Perjalanan Ke 9, Berkunjung Kembali Ke " Wang She Cheng "( Kota Mati Penasaran ). Tanggal 12 Oktober 1976 ( " Lun Pe Gwee - Cap Kaw" ).
Chi Kung Huo Fo : Zaman sekarang hati dan pikiran umat manusia cenderung memikirkan kemajuan, serta teknologi yang serba canggih, sehingga pelajaran tentang rohani atau batin dan keyakinan terhadap agama dianggap sebagai angin lalu. Umat manusia tidak tahu bahwa semua benda yang ada di dunia adalah bersifat tidak kekal, namun roh atau hati nurani manusia akan tetap hidup. Surga atau Neraka tergantung pada pilihan dari umat manusia dalam waktu sekejab mata.
Surga tidak jauh, asalkan umat manusia bersedia insyaf dan berbuat baik pasti akan menuju kesana dan neraka juga dekat bagi orang yang berbuat jahat. Asalkan umat manusia bersedia membina diri dengan menjalankan Sila serta berbuat kebaikan dengan Berbakti, Berdana dan selalu berdoa kepada para Buddha agar dapat mengembangkan Sifat Welas Asih seperti yang dimiliki oleh para Buddha dan Bodhisatva, maka neraka bisa dihindari. Betapa sedihnya keadaan di dalam Kota Mati Penasaran. Yang Sheng bersemangatlah, hari ini kita akan berkeliling lagi ke Alam Baka.
Yang Sheng : Baik, guru, saya sudah siap, berangkatlah.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba.
Yang Sheng : Guru, bukankah kita sudah pernah datang kemari ? Dan mengapa kita tidak berhenti di depan Kota mati Penasaran, tetapi harus menunggu disini ?
Chi Kung Huo Fo : Para Buddha memandang Empat Wujud Dari Benda sebagai Sesuatu Yang Kosong, sehingga pintu neraka pun terlewati, karena Penglihatan Mereka Kosong, artinya mereka tidak lagi memiliki nafsu keinginan duniawi, tidak serakah, tidak terikat pada hal atau benda atau wujud apa pun sehingga mereka bebas melintasi seluruh alam semesta, tidak ada yang menghalangi. Pertama kali ketika kamu saya ajak kemari, kita berhenti di luar pintu kota Mati Penasaran, supaya kamu bisa mengerti setahap demi setahap keadaan di alam baka, tetapi karena hari ini waktu kita terbatas, maka kita langsung masuk menerobos kemari. Saya harap umat manusia di dunia dapat mengerti, apabila umat manusia bersedia membina diri dengan menjalankan Sila dan dapat menghilangkan nafsu birahi, keserakahan ( emosi ), keterikatan terhadap wujud jasmani dan benda-benda duniawi, maka akan bebas dari siksaan di penjara neraka, contohnya seperti saya ini, saya bebas untuk pergi kemana saja.
Yang Sheng : Guru, apa yang kamu katakan itu adalah Dharma Yang Sangat Dalam, saya berniat untuk melaksanakannya. Oh, di depan kita sudah terlihat para Pejabat dan Jendral, mereka sedang berjalan menuju kearah kita.
Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, cepat memberi salam kepada mereka.
Yang Sheng : Hormat saya kepada Pejabat dan Jendral, saya mengucapkan banyak terima kasih atas petunjuk yang kalian berikan kepada saya beberapa hari yang lalu, hari ini saya datang merepotkan kalian lagi, mohon diberi petunjuk.
Pejabat : Oh, tidak usah sungkan, silahkan Buddha Chi Kung dan Yang Sheng masuk ke dalam dan meninjau kembali Kota Mati Penasaran. Saya akan menjelaskan keadaan di sini kepadamu, supaya kamu bisa menulis keadaannya ke dalam kitab ajaran kebaikan untuk menasehati para umat manusia di dunia.
Yang Sheng : Terima kasih banyak. Guru, mari kita ikuti mereka untuk masuk ke dalam.
Chi Kung Huo Fo : Kamu ikuti Jendral dan Pejabat. Saya ada urusan lain, harus pergi sebentar.
Yang Sheng : Guru mau pergi kemana ? Nanti siapa yang mengantar saya pulang ?.
Chi Kung Huo Fo : Kamu tidak usah khawatir, setelah tiba waktunya, saya akan balik kesini untuk menjemput kamu.
Jendral : Yang Sheng, kamu tenang saja, mari ikut saya, jalan!
Yang Sheng : Di dalam penjara ini ada dua sel yang memisahkan para tahanan laki-laki muda dan para tahannan wanita muda. Diantara para tahanan ada yang rambutnya terkulai dan wajah mereka kelihatan sangat pucat dan mereka sedang memandang ke arah saya terus-menerus. Jenderal, mengapa mereka di kurung disini ?
Jendral : Mereka sewaktu masih hidup di dunia berpacaran, tetapi hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua mereka, sehingga mereka nekat minum obat tidur untuk bunuh diri. Setelah meninggal dunia, mereka ditahan disini. Saya harap umat manusia di dunia janganlah berbuat nekat hanya karena terbuai dalam percintaan, semua ini tidak ada gunanya, karena setelah meninggal dunia pun tidak dapat hidup berpasangan atau hidup bersama, malahan dikurung di dalam penjara Alam Neraka.
Yang Sheng : Di dalam penjara ini mengapa terdapat para roh yang kakinya patah, tangannya putus atau kepalanya hancur serta bermandikan darah dan sedang merintih, kelihatannya sungguh kasihan.
Pejabat : Mereka itu adalah orang-orang yang meninggal dunia karena mengalami kecelakaan lalu lintas atau ditabrak oleh mobil, sesungguhnya ajal mereka belum tiba, maka hal ini juga termasuk mati penasaran, roh mereka ditahan disini untuk sementara sampai ajalnya yang sebenarnya sudah tiba baru, barulah diserahkan kepada Yen Wang ( Penguasa Alam Baka ) untuk disidangkan dan dihukum. Ini menunjukkan adanya keadilan di bumi dan di alam baka.
Yang Sheng : Mana boleh begitu, mereka meninggal dunia karena kecelakaan sudah kasihan, keadaan mereka sudah sangat sengsara, mengapa mereka ditahan atau dikurung disini dan tidak diperbolehkan untuk bereinkarnasi lagi ? Saya pikir hal ini kurang adil.
Pejabat : Kamu jangan melihat sesuatu hanya dari satu sisi saja, tapi harus juga mengetahui alasan yang lain. Ada yang memang kematiannya ditakdirkan harus mengalami kecelakaan dan ada yang karena masalah tertentu, sehingga mereka dengan sengaja membiarkan dirinya ditabrak oleh mobil. Karena hal inilah, maka umat manusia di dunia jangan menyalahkan langit maupun bumi. Umat manusia selalu bertanya mengapa orang orang yang sering berbuat amal kebaikan sering meninggal ditabrak mobil ?. Dan orang yang membina diri mengikuti ajaran Sang Buddha serta berbuat kebaikan, malah diganggu oleh para setan atau menghadapi cobaan hidup. Apakah langit sudah tidak mempunyai mata melihatnya?
Sebenarnya yang menentukan nasib umat manusia adalah karma dari kehidupan yang lampau, walaupun nasibnya tidak baik, apabila dia bersedia melatih diri dan terus- menerus berbuat kebajikan dan setelah lulus dari segala macam cobaan hidup ( Karma buruk dari perbuatan jahatnya pada masa lalu ), maka dia akan memiliki tubuh yang bersinar, badan jasmani duniawi hanya bersifat sementara dan suatu saat pasti akan rusak ( sakit atau mati ), namun roh atau jiwa dari uamt manusia tidak akan pernah rusak.
Sebenarnya yang menentukan nasib umat manusia adalah karma dari kehidupan yang lampau, walaupun nasibnya tidak baik, apabila dia bersedia melatih diri dan terus- menerus berbuat kebajikan dan setelah lulus dari segala macam cobaan hidup ( Karma buruk dari perbuatan jahatnya pada masa lalu ), maka dia akan memiliki tubuh yang bersinar, badan jasmani duniawi hanya bersifat sementara dan suatu saat pasti akan rusak ( sakit atau mati ), namun roh atau jiwa dari uamt manusia tidak akan pernah rusak.
Yang Sheng : Kalau memang sudah ada takdir dari karmanya dari Tiga Kehidupan Di Dunia, Mengapa Masih Ada Lagi Yang Disebut Mati Penasaran ? Apakah hal ini tidak saling bertentangan? Kalau begitu, umat manusia di dunia tidak akan percaya lagi adanya Hukum Karma. Coba Pejabat jelaskan secara lebih terperinci, jangan sampai saya menjadi bingung.
Pejabat : Karma Dari Tiga Kehidupan yang dibicarakan oleh umat manusia di dunia hanyalah merupakan sebagian dari karma dalam kehidupan manusia, sebenarnya umat manusia sejak dari zaman dulu atau sejak lahir ke dunia sudah mengalami proses tumimbal lahir yang tak terhitung banyaknya dan karma yang mereka kumpulkan sudah banyak sekali. Para Buddha membicarakan Karma Tiga Kehidupan, maksudnya adalah karma yang telah dibuat pada Kehidupan Terdahulu, Kehidupan Sekarang dan Kehidupan Yang Akan Datang.
Yang dimaksud dengan kehidupan terdahulu adalah kehidupan yang telah berlalu, entah beberapa kali kehidupan yang terdahulu. Umat manusia di dunia salah memahami artinya, sehingga umat manusia menganggap bahwa karma yang dijalani pada kehidupan yang sekarang ini adalah akibat karma dari satu kehidupan yang lalu, maka ini dikatakan bahwa : Karma Dari Kehidupan Masa Lalu Hanya Menentukan 70 % nasib dari seseorang dan 30% lagi ditentukan oleh dirinya sendiri pada Kehidupan Yang Sekarang, artinya apabila sudah ditakdirkan bahwa manusia itu harus dilahirkan di keluarga yang bagaimana dan sebagai pria atau wanita, semuanya ini sudah ditentukan oleh karma dari kehidupan yang lampau, namun keadaan dari kehidupan seseorang pada saat sekarang adalah tergantung pada pikiran, kelakuan dan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari pada saat sekarang ini, maka itu umat manusia harus bergaul dengan orang yang bijaksana, yang memiliki pandangan yang benar dan orang-orang yang suka melakukan kebajikan, sehingga hidup mereka juga akan terasa bermanfaat dan bahagia.
Yang Sheng : Oh begitu, sebagian umat manusia di dunia menganggap apapun yang terjadi di dunia adalah merupakan akibat dari satu kehidupan dari kehidupan yang terdahulu, yang sudah ditakdirkan sebelum mereka lahir ke dunia, sehingga umat mansuiaa berpikir nasib mereka tidak bisa dirobah lagi. Ini adalah pemikiran yang salah, sebenarnya tidak boleh begitu. Akibat karma dari kehiudpan yang terdahulu memang berpengaruh tetapi pikiran dan perbuatan umat manusia pada saat sekaranglah yang paling menentukan.
Mengapa di kamar penjara kurungan depan, terdengar suara jeritan kesakitan yang tidak henti-hentinya. Yang dikurung di dalam penjara neraka adalah para roh yang berbuat dosa apa ?
Pejabat : Mereka adalah para roh yang mati dibunuh atau para roh yang meninggal dunia karena saling membunuh.
Yang Sheng : Apakah membunuh orang atau dibunuh orang juga disebabkan karena akibat dari Karma yang terdahulu ? Apabila ajal kematian mereka sudah tiba, mengapa mereka masih harus dikurung lagi di Kota Mati Penasaran ?
Pejabat : Benar, ada sebagian umat manusia yang meninggal dunia memang karena pembalasan dari akibat karma , sehingga mereka saling membunuh, namun ada sebagian manusia sewaktu hidup di dunia tidak berbuat amal kebaikan, hanya berbuat kejahatan, sehingga menyebabkan banyak orang yang mati penasaran. Saya haraf umat manusia di dunia dapat mengerti penjelasan saya ini dan jangan sekali pun menganggap bahwa saya membunh dia, karena dia berhutang nyawa kepada saya pada kehidupan yang terdahulu.
Ada pepatah ayng mengatakan, Permusuhan Bisa Didamaikan, Tetapi Janganlah Mencari Permusuhan. Walaupun saling berhutang, tetapi boleh tidak ditagih, ini lebih bagus lagi, apabbila umat manusia tidak menagihnya, maka mereka akan mendapat jasa dan pahala. Jika umat manusia bisa menghilangkan pikiran yang mau menang sendiri serta hidup secara rukun dengan orang lain, maka akan terciptalah kehidupan yang penuh kedamaian seperti di surga, sehingga penghuni di alam neraka pun akan berkurang dan akhirnya menjadi kosong dan karma buruk pun tidak ada lagi.
Karena itu umat manusia harus menyayangi badan sendiri. Mengawasi perbuatan sendiri dan banyak berdoa kepada para Buddha agar dapat mengembangkan Sifat Kebuddhaan yang telah ada pada dirinya sendiri, serta sering-sering membaca Sutra, ajaran dari para Buddha, agar dapat mengerti tujuan dari kehidupan manusia di dunia ini. Apabila umat manusia selalu bertindak dengan bijaksana, maka akibat karma dari Kehidupan Yang Terdahulu pengaruhnya kan menjadi terbatas, tetapi kalau umat manusia berbuat kejahatan, berarti mereka menciptakan dosa baru lagi yang akan menjadi bibit karma buruk untuk kehidupan yang akan datang.
Jendral : Apa yang dikatakan oleh Pejabat benar-benar sangat tepat, umat manusia di dunia harus sadar, harus percaya adanya hukum karma, maka itu umat manusia di dunia harus membina diri atau menjalankan Sila. Sebenarnya setiap manusia memiliki sifat Kebuddhaan, apabila umat manusia bersedia mengembangkan sifat Kebuddhaan mereka, mereka pasti bisa lulus dari cobaan hidup dan godaan yang berbentuk harta benda, kedudukan dan wanita, apabila mereka bisa lulus, artinya mereka tabah dan tidak tergiur terhadap wujud jasmani dan wujud dari benda duniawi, maka mereka akan menjadi Dewa atau Buddha. Walaupun seseorang ditakdirkan menjadi kaya, tetapi apabila dia tidak mau bekerja dengan sepenuh hati dan memiliki pandangan hidup yang salah atau bersifat Egois, maka dia pasti akan gagal.
Chi Kung Huo Fo : Saya sudah kembali, apa yang dikatakan oleh Pejabat dan Jendral tadi merupakan ajaran yang luar biasa, yang dapat menyadarkan hati umat manusia. Sejak terciptanya dunia ini, setiap manusia memiliki sifat Kebuddhaan, apabila umat manusia bersedia mengembangkannya, umat manusia dapat menjadi Dewa atau Buddha, tetapi apabila umat manusia hanya memikirkan keduniawian saja, hingga tertutup hati nurani asalnya yang Murni dan yang penuh Kasih, maka dia tidak bisa kembali ke tempat asalnya ( Surga ). Karena itulah maka diturunkan jaran kebenaran yaitu Dharma, yang menganjurkan setiap umat manusia harus menjalankan 5 Sila yaitu : Tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak melakukan perbuatan asusila dan tidak memakan sesuatu yang menimbulkan ketagihan.
Sila ini digunakan untuk menyucikan diri untuk menghapus karma buruk, sehingga umat manusia dapat kembali ke sifat asal yang bersih. Para umat manusia di dunia janganlah bekhayal atau bermimpi lagi di dunia yang bersifat sementara ini, cepatlah membina diri atau melatih diri yaitu berbuat sesuai dengan Dharma, ajaran Sang Buddha, agar dapat menjadi Bodhisatva atau pun Buddha dan bagi umat manusia yang tidak mau membina diri akan terjatuh ke alam sengsara dan akan terus mengalami proses tumimbal lahir di 6 jalur kehidupan.
Semua hantu atau setan adalah berasal dari umat mansuia yang melakukan perbuatan jahat, keadaan mereka bukan ditentukan oleh manusis yang melakukan perbuatan jahat, keadaan mereka bukan ditentukan oleh Penguasa langit. Lihatlah ke dalam Kota Mati Penasaran, hal ini bisa dibuktikan. Waktu kita sudah habis. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pejabat dan Jenderal atas bantuannya dalam memberi penjelasan tentang keadaaan Kota Mati Penasaran untuk menghilangkan pemikiran yang salah dari para umat manusia.
Yang Sheng : Apa yang dijelaskan oleh guru benar-benar merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dalam, jika tidak mendapat petunjuk Pejabat dan Guru, umat manusia di dunia sama sekali tidak akan mengerti. Saya harap guru bisa sering-sering memberikan penjelasan tentang Ajaran Kebenaran kepada kami, demi untuk menyadarkan umat manusia, agar orang-orang yang membina diri atau yang melatih diri memiliki pedoman hidup. Jangan sampai sudah tua pun masih belum mengerti tentang hukum kebenaran dari alam semesta, sehingga terjerumus ke alam sengsara dan harus menjalani siksaan dan penderitaan yang berkepanjangan di penjara alam neraka.
Sila ini digunakan untuk menyucikan diri untuk menghapus karma buruk, sehingga umat manusia dapat kembali ke sifat asal yang bersih. Para umat manusia di dunia janganlah bekhayal atau bermimpi lagi di dunia yang bersifat sementara ini, cepatlah membina diri atau melatih diri yaitu berbuat sesuai dengan Dharma, ajaran Sang Buddha, agar dapat menjadi Bodhisatva atau pun Buddha dan bagi umat manusia yang tidak mau membina diri akan terjatuh ke alam sengsara dan akan terus mengalami proses tumimbal lahir di 6 jalur kehidupan.
Semua hantu atau setan adalah berasal dari umat mansuia yang melakukan perbuatan jahat, keadaan mereka bukan ditentukan oleh manusis yang melakukan perbuatan jahat, keadaan mereka bukan ditentukan oleh Penguasa langit. Lihatlah ke dalam Kota Mati Penasaran, hal ini bisa dibuktikan. Waktu kita sudah habis. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pejabat dan Jenderal atas bantuannya dalam memberi penjelasan tentang keadaaan Kota Mati Penasaran untuk menghilangkan pemikiran yang salah dari para umat manusia.
Yang Sheng : Apa yang dijelaskan oleh guru benar-benar merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dalam, jika tidak mendapat petunjuk Pejabat dan Guru, umat manusia di dunia sama sekali tidak akan mengerti. Saya harap guru bisa sering-sering memberikan penjelasan tentang Ajaran Kebenaran kepada kami, demi untuk menyadarkan umat manusia, agar orang-orang yang membina diri atau yang melatih diri memiliki pedoman hidup. Jangan sampai sudah tua pun masih belum mengerti tentang hukum kebenaran dari alam semesta, sehingga terjerumus ke alam sengsara dan harus menjalani siksaan dan penderitaan yang berkepanjangan di penjara alam neraka.
Chi Kung Huo Fo : Apa yang kamu katakan itu benar, memang ini merupakan kewajiban saya untuk menolong umat manusia menjadi benar dan sempurna, saya benar-benar ingin membimbing umat manusia untuk mengikuti jalan yang benar. Pada kesempatan ini saya akan memberitahu kepada umat manusia cara untuk melatih diri :
1. Umat manusia harus membebaskan dirinya dari 5 racun yaitu : Sifat keserakahan, kemarahan / emosi, nafsu birahi, keterikatan terhadap wujud jasmani dan benda duniawi dan kesombongan.
2.Melatih diri dalam praktek : berdana atau membantu orang yang tertimpa kesusahan, bersabar menghadapi cobaan hidup, menjalankan 5 sila dalam kehidupan sehari-hari, menenangkan pikiran dengan cara berdoa kepada para Buddha dan sering membaca Sutra suci, ajaran dari Sang Buddha, hingga memperoleh Kebijaksanaan Sejati, kemudian melimpahkan semua jasa dan pahala yang diperoleh dari perbuatan kebajikan ini kepada semua makhluk hidup dan mendoakan mereka agar dapat berjalan di jalan yang benar serta dapat merasa yakin terhadap ajaran dari para Buddha, setelah itu mohonlah kepada Amitabha Buddha agar kelak dapat lahir di alam Buddha. Dan sebagai tanda Berbakti kepada para Buddha, para umat dapat turut membantu menyebarkan kitab suci ajaran Kebenaran untuk menyeberangkan umat manusia menuju ke pantai bahagia, dengan perbuatan yang Mulia dan Luhur ini, maka secara pasti para umat dapat terlahir di alam Buddha.
Saya ingin memberitahu kepada umat manusia bahwa Berbakti Kepada Orang Tua Dibagi 3 tahap :
- Apabila para umat manusia mempersembahkan makanan yang bergizi, pakaian yang bagus, tempat tinggal yang nyaman dan membawa orang tuanya pergi jalan-jalan untuk menikmati keindahan alam, ini disebut Bakti Kecil.
- Apabila umat manusiadisamping menyediakan segala keperluan orang tua dengan baik seperti yang telah disebutkan dalam Bakti kecil itu, ditambah lagi sering melakukan perbuatn kebajikan yang bersifat sosial, sehingga memperoleh nama baik di masyarakat, yang mana dapat mengharumkan nama orang tua dan leluhur, ini disebut Bakti Menengah.
- Apabila para umat manusiadisamping menjalankan Bakti kecil dan Bakti menengah, ditambah lagi dapat menenangkan hati orang tua mereka, yaitu dengan menunjukkan kepada orang tua mereka bahwa mereka adalah umat Buddhis yang Berdisiplin, yang memiliki tingkah laku dan pandangan yang benar dan berusaha membujuk orang tua mereka untuk turut berbuat kebajikan terutama menjalankan Sila, Berdana dan berdoa kepada para Buddha agar kelak dapat lahir di alam Buddha, ini merupakan Bakti Terbesar. Yang Sheng, saya benar-benar berharap para umat manusia dapat melaksanakan ajaran tentang Bakti ini.
Yang Sheng : Terima kasih atas bimbingan dari guru, pengetahuan ini sungguh luar biasa, saya pasti akan melaksanakannya, karena saya ingin lahir di alam Buddha, saya tidak ingin terus menerus berputar di roda tumimbal lahir. Guru, sekarang saya sudah duduk dengan baik. Silahkan berangkat.
Para umat manusia sering bertanya : Mengapa manusia harus berbuat baik ? Apakah tidak cukup jika manusia hanya tidak berbuat jahat dan tidak menyakiti makhluk hidup yang lain ? Saya ingin memberitahu manusia bahwa sebenarnya pada kehidupan yang lalu, yang tidak terhitung lagi jumlah waktunya, umat manusia telah mengumpulkan banyak karma buruk yang berakibat mendatangkan banyak masalah dalam kehidupan sekarang ini.
Dalam Sutra, Sang Buddha mengajarkan bahwa jalan untuk mengurangi pengaruh dari karma buruk masa lampau adalah dengan melakukan banyak karma baik dalam kehidupan sekarang. Karma buruk itu ibaratnya seperti segumpal garam dan karma baik adalah air, jika garam tersebut dimasukkan ke dalam secangkir air sungai, maka air itu akan terasa asin, jika garam tersebut dimasukkan ke dalam air sungai, maka keasinannya akan berkurang secara drastis, sama halnya dengan melakukan karma buruk masa lampau, kecuali karma buruk yang sangat berat seperti membunuh orang tua sendiri. Kita sudah tiba di vihara Sheng Sien ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung Ke : Perjalanan Ke 10, Mengunjungi Pengadilan Alam Baka Tingkat Kedua.
Tidak ada komentar:
Write komentar