Kemerosotan moral manusia sekarang sudah merupakan
sebuah lonceng peringatan, ketika sifat egois, tidak berperasaan, tidak
bertanggung jawab merasuki dan tertanam dalam jiwa anak-anak, maka
masa depan mereka akan suram dan semakin membahayakan dunia ini.
Di Hubei ada sebuah kejadian yang tragis terjadi, seorang pelajar yang bermarga Huang yang berumur 12 tahun dengan 4 orang teman sekelasnya pergi berenang ke sebuah kolam yang jaraknya 12 meter dari sekolah mereka.
Huang karena kakinya keram menggelepar didalam kolam, keempat temannya yang lain telah terlebih dahulu naik dari kolam. Setelah menyaksikan kejadian tersebut, salah satu anak tersebut menangis berteriak meminta tolong kepada orang lain, tetapi salah satu anak yang lain segera menghardiknya menyuruhnya diam.
Jika kita berteriak meminta pertolongan orang lain, maka guru akan mengetahui kita berenang disini.” akhirnya karena tanpa pertolongan Huang tenggelam. Keempat teman sekelasnya mengambil pakaian Huang dan menanamnya di kebun buah yang jaraknya 300 meter dari kolam.
Ini membuat orang teringat kepada fabel tentang Shema Kwang sewaktu kecil menolong orang. Fabel ini sudah ada ribuan tahun yang lalu, Shema Kwang sewaktu kecil menolong orang yang tenggelam, dia adalah seorang anak yang pintar, gagah berani dan sangat bertanggung jawab, ketika semua orang lari, dia tidak lari dan memutuskan menyelamatkan orang.
Dizaman sekarang kepintaran anak-anak sekarang tidak mungkin lebih rendah dari zaman Shema Kwang, keberanian Shema Kwang menyelematkan orang sejak ribuan tahun menjadi fabel yang perlu menjadi teladan, sedangkan anak zaman sekarang karena takut dihukum oleh gurunya, melihat temannya sendiri tenggelam memutuskan untuk tidak menyelamatkannya.
Keputusan ini adalah mengenai hidup mati seseorang, sebenarnya mereka mempunyai 2 pilihan yang pertama adalah menyelamatkan nyawa seseorang dan pilihan yang kedua membiarkannya karena mereka takut dihukum gurunya.
Hanya dalam sekilas pikiran keempat murid tersebut memutuskan melepaskan pilihan yang pertama mereka tidak berusaha menyelematkan temannya malahan dengan mata kepala sendiri melihat temannya sendiri tenggelam.
Menghadapi bahaya, tentu saja kita tidak mengharapkan anak-anak yang tidak mempunyai pengalaman turun keair menyelamatkan orang, tetapi keberanian untuk berteriak juga sudah tidak ada, hal ini perlu kita semua sesalkan.
Didalam masyarakat, sekolah dan orang tua, semua sangat memperhatikan / mengkhawatirkan pendidikan jasmani anak, sedangkan terhadap pendidikan rohani anak sangat kurang.
Banyak anak berubah menjadi egois, tidak sopan, tidak berperasaan, kurang bertanggung jawab, semua hal ini bukan kebetulan terjadi. Orang tua sekarang karena takut anaknya ditindas dan dirugikan orang lain, dari kecil mengajar mereka lebih pintar sedikit, harus lebih licik dan keegoisan orang tua juga mempengaruhi mereka.
Tidak ada komentar:
Write komentar