dan terhormat di mata sesama manusia dan di mata Tuhan. Salam kebajikan #firmanbossini
Tidak ada komentar:
Write komentar