Orang Bijak tak akan tergoda oleh kebahagiaan
Adalah suatu kesalahan untuk menjadi budak dan membebani diri sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan hingga akhirnya terjatuh dan terluka, sehingga akhirnya malah merusak tujuan utamanya, kebahagiaan itu sendiri.
Semakin dikejar akan semakin jauh dari tujuan, sehingga kita menjadi budak perjuangan kita
Terlalu banyak kita mengejar ke luar, melihat kepada objek-objek dan fenomena bahkan ke dalam diri kita sendiri untuk mencari apa itu kebahagiaan, hanya untuk menemukan sebuah kenyataan bahwa kelelahan kita dalam mencari kebahagiaan itu yang membuat kenapa kita tidak pernah bisa berbahagia
Adalah suatu kesalahan untuk mempertahankan kebahagiaan
Karena dunia fisik ini selalu berubah dan tidak akan selalu berubah sesuai keinginan kita, akan selalu ada awal dan akhir di dalamnya sebagaimana kebahagiaan itu sendiri muncul hanya untuk tenggelam.
Tidakkah dunia selalu mengajarkan hal itu kepada kita?
Sehingga saat kita menggenggamnya erat-erat, kebahagiaan itu akan mati di tangan kita sendiri.
Mereka yang terus menerus melekat untuk mempertahankan kebahagiaannya dan menginginkan kebahagiaannya selalu ada sekalipun kenyataan sudah tak demikian adanya hanya memiliki dua pilihan : hidup dalam fantasinya atau menderita selamanya
Orang Bijak tak akan goyah oleh kesedihan
Orang bijak tau bagaimana dunia akan selalu berubah
Orang bijak tau bahwa pengejaran akan kebahagiaan, keinginan berlebihan untuk mendapatkan suatu titik tujuan hanyalah siksaan bagi hidupnya belaka yang akan berakhir juga dalam kesia - siaan
Mereka yang tidak terlalu banyak terbawa nafsu dalam perjuangannya tak akan pernah merasakan apa itu derita.
Mereka yang tidak banyak mengejar mimpi tau bagaimana caranya untuk menapak di dalam kenyataan, karena mereka sadar, mereka terbangun dan mampu serta mau untuk melihat apa yang terjadi
Orang bijak mengenali dunia tidaklah lebih daripada sumber kesedihan ketika masih melekat ke dalamnya
Mereka membiarkannya berlalu, mereka bisa membuka tangan mereka untuk menerimanya apa adanya, apapun yang terjadi.
Karena orang bijak tidak melekat kepada fenomena dan objek apapun yang diinginkan agar terjadi kepada mereka.
Orang bijak menyadari keinginan berlebihan adalah sumber daripada segala macam kemelekatan, sumber dari segala macam penderitaan untuk mencintai ataupun membenci, yang disebabkan karena ketidakmampuan dan ketidakmauan melihat dunia tak berjalan sesuai dengan yang diinginkan
Adalah suatu kesalahan untuk menjadi budak dan membebani diri sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan hingga akhirnya terjatuh dan terluka, sehingga akhirnya malah merusak tujuan utamanya, kebahagiaan itu sendiri.
Semakin dikejar akan semakin jauh dari tujuan, sehingga kita menjadi budak perjuangan kita
Terlalu banyak kita mengejar ke luar, melihat kepada objek-objek dan fenomena bahkan ke dalam diri kita sendiri untuk mencari apa itu kebahagiaan, hanya untuk menemukan sebuah kenyataan bahwa kelelahan kita dalam mencari kebahagiaan itu yang membuat kenapa kita tidak pernah bisa berbahagia
Adalah suatu kesalahan untuk mempertahankan kebahagiaan
Karena dunia fisik ini selalu berubah dan tidak akan selalu berubah sesuai keinginan kita, akan selalu ada awal dan akhir di dalamnya sebagaimana kebahagiaan itu sendiri muncul hanya untuk tenggelam.
Tidakkah dunia selalu mengajarkan hal itu kepada kita?
Sehingga saat kita menggenggamnya erat-erat, kebahagiaan itu akan mati di tangan kita sendiri.
Mereka yang terus menerus melekat untuk mempertahankan kebahagiaannya dan menginginkan kebahagiaannya selalu ada sekalipun kenyataan sudah tak demikian adanya hanya memiliki dua pilihan : hidup dalam fantasinya atau menderita selamanya
Orang Bijak tak akan goyah oleh kesedihan
Orang bijak tau bagaimana dunia akan selalu berubah
Orang bijak tau bahwa pengejaran akan kebahagiaan, keinginan berlebihan untuk mendapatkan suatu titik tujuan hanyalah siksaan bagi hidupnya belaka yang akan berakhir juga dalam kesia - siaan
Mereka yang tidak terlalu banyak terbawa nafsu dalam perjuangannya tak akan pernah merasakan apa itu derita.
Mereka yang tidak banyak mengejar mimpi tau bagaimana caranya untuk menapak di dalam kenyataan, karena mereka sadar, mereka terbangun dan mampu serta mau untuk melihat apa yang terjadi
Orang bijak mengenali dunia tidaklah lebih daripada sumber kesedihan ketika masih melekat ke dalamnya
Mereka membiarkannya berlalu, mereka bisa membuka tangan mereka untuk menerimanya apa adanya, apapun yang terjadi.
Karena orang bijak tidak melekat kepada fenomena dan objek apapun yang diinginkan agar terjadi kepada mereka.
Orang bijak menyadari keinginan berlebihan adalah sumber daripada segala macam kemelekatan, sumber dari segala macam penderitaan untuk mencintai ataupun membenci, yang disebabkan karena ketidakmampuan dan ketidakmauan melihat dunia tak berjalan sesuai dengan yang diinginkan
Tidak ada komentar:
Write komentar