Kebajikan adalah pola dari pemikiran dan perilaku berdasarkan standar moral yang tinggi. Itu termasuk kemurnian akhlak dan kemurnian moral. Kebajikan dimulai dalam hati dan akal budi yang diajarkan di rumah. Itu adalah akumulasi dari ribuan keputusan dan perbuatan kecil.
Virtue (Kebajikan) adalah kata yang tidak sering kita dengar dalam masyarakat saat ini, namun dalam bahasa Latin akar kata virtus berarti daya.
Wanita dan pria yang bajik memiliki martabat yang tak terlihat dan kekuatan batin. Mereka yakin karena mereka layak untuk menerima.“Andalah yang harus membela yang benar, bahkan seandainya Anda harus melakukannya sendirian.
Milikilah keberanian moral untuk menjadi terang agar orang lain mengikuti. Tidak ada persahabatan yang lebih berharga selain hati nurani Anda yang bersih, kebersihan moral Anda pribadi dan betapa mulia rasanya untuk mengetahui bahwa Anda berdiri di tempat yang sudah ditentukan bersih dan dengan keyakinan bahwa Anda layak untuk melakukannya.”
Apakah kita akan secara perlahan menjadi tenggelam dalam pemikiran bahwa standar moral tinggi kebajikan sudah usang dan tidak relevan atau tidak penting lagi bagi masyarakat sekarang ? Dapatkah pada awalnya kita bertoleransi, kemudian menerima, dan akhirnya menerima tindakan tidak benar dari sekeliling kita ?
Mungkinkah kita telah ditipu oleh panutan yang palsu dan dibujuk pesan media yang menyebabkan kita melupakan nilai kebajikan kita ? Apakah kita juga telah diracuni sedikit demi sedikit? Apakah yang dapat lebih memperdaya daripada memikat remaja dari generasi terhormat ini untuk tidak melakukan apa pun, atau menjadi sibuk membuat pesan singkat [sms] namun tidak pernah mendapat pengetahuan mengenai kebenaran yang terdapat dalam buku yang ditulis bagi Anda dan Zaman Anda oleh Tuhan ?
Apa yang lebih memperdaya daripada memikat seseorang, muda dan tua. Anda dan saya, untuk menjadi sibuk dengan diri sendiri, penampilan kita, pakaian kita, bentuk dan ukuran tubuh kita sehingga kita melupakan nilai Tuhan dan kemampuan kita untuk mengubah dunia melalui pengaruh bajik kita.
Sekarang adalah waktunya bagi kita masing-masing untuk bangkit dan kembali kepada kebajikan.
Virtue (Kebajikan) adalah kata yang tidak sering kita dengar dalam masyarakat saat ini, namun dalam bahasa Latin akar kata virtus berarti daya.
Wanita dan pria yang bajik memiliki martabat yang tak terlihat dan kekuatan batin. Mereka yakin karena mereka layak untuk menerima.“Andalah yang harus membela yang benar, bahkan seandainya Anda harus melakukannya sendirian.
Milikilah keberanian moral untuk menjadi terang agar orang lain mengikuti. Tidak ada persahabatan yang lebih berharga selain hati nurani Anda yang bersih, kebersihan moral Anda pribadi dan betapa mulia rasanya untuk mengetahui bahwa Anda berdiri di tempat yang sudah ditentukan bersih dan dengan keyakinan bahwa Anda layak untuk melakukannya.”
Apakah kita akan secara perlahan menjadi tenggelam dalam pemikiran bahwa standar moral tinggi kebajikan sudah usang dan tidak relevan atau tidak penting lagi bagi masyarakat sekarang ? Dapatkah pada awalnya kita bertoleransi, kemudian menerima, dan akhirnya menerima tindakan tidak benar dari sekeliling kita ?
Mungkinkah kita telah ditipu oleh panutan yang palsu dan dibujuk pesan media yang menyebabkan kita melupakan nilai kebajikan kita ? Apakah kita juga telah diracuni sedikit demi sedikit? Apakah yang dapat lebih memperdaya daripada memikat remaja dari generasi terhormat ini untuk tidak melakukan apa pun, atau menjadi sibuk membuat pesan singkat [sms] namun tidak pernah mendapat pengetahuan mengenai kebenaran yang terdapat dalam buku yang ditulis bagi Anda dan Zaman Anda oleh Tuhan ?
Apa yang lebih memperdaya daripada memikat seseorang, muda dan tua. Anda dan saya, untuk menjadi sibuk dengan diri sendiri, penampilan kita, pakaian kita, bentuk dan ukuran tubuh kita sehingga kita melupakan nilai Tuhan dan kemampuan kita untuk mengubah dunia melalui pengaruh bajik kita.
Sekarang adalah waktunya bagi kita masing-masing untuk bangkit dan kembali kepada kebajikan.
"Untuk bertahan dalam segala keadaan untuk berlatih lima hal yang merupakan kebajikan yang sempurna; kelima hal ini adalah keseriusan, kemurahan hati, kesungguhan ketulusan, dan kebaikan."
Konfusius mengajar lima kebajikan yang harus dilatih setiap hari agar hidup menjadi harmonis, hidup sehat :
Ren adalah keutamaan kebajikan, amal, dan kemanusiaan;
Ren adalah keutamaan kebajikan, amal, dan kemanusiaan;
Yi, kejujuran dan kebenaran;
Yi bisa dipecah menjadi zhong, Melakukan terbaik seseorang, hati nurani, loyalitas, dan shu, Timbal balik, altruisme, pertimbangan untuk orang lain, dan versi awal Konfusius 'dari Aturan Emas, "apa yang tidak Anda ingin diri Anda, jangan lakukan kepada orang lain." Zhi, pengetahuan;
Yi bisa dipecah menjadi zhong, Melakukan terbaik seseorang, hati nurani, loyalitas, dan shu, Timbal balik, altruisme, pertimbangan untuk orang lain, dan versi awal Konfusius 'dari Aturan Emas, "apa yang tidak Anda ingin diri Anda, jangan lakukan kepada orang lain." Zhi, pengetahuan;
Tidak ada komentar:
Write komentar