|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 29 Desember 2011

Tradisi Minum Teh

 

Tradisi teh orang Tionghoa berasal dari zaman kuno. Di masa yang telah merosot ini, tradisi teh hampir tidak dilakukan lagi, walaupun pengetahuan itu masih ada. Melihat sekilas tentang tradisi teh kuno ini, tidak sulit untuk melihat bahwa semuanya mempunyai kecerdasan. Dalam buku berjudul Zhuan Falun disebutkan bahwa materi dan spirit sebenarnya identik.

Di jaman dulu, teh harus tumbuh di iklim dan tempat yang secara geografis cocok. Teh juga harus dipetik oleh orang yang kualitas kepribadiannya baik. Secara khusus, hanya oleh gadis-gadis yang bermoral tinggi, yang memandang ketenaran dan kepentingan pribadi secara ringan, yang boleh memetik teh.
Ketika memetik daun teh, orang diminta untuk membersihkan pikiran, atau hanya berpikir tentang hal-hal yang baik. Pikiran tentang hal-hal yang buruk harus dibuang dengan niat yang kuat. Tujuannya adalah agar teh yang dipetik dengan cara demikian akan mempunyai rasa yang enak, murni dan bagus. Ini semua menunjukkan bahwa teh tidak hanya memiliki sifat yang kuat dalam memahami dimensi kita ini, tetapi juga sangat cerdas di dimensi lainnya.

Ketika beberapa ahli memanfaatkan kecerdasan dari teh ini, efek ajaibnya ambil bagian secara alami. Misalnya, seorang laki-laki dan perempuan masing-masing membawa keranjang teh di dekat tubuhnya selama sebulan dan kemudian mengganti keranjang-keranjang teh tersebut. Minum teh ini akan menyeimbangkan Yin dan Yang, memperbaiki kepribadian yang tidak seimbang yang disebabkan oleh Yin atau Yang yang terlalu kuat.

Beberapa pejabat tinggi dan bangsawan secara khusus mencari gadis-gadis untuk memetik teh dengan mulutnya. Ia percaya bahwa teh yang dikumpulkan dengan cara ini juga memiliki efek menyeimbangkan Yin dan Yang dan memperpanjang umur. Diceritakan bahwa kepala biara dalam kuil menawarkan secangkir teh kepada setiap orang yang datang berdoa untuk memohon pertolongan, tidak peduli apakah dia sombong dan angkuh atau sedih dan pesimis, dia berkata, “minumlah secangkir teh”.

Setelah mengamati ini secara berulang-ulang, seorang biksu muda berpikir dia telah mendapat pencerahan dan berkata, “Begitu sederhananya, siapapun yang datang, mereka hanya menawari secangkir teh.” Kepala biara memukul kepala seorang biksu muda dengan tongkat, dan memerintahnya, “Pergilah dan minumlah secangkir teh”. Tidak ada seorangpun yang tahu kalau biksu muda ini menyadari rahasia yang sesungguhnya setelah minum teh. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah teh memiliki energi. Bagaimanapun jika inti sari kandungan satu jenis teh yang berbeda dengan yang lain, secara alami efeknya juga berbeda.

Standar kuno untuk teh yang kwalitasnya baik utama adalah teh yang tumbuh di jurang-jurang antara bebatuan dan yang tumbuh sendiri secara alami. Teh kwalitas kedua adalah teh yang tumbuh pada bebatuan yang bertanah, dan yang tumbuh sendiri secara alami. Teh kwalitas ketiga, kwalitas terendah adalah yang ditanam, yang bukan tumbuh secara alami. Kualitas teh sangat terkait dengan iklim, letak geografisnya dan interaksi dari langit dan bumi.

Air untuk membuat teh juga memerlukan perhatian yang khusus. Air di hulu sungai bergelombang dan mengalir dengan kencang di alam. Minum teh yang terbuat dari air ini cenderung menyebabkan meningkatnya panas dalam tubuh. Air di pertengahan sungai adalah kuat dan stabil, dan yang paling cocok untuk membuat teh. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan air dapat merubah kasiatnya. Ada juga lokasi paling indah yang lebih mengilhami kehidupan.

Ketika seseorang tidak percaya tentang keberadaan Tuhan, maka secara alami sulit baginya untuk percaya bahwa segala sesuatu mempunyai kecerdasan. Dengan apa yang disebut sebagai kemajuan masyarakat, ketamakan masyarakat menjadi meningkat. Hal ini mengakibatkan penurunan moral manusia dan kerusakan lingkungan hidup.

Dipicu oleh berbagai niat dan pikiran yang buruk, masyarakat telah membuat rumah kaca untuk menanam sayuran, menggunakan bahan-bahan yang buruk separti pupuk kimia dan pestisida, serta tanaman-tanaman yang pada dasarnya sudah turun kwalitasnya. Hal ini telah mengakibatkan kerusakan ekologi menjadi semakin parah. Binatang juga sedang dialihkan dari kualitas dasarnya dengan menggunakan bahan kimia tambahan seperti hormon dan pakan buatan.

Manusia yang keras kepala telah merubah rantai makanan dengan sembrono yang telah diatur oleh Tuhan selama ribuan tahun. Namun, mereka lupa bahwa manusia adalah rangkaian terakhir dalam ratusan ribu rantai makanan. Tanaman, sayur-sayuran serta binatang yang telah merosot kwalitasnya semuanya berhubungan erat dengan manusia. Dengan demikian, manusia makin jauh lagi memerosokan dirinya dalam siklus yang mematikan.

Segala sesuatu mempunyai kecerdasan. Prasyarat untuk dapat mempelajari dan menggunakan kecerdasan ini adalah bahwa manusia harus percaya adanya Tuhan, yang mengatur segala sesuatu di atas bumi ini.

Tidak ada komentar:
Write komentar