Dahulu kala ada orang yang sangat miskin, yang terbangun kelaparan namun hanya mempunyai 1 Rupee yang tersisa di sakunya. Dia memutuskan untuk pergi ke pasar dan melihat apakah satu Rupeenya bisa untuk membeli beberapa buah.
Di pasar ia bertemu seorang pria berpakaian mewah di belakang meja dengan lampu minyak yang indah di atasnya dengan sebuah tanda yang bertuliskan "1 rupee". Orang miskin itu tidak bisa mempercayai penglihatannya, lalu dia bertanya pada orang tersebut tentang apa yang dia lihat.
“Memang benar, lampu ini harganya hanya 1 rupee”, kata pria itu. Dan dia juga menjelaskan bahwa di dalam lampu itu hidup makhluk halus berupa jin, yang akan memenuhi semua keinginan orang miskin itu. "Lalu mengapa Anda menjualnya?" tanya orang miskin itu ingin tahu.
"Yaah, karena jin itu selalu aktif dan agak tidak sabar. Jika Anda tidak memberi perhatian padanya, dia akan segera mengambil lagi barang-barang yang telah dia berikan pada Anda," kata orang tersebut berusaha menjelaskan kepada orang miskin. "Ok, karena saya tidak punya banyak hal yang akan hilang saya akan membelinya dari Anda," kata orang miskin.
Ketika ia tiba kembali ke rumah, dia menggosok lampu itu dan jin segera muncul. "Bagaimana saya bisa melayani Anda, Tuan?" jin itu bertanya. "Siapkan buatku hidangan layaknya seorang raja," perintah orang miskin.
Dalam sedetik jin itu menghidangkan makanan sebanyak 87 macam jenis masakan. Orang miskin itu gembira, tetapi ketika dia ingin mulai makan, jin itu bertanya lagi, "Dan bagaimana saya bisa melayani Anda lagi tuan"
Karena ingat bahwa jin itu juga dapat mengambil lagi semua makanan, orang miskin itu lalu membuat perintah: "Dirikanlah bagiku sebuah istana yang indah, yang cocok untuk seorang Maharadja".
Hanya beberapa detik, pria itu kini telah menemukan dirinya dalam sebuah istana yang indah. Ia sangat gembira dan ingin berkeliling untuk melihat-lihat istana tersebut, namun jin itu datang lagi dan bertanya "Bagaimana saya bisa melayani Anda, Tuan?"
Setiap keinginan orang miskin itu segera ia penuhi, namun bila jin itu diabaikan, jin itu akan mengambil kembali semua yang telah ia berikan. Orang miskin itu sangat terganggu dan merasa kesal lalu pergi ke orang bijak di desa itu, di mana dia dapat menjelaskan permasalahannya.
Setelah percakapan tersebut lalu orang miskin itu melangkah mendekati jin dan berkata : “Jin, buatkan tiang yang besar untukku dan tancapkan ditanah.” Jin itu segera membangun sebuah tiang besar dan menancapkannya ke dalam tanah.
"Sekarang jin, aku ingin kamu memanjat tiang itu lalu turun kemudian memanjat tiang itu, lagi dan lagi," perintah orang miskin itu. Jin itu mulai segera naik ke tiang. Sekarang orang itu memiliki waktu untuk menikmati makanannya, menjelajahi istana dan melakukan hal-hal lainnya.
Ketika dia dan orang bijak itu pergi untuk melihat apa yang dilakukan jin, mereka melihat bahwa jin itu telah jatuh tertidur di samping tiang. "Demikianlah apa yang menjadi pemikiran jin juga adalah pemikiran setiap orang," kata orang bijak tersebut menjelaskan pada orang miskin.
Keresahan dalam keinginan untuk memuaskan setiap keinginan, adalah bagian dari diri kita. Tiang adalah alat yang disebut 'mantra'. Dengan mengulanginya lagi dan lagi, pikiran gelisah kita akan selalu sibuk sampai menjadi suatu kebosanan sehingga jatuh tertidur. Dengan cara ini, saat berhenti mengejar keinginan kita, diri sejati kita baru dapat menikmati dunia."
Anda adalah lebih tinggi dari pemikiran Anda, maka jangan pernah diperbudak oleh nafsu pikiran Anda, dengan begitu baru bisa menemukan kenikmatan hidup sejati Anda.
Tidak ada komentar:
Write komentar