Perjalanan Ke 6, Meninjau Panggung Cermin Dosa. Tanggal 22 September 1976 ( "LUN PE GWEE - CE LAK ").
Chi Kung Huo Fo : Waktu untuk berkeliling ke alam neraka sudah tiba. Yang Sheng, bersiaplah untuk berangkat.
Yang Sheng : Saya sudah siap guru. Berangkatlah !
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng, cepat turun.
Yang Sheng : Tempat apa ini, mengapa begitu banyak para roh yang dikawal oleh prajurit alam baka. Para roh sedang berjalan menuju ke atas panggung ?
Chi Kung Huo Fo : Ini adalah tempat "Panggung Cermin Dosa". Umat manusia sewaktu hidup di dunia apabila banyak berbuat dosam atau tidak menjaga sifat kelakuannya, maka setelah meninggal dunia, roh mereka setelah mendaftarkan diri di Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama akan dikawal ke atas Panggung Cermin Dosa. Di cermin itu akan terlihat jelas semua kejahatan yang pernah dilakukan oleh umat manusia sewaktu mereka hidup di dunia, hal ini dilakukan agar para roh mengetahui bahwa perbuatan jahatnya mereka tidak bisa disembunyikan.
Para roh setelah naik ke atas panggung merasa ketakuatan dan gemetar. Mereka takut melihat perbuatan jahat mereka muncul di dalam cermin itu. Mari kita ikuti mereka naik ke atas panggung untuk menyaksikannya.
Yang Sheng : Baiklah, supaya kita bisa melihatnya dengan jelas.
Jenderal penjaga panggung : Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien.
Chi Kung Huo Fo : Terima kasih, kami guru dan murid menerima Titah dari Penguasa langit untuk menulis kitab ajaran kebaikan yang berjudul Berkeliling Ke Alam Neraka. Kami baru saja tiba disini. Jenderal tolong antarkan Yang Sheng ke atas panggung cermin dosa untuk menyaksikannya.
Yang Sheng : Guru, kamu juga ikut saya naik ke atas panggung. Kalau tidak saya merasa canggung, karena tempat ini asing bagiku.
Chi Kung Huo Fo : Baiklah, kita mengikuti Jendral naik ke atas panggung dan berdiri dipinggir untuk menyaksikan.
Yang Sheng : Oh ! Orang tua itu dikawal oleh prajurit alam baka untuk menghadap ke depan cermin, tetapi mengapa yang terlihat di dalam cermin itu adalah sewaktu dia masih muda, dia sedang melompati tembok pagar dan masuk ke sebuah kamar. Didalamnya terlihat sepasang suami istri sedang tidur, pemuda itu kelihatannya seperti mau mencari sesuatu, membuka lemari dan laci-laci meja, tiba-tiba pria yang sedang tidur itu bangun dari tidurnya dan setelah melihat tindakannya, dia berteriak dan pemuda itu pun mencabut pisau dan menusuk ke perut pria itu. Aduh ! Darahnya bercucuran, saya tidak berani lagi melihatnya.
Jenderal : Tidak apa-apa, tidak usah takut. Ini adalah keajaiban dari CERMIN DOSA orang tua itu se waktu masih muda, pernah suatu kali dia masuk kerumah orang untuk mencuri, tetapi karena ketahuan, dia pun mencabut pisau dan menusuk mati tuan rumah itu. Kini sipembunuh telah meninggal dunia dan datang ke alam baka dan di depan cermin ini, dia melihat dengan jelas segala perbuatan jahatnya.
Yang Sheng : Cermin ini terbuat dari benda apa ? Mengapa begitu ajaib?
Chi Kung Huo Fo : Cermin ini terbuat dari kumpulan hawa murni dari langit dan bumi. Setiap roh yang datang kemari pasti akan tercermin semua perbuatan jahatnya dan tidak ada roh yang bisa lolos. Sebenarnya cermin dosa ini bukanlah cermin biasa yang digunakan untuk melihat bentuk badan dari seseorang, melainkan cermin yang dapat melihat perbuatan dari umat manusia dari sejak kecil sampai tua (seumur hidup), cermin doasa ini dibuat khusus untuk melihat dosa apa yang telah dilakukan oleh para roh dosa. Karena umat manusia adalah makluk hidup yang memiliki hawa rohani, apa yang dilakukannya hanya dia sendiri yang mengetahuinya, ibaratnya di dalam hati setiap umat manusia terdapat sebuah kamera, segala macam perbuatan dari umat manusia akan direkam dan itulah yang disebut Cermin Hati. Walaupun orang yang berbuat jahat itu, perbuatannya sulit diketahui oleh orang lain, namun hati manusia sudah tahu dengan jelas apa yang dikerjakan oleh tangan dan kaki sendiri, semua perbuatan yang dilakukannya tidak akan terlepas dari perhatian sang hati.
Hati manusia sendirilah yang seperti kamera, dalam keadaan apa pun dapat merekam kelakuan sendiri dan setelah meninggal dunia, sewaktu dihadapkan ke cermin dosa di alam baka, maka akan kelihatan semua perbuatan dosanya karena Cermin Dosa itu terbuat dari kumpulan hawa langit dan bumi, maka begitu bertemu dengan roh manusia, terjadilah kontak, sehingga kejadian yang telah direkam di dalam hati manusia kini ditayangkan kembali untuk dilihat, maka para roh yang berdosa akan melihat sendiri di cermin dosa itu semua perbuatan dosanya dan setelah melihatnya mereka tidak bisa berbohong lagi terhadap semua perbuatan yang telah dilakukannya. Sang Buddha mengatakan : Segala Perbuatan Timbul Dari Pikiran, Surga atau Neraka Diciptakan oleh Manusia Itu Sendiri, Bukan Ditentukan Oleh Tuhan.
Yang Sheng : Oh rupanya begitu ! Tetapi bagaimana jika roh yang baik datang kemari ? Apakah cermin itu akan hilang manfaatnya ?
Jenderal : Roh yang baik tidak perlu dicermin lagi perbuatannya. Coba kamu baca tulisan yang tertera diatas panggung itu yang menyatakan : "Orang Yang Baik Tidak Akan Dihadapkan Di Panggung Cermin Dosa," karena orang yang baik setelah meninggal dunia, hawa rohnya bersinar, jika dihadapkan ke cermin dosa hanya terlihat awan, karena hati atau bathin dari orang yang baik dalamnya bersih, maka tidak nampoak apa pun di cermin dosa itu. Jika pancaran sinar dari rohnya semakin terang berarti Pahala dari perbuatan kebajikannya besar dan mereka akan menuju ke surga atau diserahkan ke pengadilan tingkat yang lain untuk diperiksa seberapa jasa kebaikannya, maka itu, roh yang baik tidak usah datang kemari. Cermin Dosa ini juga disebut Cermin Kejahatan. Setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh uamta manusia sewaktu hidup di dunia, akan jelas kelihatan di cermin dosa itu. Yang Shen coba kamu saksikan lagi.
Yang Sheng : Ada seorang wanita muda dikawal oleh prajurit alam baka ke depan cermin dosa, dia tidak berani menghadap ke depan cermin dosa itu dan terus menangis, sungguh kasihan keadaannya, namun prajurit alam baka tidak perduli, dia tetap dihadapkan ke depan cermin itu. Wah, sekarang terlihat sesuatu tempat, begitu banyak para pria yang sedang berjalan mondar-mandir, suasana di tempat itu agak gelap karena hanya di poasang beraneka macam lampu kecil yang berwarna-warni, kelihatannya seperti tempat pelacuran yang ada di dunia.
Jenderal : Itu memang tempat pelacuran, coba kamu lihat dengan teliti.
Yang Sheng : Disetiap ruangan terdengar suara perempuan yang berbicara dengan lemah lembut, suasananya benar-benar memabukkan. Saya tidak berani lagi melihatnya. Guru, mari kita pulang.
Chi Kung Huo Fo : Kalau kamu masih bisa merasa malu melihat tempat seperti ini, berarti didalam pikiran mu masih terdapat sopan santun, benar-benar merupakan murid teladan yang disayangi oleh ketua Vihara. Coba kamu lihat perempuan muda ini, dia menjual badannya untuk mendapatkan uang, pembicaraannya penuh dengan bahasa yang kotor, tidak ada tata krama dan rasa malu, ini benar-benar merupakan dosa besar. Karena terjangkit penyakit kelamin, dia meninggal dunia, rohnya tidak dapat lari dari hukuman di penjara alam neraka.
Pada kesempatan ini, saya ingin menasehati para wanita di dunia, bahwa mereka harus menjaga dan menyayangi badan sendiri. Jangan sampai terjerumus ke rimba pelacuran untuk menemani para pria minum alkohol, menjual kecantikan atau menemani pria tidur, perbuatan yang rendah ini akan membuat diri sendiri menjadi tidak berharga dan menciptakan dosa besar ! Betapa berdosanya para pria yang suka melacur, melakukan perbuatan Asusila atau Zinah, mempermainkan tubuh wanita, juga betapa berdosanya orang-orang yang membuka tempat pelacuran untuk memberi kesempatan kepada orang untuk berbuat kotor. Kelakuan yang demikian harap segera dihentikan sebelum terlambat ! Karena waktu kita sudah habis, Yang Sheng mari kita pulang.
Jenderal : Kalian tidak mau melihat lebih lanjut lagi disini ?
Yang Sheng : Setelah menyaksikan keadaan di panggung Cermin Dosa, saya tidak berani terus melihatnya, karena begitu banyak roh dosa yang sudah memperlihatkan perbuatan jahat mereka dan karena saya sendiri juga berasal dari alam manusia, apabila saya turut menyaksikan perbuatan jahat mereka, saya hanya akan menambah perasaan malu mereka, maka itu lebih baik saya minta permisi pulang saja.
Chi Kung Huo Fo : Terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh Jendral, kami sekarang mau pulang ke Vihara, lain hari kami akan meninjau ke tempat Kursus Membaca Kitab Suci. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai dan bersiaplah untuk pulang.
Yang Sheng : Guru, saya masih merasa ketakutan !.
Chi Kung Huo Fo : Takut apa, baik-baiklah menjadi orang, agar terhindar dari mendapat malu disini. Disini saya ingin mengingatkan umat manusia bahwa manfaat atau keuntungan dari menghindari kejahatan dan melakukan perbuatan baik adalah mendapat reputasi ataunama baik, karena menjalankan 5 Sila, yaitu : tidak membunuh, tidak mencuri, tidak asusila dan tidak berbohong, maka tidak ada perasaan malu ketika berhadapan dengan sekelompok orang, dengan menjalankan 5 Sila dan berbuat baik maka kekayaan seseorang tidak akan terbuang secara percuma dan dia akan memiliki pikiran yang jernih sampai tua karena tidak adanya penyesalan yang mengganggu pikirannya, serta tidak akan merasa takut pada saat meninggal dunia, karena dengan menjaga Sila dan Berdana seseorang memiliki Karma yang sangat baik yang mana akan mendukungnya untuk lahir di tempat ( alam ) yang baik, sedangkan orang yang melakukan banyak kejahatan akan merasa takut mati ketika waktunya tiba bahkan merasa tergoncang.
Disamping itu umat manusia harus mengingat bahwa apabila terdapat orang-orang yang berbicara buruk tentang mereka, maka mereka harus menanggapinya dengan cara seperti ini : Pertama-tama tenangkan hati dan jangan membalas dengan kata-kata kasar. Berlatihlah membuang rasa dendam dan menerima sikap permusuhan orang lain sebagai pemacu pemahaman terhadap Hukum Karma. Jadilah orang yang baik hati, bersikaplah murah hati, perlakukan para musuh sebagai para sahabat dan bayangkan untuk menyelimuti segenap dunia dengan pikiran yang penuh belas kasih, hingga tersebar sampai kemana-mana dan membentang secara luas, tanpa batas dan bebas dari kebencian. Umat manusia harus terus mencoba untuk berada dalam keadaan seperti ini dalam situasi apa pun. Yang Sheng, camkan hal ini dengan baik. Kita sudah tiba di Vihara Shen Shien. (Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung Ke : Perjalanan Ke 7, Mengunjungi Pu Jin Suo ( Penjara Neraka Kursus membaca Kitab Suci ).
Chi Kung Huo Fo : Waktu untuk berkeliling ke alam neraka sudah tiba. Yang Sheng, bersiaplah untuk berangkat.
Yang Sheng : Saya sudah siap guru. Berangkatlah !
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng, cepat turun.
Yang Sheng : Tempat apa ini, mengapa begitu banyak para roh yang dikawal oleh prajurit alam baka. Para roh sedang berjalan menuju ke atas panggung ?
Chi Kung Huo Fo : Ini adalah tempat "Panggung Cermin Dosa". Umat manusia sewaktu hidup di dunia apabila banyak berbuat dosam atau tidak menjaga sifat kelakuannya, maka setelah meninggal dunia, roh mereka setelah mendaftarkan diri di Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama akan dikawal ke atas Panggung Cermin Dosa. Di cermin itu akan terlihat jelas semua kejahatan yang pernah dilakukan oleh umat manusia sewaktu mereka hidup di dunia, hal ini dilakukan agar para roh mengetahui bahwa perbuatan jahatnya mereka tidak bisa disembunyikan.
Para roh setelah naik ke atas panggung merasa ketakuatan dan gemetar. Mereka takut melihat perbuatan jahat mereka muncul di dalam cermin itu. Mari kita ikuti mereka naik ke atas panggung untuk menyaksikannya.
Yang Sheng : Baiklah, supaya kita bisa melihatnya dengan jelas.
Jenderal penjaga panggung : Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien.
Chi Kung Huo Fo : Terima kasih, kami guru dan murid menerima Titah dari Penguasa langit untuk menulis kitab ajaran kebaikan yang berjudul Berkeliling Ke Alam Neraka. Kami baru saja tiba disini. Jenderal tolong antarkan Yang Sheng ke atas panggung cermin dosa untuk menyaksikannya.
Yang Sheng : Guru, kamu juga ikut saya naik ke atas panggung. Kalau tidak saya merasa canggung, karena tempat ini asing bagiku.
Chi Kung Huo Fo : Baiklah, kita mengikuti Jendral naik ke atas panggung dan berdiri dipinggir untuk menyaksikan.
Yang Sheng : Oh ! Orang tua itu dikawal oleh prajurit alam baka untuk menghadap ke depan cermin, tetapi mengapa yang terlihat di dalam cermin itu adalah sewaktu dia masih muda, dia sedang melompati tembok pagar dan masuk ke sebuah kamar. Didalamnya terlihat sepasang suami istri sedang tidur, pemuda itu kelihatannya seperti mau mencari sesuatu, membuka lemari dan laci-laci meja, tiba-tiba pria yang sedang tidur itu bangun dari tidurnya dan setelah melihat tindakannya, dia berteriak dan pemuda itu pun mencabut pisau dan menusuk ke perut pria itu. Aduh ! Darahnya bercucuran, saya tidak berani lagi melihatnya.
Jenderal : Tidak apa-apa, tidak usah takut. Ini adalah keajaiban dari CERMIN DOSA orang tua itu se waktu masih muda, pernah suatu kali dia masuk kerumah orang untuk mencuri, tetapi karena ketahuan, dia pun mencabut pisau dan menusuk mati tuan rumah itu. Kini sipembunuh telah meninggal dunia dan datang ke alam baka dan di depan cermin ini, dia melihat dengan jelas segala perbuatan jahatnya.
Yang Sheng : Cermin ini terbuat dari benda apa ? Mengapa begitu ajaib?
Chi Kung Huo Fo : Cermin ini terbuat dari kumpulan hawa murni dari langit dan bumi. Setiap roh yang datang kemari pasti akan tercermin semua perbuatan jahatnya dan tidak ada roh yang bisa lolos. Sebenarnya cermin dosa ini bukanlah cermin biasa yang digunakan untuk melihat bentuk badan dari seseorang, melainkan cermin yang dapat melihat perbuatan dari umat manusia dari sejak kecil sampai tua (seumur hidup), cermin doasa ini dibuat khusus untuk melihat dosa apa yang telah dilakukan oleh para roh dosa. Karena umat manusia adalah makluk hidup yang memiliki hawa rohani, apa yang dilakukannya hanya dia sendiri yang mengetahuinya, ibaratnya di dalam hati setiap umat manusia terdapat sebuah kamera, segala macam perbuatan dari umat manusia akan direkam dan itulah yang disebut Cermin Hati. Walaupun orang yang berbuat jahat itu, perbuatannya sulit diketahui oleh orang lain, namun hati manusia sudah tahu dengan jelas apa yang dikerjakan oleh tangan dan kaki sendiri, semua perbuatan yang dilakukannya tidak akan terlepas dari perhatian sang hati.
Hati manusia sendirilah yang seperti kamera, dalam keadaan apa pun dapat merekam kelakuan sendiri dan setelah meninggal dunia, sewaktu dihadapkan ke cermin dosa di alam baka, maka akan kelihatan semua perbuatan dosanya karena Cermin Dosa itu terbuat dari kumpulan hawa langit dan bumi, maka begitu bertemu dengan roh manusia, terjadilah kontak, sehingga kejadian yang telah direkam di dalam hati manusia kini ditayangkan kembali untuk dilihat, maka para roh yang berdosa akan melihat sendiri di cermin dosa itu semua perbuatan dosanya dan setelah melihatnya mereka tidak bisa berbohong lagi terhadap semua perbuatan yang telah dilakukannya. Sang Buddha mengatakan : Segala Perbuatan Timbul Dari Pikiran, Surga atau Neraka Diciptakan oleh Manusia Itu Sendiri, Bukan Ditentukan Oleh Tuhan.
Yang Sheng : Oh rupanya begitu ! Tetapi bagaimana jika roh yang baik datang kemari ? Apakah cermin itu akan hilang manfaatnya ?
Jenderal : Roh yang baik tidak perlu dicermin lagi perbuatannya. Coba kamu baca tulisan yang tertera diatas panggung itu yang menyatakan : "Orang Yang Baik Tidak Akan Dihadapkan Di Panggung Cermin Dosa," karena orang yang baik setelah meninggal dunia, hawa rohnya bersinar, jika dihadapkan ke cermin dosa hanya terlihat awan, karena hati atau bathin dari orang yang baik dalamnya bersih, maka tidak nampoak apa pun di cermin dosa itu. Jika pancaran sinar dari rohnya semakin terang berarti Pahala dari perbuatan kebajikannya besar dan mereka akan menuju ke surga atau diserahkan ke pengadilan tingkat yang lain untuk diperiksa seberapa jasa kebaikannya, maka itu, roh yang baik tidak usah datang kemari. Cermin Dosa ini juga disebut Cermin Kejahatan. Setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh uamta manusia sewaktu hidup di dunia, akan jelas kelihatan di cermin dosa itu. Yang Shen coba kamu saksikan lagi.
Yang Sheng : Ada seorang wanita muda dikawal oleh prajurit alam baka ke depan cermin dosa, dia tidak berani menghadap ke depan cermin dosa itu dan terus menangis, sungguh kasihan keadaannya, namun prajurit alam baka tidak perduli, dia tetap dihadapkan ke depan cermin itu. Wah, sekarang terlihat sesuatu tempat, begitu banyak para pria yang sedang berjalan mondar-mandir, suasana di tempat itu agak gelap karena hanya di poasang beraneka macam lampu kecil yang berwarna-warni, kelihatannya seperti tempat pelacuran yang ada di dunia.
Jenderal : Itu memang tempat pelacuran, coba kamu lihat dengan teliti.
Yang Sheng : Disetiap ruangan terdengar suara perempuan yang berbicara dengan lemah lembut, suasananya benar-benar memabukkan. Saya tidak berani lagi melihatnya. Guru, mari kita pulang.
Chi Kung Huo Fo : Kalau kamu masih bisa merasa malu melihat tempat seperti ini, berarti didalam pikiran mu masih terdapat sopan santun, benar-benar merupakan murid teladan yang disayangi oleh ketua Vihara. Coba kamu lihat perempuan muda ini, dia menjual badannya untuk mendapatkan uang, pembicaraannya penuh dengan bahasa yang kotor, tidak ada tata krama dan rasa malu, ini benar-benar merupakan dosa besar. Karena terjangkit penyakit kelamin, dia meninggal dunia, rohnya tidak dapat lari dari hukuman di penjara alam neraka.
Pada kesempatan ini, saya ingin menasehati para wanita di dunia, bahwa mereka harus menjaga dan menyayangi badan sendiri. Jangan sampai terjerumus ke rimba pelacuran untuk menemani para pria minum alkohol, menjual kecantikan atau menemani pria tidur, perbuatan yang rendah ini akan membuat diri sendiri menjadi tidak berharga dan menciptakan dosa besar ! Betapa berdosanya para pria yang suka melacur, melakukan perbuatan Asusila atau Zinah, mempermainkan tubuh wanita, juga betapa berdosanya orang-orang yang membuka tempat pelacuran untuk memberi kesempatan kepada orang untuk berbuat kotor. Kelakuan yang demikian harap segera dihentikan sebelum terlambat ! Karena waktu kita sudah habis, Yang Sheng mari kita pulang.
Jenderal : Kalian tidak mau melihat lebih lanjut lagi disini ?
Yang Sheng : Setelah menyaksikan keadaan di panggung Cermin Dosa, saya tidak berani terus melihatnya, karena begitu banyak roh dosa yang sudah memperlihatkan perbuatan jahat mereka dan karena saya sendiri juga berasal dari alam manusia, apabila saya turut menyaksikan perbuatan jahat mereka, saya hanya akan menambah perasaan malu mereka, maka itu lebih baik saya minta permisi pulang saja.
Chi Kung Huo Fo : Terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh Jendral, kami sekarang mau pulang ke Vihara, lain hari kami akan meninjau ke tempat Kursus Membaca Kitab Suci. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai dan bersiaplah untuk pulang.
Yang Sheng : Guru, saya masih merasa ketakutan !.
Chi Kung Huo Fo : Takut apa, baik-baiklah menjadi orang, agar terhindar dari mendapat malu disini. Disini saya ingin mengingatkan umat manusia bahwa manfaat atau keuntungan dari menghindari kejahatan dan melakukan perbuatan baik adalah mendapat reputasi ataunama baik, karena menjalankan 5 Sila, yaitu : tidak membunuh, tidak mencuri, tidak asusila dan tidak berbohong, maka tidak ada perasaan malu ketika berhadapan dengan sekelompok orang, dengan menjalankan 5 Sila dan berbuat baik maka kekayaan seseorang tidak akan terbuang secara percuma dan dia akan memiliki pikiran yang jernih sampai tua karena tidak adanya penyesalan yang mengganggu pikirannya, serta tidak akan merasa takut pada saat meninggal dunia, karena dengan menjaga Sila dan Berdana seseorang memiliki Karma yang sangat baik yang mana akan mendukungnya untuk lahir di tempat ( alam ) yang baik, sedangkan orang yang melakukan banyak kejahatan akan merasa takut mati ketika waktunya tiba bahkan merasa tergoncang.
Disamping itu umat manusia harus mengingat bahwa apabila terdapat orang-orang yang berbicara buruk tentang mereka, maka mereka harus menanggapinya dengan cara seperti ini : Pertama-tama tenangkan hati dan jangan membalas dengan kata-kata kasar. Berlatihlah membuang rasa dendam dan menerima sikap permusuhan orang lain sebagai pemacu pemahaman terhadap Hukum Karma. Jadilah orang yang baik hati, bersikaplah murah hati, perlakukan para musuh sebagai para sahabat dan bayangkan untuk menyelimuti segenap dunia dengan pikiran yang penuh belas kasih, hingga tersebar sampai kemana-mana dan membentang secara luas, tanpa batas dan bebas dari kebencian. Umat manusia harus terus mencoba untuk berada dalam keadaan seperti ini dalam situasi apa pun. Yang Sheng, camkan hal ini dengan baik. Kita sudah tiba di Vihara Shen Shien. (Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung Ke : Perjalanan Ke 7, Mengunjungi Pu Jin Suo ( Penjara Neraka Kursus membaca Kitab Suci ).
Tidak ada komentar:
Write komentar