|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 26 September 2011

Tak Perduli Walau DiHina

 

Menteri Tata Susila, Du Lide, dikenal juga dengan nama Chunyi berasal dari Baodi di Shuntian (wilayah Baodi sekarang di Tianjin) dan hidup pada masa Dinasti Qing (1644-1911). 
Dia adalah seorang guru privat sang pangeran dan terkenal dengan sifatnya yang jujur, pemaaf dan toleransi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. 
Suatu hari ia mengajak seorang kusir dan membawa kuda keluar kota untuk suatu alasan yang aneh, si kusir menjadi terlibat dalam suatu perkelahian kecil dengan seorang pemabuk jalanan yang pada saat itu telah menyandungnya dan mengeluarkan cercaan. 

Menteri Du bertindak seolah-olah tidak mendengar satu patah kata pun. Setibanya Du di rumah, pemabuk itu meneruskan caciannya di luar kediaman Du.

Keesokan paginya setelah tersadar dari mabuknya, pemabuk itu mengetahui dari orang lain bahwa ia telah mencerca dan merendahkan sang menteri sepanjang malam. Kemudian dia segera pergi mendatangi rumah kediaman menteri untuk minta maaf. 

Du tidak mencacinya, bahkan memberi satu koin perak yang cukup bagi pemabuk itu untuk memulai sebuah usaha kecil. Laki-laki itu pergi dengan air mata di wajahnya.

Kemudian si pemabuk itu membuang gaya hidupnya yang tidak baik dan mulai bekerja keras untuk menjadi seorang manusia yang baik. Setiap tahun ia akan berkunjung ke tempat kediaman menteri Du, berlutut di depan Du untuk menyampaikan rasa terima kasihnya karena pengampunan yang diterimanya, menunjukkan rasa hormatnya serta berterima kasih atas bantuan keuangan yang  ia terima.

Tidak ada komentar:
Write komentar