|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 28 Januari 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 5 Berkunjung Ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama

 

Perjalanan Ke 5, Berkunjung ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama dan Berbincang dengan Penguasa Alam Baka "Qin Guang Wang ( 第一殿 )." Tanggal 22 September 1976 ( "LUN PE GWEE-JI CAP KAU”).

Chi Kung Huo Fo : Mari kita berangkat ke Alam Baka. Yang Sheng, mengapa hari ini kamu nampaknya tidak tenang ?

Yang Sheng : Banyak urusan yang harus saya tangani, sehingga menimbulkan banyak pikiran maka itu saya merasa tidak tenang.

Chi Kung Huo Fo : Berkeliling ke Alam Neraka bukanlah urusan untuk bermain-main, jika hatimu tidak tenang, rohmu akan sulit masuk ke Alam Baka, tetapi jika hari ini kita batal mengunjungi Alam Baka, maka penulisan kitab “Berkeliling Ke Alam Neraka” akan tertunda. Saya akan memberi kamu sebutir Pil “Penenang Hati” untuk menenangkan hatimu, cepat dimakan dan bersiaplah untuk berangkat.

Yang Sheng : Terima kasih guru, pilnya sudah saya makan. Kini badanku terasa segar, perasaaan pusing pun hilang.

Chi Kung Huo Fo : Cepat naik ke atas bunga teratai, mari kita berangkat. Kita sudah sampai.

Yang Sheng : Tempat apa ini ? Di depan kelihatan ada sebuah ruangan yang besar dan banyak bayangan manusia, saya tidak dapat melihatnya dengan jelas.

Chi Kung Huo Fo : Di depan kita adalah Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama. Mari kita masuk ke dalam untuk menemui Yen Wang ( Penguasa Alam Baka ) yang bernama “Qin Kuang Wang”.

Qin Guang Wang : Oh, Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien telah datang.

Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama 

Yang Sheng : Hormat saya kepada “Qin Guang Wang”, hari ini saya bersama guru saya, Buddha Chi Kung datan kemari untuk merepotkan Yen Wang, dan jika ada kesalahan saya dalam bertanya, harap dimaafkan.

Yen Wang : Oh, tidak usah sungkan, ikutilah saya masuk ke dalam pengadilan dan duduk sebentar di ruang tamu. Jendral cepat antarkan teh Dewa kepada tamu kita.

Jendral : Siap ! 

Yen Wang : Buddha Chi Kung dan Yang Sheng silahkan minum teh!

Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, minumlah. Mengapa kamu kelihatan ragu-ragu?

Yang Sheng : Saya tidak berani minum, saya pernah mendengar ada orang mengatakan apabila orang biasa (manusia) berkunjung ke Alam Baka, jika di makan dan minum disana, maka rohnya tidak bisa kembali lagi ke Alam Manusia ( Dunia ). Oleh karena itu silahkan kalian yang minum saja.

Yen Wang : Yang Sheng, kamu sudah keliru, yang dibicarakan oleh umat manusia bahwa jangan makan makanan di Alam Baka itu adalah untuk orang lain, karena Alam Manusia ( Dunia ) dan Alam Baka memiliki ketentuan tersendiri, memang tidak bisa disamakan, namum keadaan kamu lain, karena kamu mendapat Titah dari Penguasa Langit untuk berkunjung kemari, maka kamu termasuk tamu agung kami, bahkan kamu diantar oleh Buddha Chi Kung. Mengapa kamu masih merasa takut tidak bisa balik kembali ke dunia?

Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, kamu tenang saja dan minumlah. Dengan adanya Titah dari Yang Maha Kuasa, tidak ada setan yang berani menghalangimu. Jika mereka berani menahanmu, berarti mereka telah melawan Titah dari Penguasa langit, maka mereka akan dihukum dan tidak akan diberi ampun.

Yen Wang : Umat manusia di dunia umumnya takut mati, tetapi seperti Yang Sheng yang takut mati karena minum minuman Alam Baka, masih memiliki alasan, namun ada umat manusia di dunia sudah tahu bahwa berbuat jahat hanya akan menuju ke Alam Neraka, tetapi mereka masih tidak mau insaf, mereka dengan berani menempuh jalan menuju ke Alam Neraka, benar-benar sangat menyedihkan.

Yang Sheng : Baiklah, saya akan minum teh ini karena saya merasa haus. Saya mau bertanya kepada Yen Wang, mengapa diluar sana terdapat begitu banyak para roh yang antri masuk kemari?

Yen Wang : Tugas saya adalah sebagai Penguasa Alam Baka di Pengadilan Tingkat Pertama. Umat manusia setelah meninggal dunia akan mendaftarkan diri di Kantor Penyerahan Catatan Data Diri, kemudian dikawal oleh petugas Alam Baka untuk datang kesini untuk menyerahkan catatan diri beserta berkas-berkas yang lain. Tugas saya adalah memeriksa perbuatan baik atau perbuatan jahat yang telah dilakukan oleh para roh sewaktu hidup di dunia.

Apabila mereka memiliki jasa kebaikan yang cukup banyak, mereka diizikan untuk meninjau ke berbagai Pengadilan Alam Baka, kemudian mereka akan di antar ke Kantor Alam Baka untuk dibimbing kembali oleh para guru atau para dewa yang memiliki jodoh dengan mereka, dan ada yang juga diserahkan ke Kantor Pengumpulan Pahala. Apabila para roh memiliki banyak dosa, rohnya akan diserahkan ke Pengailan Tingkat Kedua untuk disidang dan dihukum. Jika terdapat para roh yang berdosa sangat berat, maka mereka akan dikawal ke Panggung Cermin Dosa untuk melihat perbuatan jahat yang pernah mereka lakukan sendiri agar mereka bersedia mengakui semua dosa-dosa yang pernah mereka lakukan, kemudian baru dimasukan ke Penjara Neraka Pengadilan Tingkat Kedua untuk menerima hukuman.

Yang Sheng : Di luar terdengar suara tangisan dari para roh, kelihatannya mereka merasa sangat sedih, ada yang tua, yang muda, yang pria dan yang wanita. Mengapa mereka menangis dengan sedih?

Yen Wang : Umat manusia setelah tiba disni barulah mengerti bahwa mereka sudah meninggal dunia. Sewaktu masih hidup di dunia, mereka tidak percaya adanya roh atau hantu, Dewa ataupun Hukum Karma, tetapi begitu mereka tiba disini barulah mereka menyadari bahwa kematian bukanlah berarti berakhirnya segala urusan, seperti ada pepatah mengatakan :Ketika Ajal Telah Tiba, Segala Yang Ada Di Dunia Akan Menjadi Kosong, Semua Akan Ditinggalkan, Kini Hanyalah Dosa Yang Mengikuti Badan Menuju Ke Alam Baka“.

Para roh kini baru menyadari bahwa mereka akan disidang dan dihukum di Penjara Neraka, maka itu mereka merasa ketakutan dan menangis menyesali perbuatan mereka, disamping itu karena mereka telah berpisah dengan keluarganya, harta bendanya dan ikatan kasih sayangnya, kini mereka merasa sendirian di Alam Baka, mengingat hal ini mereka menjadi sedih, maka itu mereka menangis dengan sedih.

Yang Sheng : Mengapa para prajurit Alam Baka bersikap begitu keras terhadap para roh yang sedang dikawal ? Mereka menggunakan trisula besi memukul dan mencambuk para roh, sehingga para roh menjadi ketakutan, kasihan betul keadaan dari para roh.

Yen Wang : Para roh ini sewaktu masih hidup di dunia tidak menjaga kelakuannya, maka para prajurit Alam Baka tidak merasa sungkan terhadap mereka. Mereka sepantasnya mendapat perlakuan seperti itu, karena mereka telah banyak melakuakan perbuatan jahat, maka itu dikatakan “Orang Jahat Pasti Dibalas Jahat”. Jika umat manusia banyak berbuat kebaikan terhadap semua makhluk hidup, maka setelah meninggal dunia, prajurit Alam Baka dan Dewa Jasa dan Pahala akan menghormati mereka. Seperti ada pepatah mengatakan “Apa Yang Kamu Tanam, Itulah Yang Kamu Petik”, maka kamu tidak usah mengasihani mereka.

Yang Sheng : Sewaktu masih hidup di dunia, jika tidak melatih diri menjalankan SILA dan berbuat kebajikan dengan cara Berbakti dan Berdana, maka setelah meninggal dunia, keadaanya sungguh sangat kasihan. Anak dan Cucu dari para roh, jika mengetahui keadaan dari almarhum leluhurnya yang kini berada di Alam Baka keadaanya seperti narapidana yang terus-menerus dipukul dan dicambuk, pasti mereka merasa tidak tega, maka untuk menyatakan bakti kepada leluhurnya, umat manusia hanya bisa membalas budi dengan cara banyak berbuat amal kebaikan, seperti berdana ke panti jompo, panti asuhan, terutama turut mencetak kitab suci ajaran kebaikan dan kitab suci Dharma ajaran dari sang Buddha untuk menasehati umat manusia, serta banyak berdoa kepada para Buddha dan Bodhisattva, kemudian melimpahkan jasa dan pahala ini kepada leluhurnya agar mereka dapat dengan cepat keluar dari penjara Alam Neraka.

Chi Kung Huo Fo : Jika umat manusia di dunia tidak mengikuti peraturan keluarga dan sembarangan berbuat kejahatan atau melakukan perbuatan yang melukai, menyakiti atau yang merugikan makhluk hidup yang lain, maka pada kelahiran yang akan datang mereka harus membayarnya, seperti ada pepatah mengatakan : "Tujuh Keturunan Sembilan Akar Darah Akan Menerima Pembalasan Karma". 

Hukum karma terus berputar, maka itu umat manusia haruslah waspada, contohnya apabila pada kelahiran ini, kamu memakan saya, maka pada kelahiran yang akan datang, saya akan memakan kamu. Umat manusia di dunia tidak tahu bahwa diri sendiri dalam mengumpulkan PAHALA dari perbuatan KEBAJIKAN. Dalam kitab suci agama Buddha, Sang Buddha mengatakan bahwa : “Menolong Orang Lain, Sebenarnya Adalah Menolong Orang Diri Sendiri, artinya orang yang selalu bersedia menolong para umat manusia atau makhluk hewan akan mendapat pahala untuk menuju ke Surga. Hari ini waktu kita sudah habis, Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang.

Yen Wang : Antarkan tamu !

Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai, bersiaplah untuk pulang. Dalam sebuah Sutra, Sang Buddha menasehati umat manusia untuk merenung tentang Karma. Beliau mengatakan : “Sebelum umat manusia melakukan perbuatan apapun, mereka harus merenung ( berpikir ) apakah perbuatan yang dilakukan itu merugikan makhluk hidup yang lain?

Apabila perbuatan itu merugikan makhluk hidup yang lain atau diri sendiri, maka umat manusia harus segera menghentikannya, tetapi apabila perbuatan itu bermanfaat, maka umat manusia seharusnya melakukanya dan semestinya dilakukan secara terus menerus, terutama perbuatan yang membawa peningkatan keadaan Mental ( Hati ) yang Bajik, seperti : pemahaman terhadap Hukum Ketidak-Kekekalan, sehingga bersifat tidak terikat lagi terhadap wujud jasmani atau benda duniawi, memiliki itikad baik, ketenangan dan keseimbangan bathin yang mana dapat memberikan umat manusia kedamian dan kebahagian.

Umat manusia harus menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak bajik yang mana dapat membuat mereka menjadi : Gelisah, tidak bahagia, bersifat tamak, suka marah-marah, iri hati dan sombong. Yang Sheng, saya sebagai gurumu berharap kamu dapat selalu mengingat hal ini. Kita sudah tiba di vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya.)

 Bersambung Ke : Perjalanan Ke 6, Meninjau Panggung Cermin Dosa.

Tidak ada komentar:
Write komentar