Mahluk hidup memiliki indera ke enam. Tindakan “balas budi” seekor hewan sudah banyak tercatat dalam sejarah, baik di dalam maupun luar negeri. Tiongkok sendiri memiliki karya sastra kuno berjudul “Wu Youru Ci ( Hewan saja bisa seperti ini )” yang memuat banyak kisah hewan yang menyentuh perasaan, menceritakan interaksi manusia dan hewan peliharaannya yang penuh kasih, serta cerita hewan yang dapat membalas budi.
Cerita “Memberikan Mutiara” sepertinya adalah kisah sejarah yang paling populer:
Seseorang pada masa Dinasti Han Timur ( 25-220 ) bernama Yang Bao, menyelamatkan seekor burung kenari kuning yang terluka. Setelah lukanya sembuh, kenari itu membawakan 4 buah gelang giok pada Yang Bao sebagai balas budi, serta memberitahu Yang Bao lewat mimpi bahwa 4 generasi keturunannya akan menjadi pejabat pemerintah karena belas kasih dan kebaikan hatinya, dan setiap keturunannya akan memiliki watak dan moral yang bersih seperti gelang giok yang putih bersinar itu. Di kemudian hari, keturunan Yang Bao benar-benar menjadi patriot bangsa yang baik.
Seseorang pada masa Dinasti Han Timur ( 25-220 ) bernama Yang Bao, menyelamatkan seekor burung kenari kuning yang terluka. Setelah lukanya sembuh, kenari itu membawakan 4 buah gelang giok pada Yang Bao sebagai balas budi, serta memberitahu Yang Bao lewat mimpi bahwa 4 generasi keturunannya akan menjadi pejabat pemerintah karena belas kasih dan kebaikan hatinya, dan setiap keturunannya akan memiliki watak dan moral yang bersih seperti gelang giok yang putih bersinar itu. Di kemudian hari, keturunan Yang Bao benar-benar menjadi patriot bangsa yang baik.
Dalam catatan dari abad ke-2, “Huai Nan Zi Lan Ming Xun (Mengintip ke alam anonim)” tertulis: saat keluar dari istana, Kaisar Sui mendapati seekor ular yang terluka, dimana badannya hampir putus. Setelah diobati, ular itu dapat bergerak lagi. Setelah besar, ular itu memberikan sebuah mutiara sebagai balas budi, dan mutiara itu dinamai Mutiara Kaisar Sui atau Mutiara Bulan Cemerlang.
Sejak saat itu, si bangau menetap bersama penggembala dan membantunya menggembala domba. Dodo sangat serius dalam menggembala, jika ada domba yang meninggalkan kawanan, Dodo akan segera terbang mengejarnya dan tidak segan-segan mematuk domba tersebut.
Suatu hari perempuan pemilik hotel di sebuah pulau kecil di Skotlandia, Nyonya Sanly Morgan, berjalan-jalan di tepi pantai. Di kejauhan ia melihat seekor anjing laut terperangkap di jaring nelayan, dan meronta berusaha melepaskan diri, namun semakin dia meronta jaring menjeratnya semakin kuat, sampai akhirnya sekujur tubuhnya berlumuran darah dan sekarat. Sanly segera menghampirinya dan melepaskan jaring ikan itu, lalu membawanya pulang untuk diobati dan dirawat. Anjing laut kecil itu dapat pulih satu setengah bulan kemudian. Sanly menuliskan nama “Katty” di tubuhnya dengan cat putih, lalu melepaskannya kembali ke laut lepas.
Setahun kemudian, tanpa disangka, suatu pagi saat ia membuka pintu rumahnya, ia melihat Katty terbaring di tangga batu. Anjing laut kecil sangat kegirangan melihat penolongnya dan mengepakkan kedua kaki depannya sambil mengeluarkan suara riang. Sanly begitu bahagia, ia segera menggendong Katty ke dalam rumah dan menggelar “pesta” untuk menjamu anjing laut kecil ibarat menjamu putrinya yang baru pulang dari bepergian jauh, keduanya begitu berbahagia.
Tidak ada komentar:
Write komentar