|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 01 April 2011

Topi Tionghoa Dulu lambang Status Sosial Tionghoa Kuno

 

Topi telah lama ditemukan di China. Sebagai contoh, di China ada pepatah, seperti ini "Yi Guan Chu Chu" ( Berpakaian rapi dengan pakaian dan topi ), dan "Guan Mian Tang Huang ( Elegan dan megah dalam berpakaian )", dan seterusnya. Kata "Guan" dan "Mian" di sini merujuk kepada Topi.

Topi adalah bagian penting dalam gaya berpakaian Tiongkok kuno, bila seorang laki-laki mencapai usia 20, ia mulai memakai topi, dan pada saat ini dibuat sebuah upacara yang disebut "Guanli ( Upacara Menggunakan Topi )", menunjukkan bahwa dia telah tumbuh dewasa.
 
Topi Tiongkok kuno tidak sama dengan yang model sekarang. Zaman dulu bentuknya sempit--hanya bagian dari kopiah, tidak seperti model sekarang, dimana topi membungkus seluruh kepala.

Setelah topi muncul, aturan hirarki dalam hal status sosial telah diterapkan: orang miskin dengan status sosial yang rendah tidak boleh memakai sebuah topi. Peraturan memakai topi berbeda dari dinasti ke dinasti. Pada jaman dinasti Han (206SM-220M), bentuk topi sudah mirip dengan hari ini. Orang status sosial rendah hanya bisa memakai ikat kepala, dan sebagian kecil hanya boleh memakai destar terbuka. Pengaruh aturan ini berlangsung sampai Dinasti Ming (1368-1644).

Pada zaman Dinasti Ming, Wushamao (topi kasa hitam) digunakan dalam seragam resmi. "Mian" muncul lebih awal dari "Guan", dan biasanya merujuk kepada "Mian" (mahkota) khusus yang digunakan oleh raja. Hanya anak raja penerus takhta ia akan dapat mahkota (Jiamian, dalam bahasa mandarin artinya: meneruskan mahkota). Buruh hanya memakai ikat kepala, umumnya untuk menyeka keringat, dan berfungsi sebagai topi.

Topi Tionghoa memiliki ciri kebangsaan.

Dahulu kala, orang Dinasti Liao (916-1125) dan Jin (1115-1234) biasanya memakai topi bulu binatang, dan orang-orang dari Dinasti Yuan (1271-1368) biasanya memakai topi gaya helm. Selain itu, terdapat sedikit warna-warni topi dari Uygur, topi wol dari suku Tu, topi bulu rubah khas suku Mongol, dan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, topi juga berfungsi sebagai perlindungan dingin, guna menjaga kepala tetap hangat, dan juga sebagai pelengkap penampilan yang menarik.

Tidak ada komentar:
Write komentar