Perjalanan Ke 17, Berkunjung Ke Penjara Neraka Mengupas Kulit Wajah Dengan Pisau Baja. Tanggal 19 Desember 1976 ( " Cap Gwee - Ji Cap Kaw" ).
Chi Kung Huo Fo : Dalam perjalanan hidup umat manusia terdapat banyak sekali kesulitan dan rintangan, bagi orang yang membina diri untuk meningkatkan sprtitualitasnya atau yang melatih diri untuk mencapai penerangan akan menghadapi banyak cobaan atau kesulitan-kesulitan untuk menguji bathin mereka, untuk melihat apakah mereka memiliki kesabaran dan siapa yang benar-benar teguh mempertahankan hati nuraninya yang suci dan murni akan menuju ke surga.
Bagi orang yang memiliki keteguhan hati dan kepercayaan diri, setelah meninggal dunia pasti tidak akan menyesal. Bagi orang yang bersedia berkorban demi untuk melatih diri pasti akan memperoleh kesempurnaan, bila bertemu dengan rintangan, maka harus lebih giat lagi berlatih serta bersifat tak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan hidup dalam bentuk angin, hujan, setan mau pun jin. Walaupun dalam perjalanan hidup banyak mendapat halangan, tetapi umat manusia harus tetap mempergunakaan kebijaksanaan mereka untuk mengatasinya dan tidak boleh bersifat emosi atau timbul amarah.
Hadapilah semua cobaan hidup dengan hati yang teguh, yakinlah setelah mengalami penderitaan dalam menghadapi ujian akan tercium wanginya bunga teratai sebagai tanda telah berhasil mencapai kesempurnaan. Hari ini kami sudah siap untuk berangkat lagi ke alam baka, Yang Sheng, bersemangatlah. Setelah berhasil melewati semua kesulitan dalam perjalaan ini barulah dapat disebut manusia yang Mulia.
Yang Sheng : Terima kasih atas nasehat dari guru, saya juga mengetahui sungguh berat perjalanan hidup ini. Walaupun rintangan dan cobaan yang berat datang terus-menerus, saya akan menghadapinya dengan pikiran yang jernih, disamping itu saya akan selalu berdoa kepada para Buddha untuk memperoleh pancaran sinar kebijaksanaan dariNya, sehingga saya tidak akan pernah tersesat, maka itu guru tidak usah khawatir. Sekarang saya sudah duduk dengan mantap untuk mengikuti guru berkeliling ke alam neraka.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Yang Sheng, cepat turun. Hari ini kita berdua akan meninjau ke Penjara Neraka Mengupas Kulit Wajah Dengan Pisau Baja.
Yang Sheng : Oh, di depan kita sudah terlihat para pejabat dan jenderal, mereka sedang bersiap-siap untuk menyambut kedatangan kita. Hormat saya kepada para pejabat dan jenderal, saya bernama Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien, hari ini diantar oleh Buddha Chi Kung untuk datang kemari dengan maksud meninjau keadaan penjara neraka, kemudian mencantumkan semua keadaaan dari penjara alam neraka tersebut ke dalam kitab ajaran kebaikan untuk menasehati para umat manusia di dunia, saya memohon kepada pejabat untuk memberikan banyak bantuan.
Pejabat : Jangan sungkan, cepat bangun. Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng. Silakan masuk.
Jenderal : Penjara neraka ini disebut "Neraka Mengupas Kulit Wajah Dengan Pisau Baja ", penjara ini adalah khusus untuk menghukum umat manusia yang tidak tahu malu atau yang bermuka tebal dan yang tidak menghargai diri sendiri. Silakan kalian masuk ke dalam untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Di depan kita sudah terlihat para prajurit alam baka, mereka sedang mengawal para roh dosa, disini terdapat para roh dosa pria dan wanita yang umurnya berbeda-beda, ada yang tua dan ada yang muda, setiap roh dosa kelihatannnya sedang merasa ketakutan, mereka sedang melapor di pintu masuk, kemudian mereka dikawal masuk ke dalam penjara neraka.
Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, jangan melihat lagi, mari kita ikuti pejabat dan jenderal untuk masuk ke dalam dan meninjaunya.
Yang Sheng : Aduh, sudah terdengar suara jeritan dari dalam penjara neraka, para roh dosa diikat pada tiang besi, prajurit alam baka yang berkepala kerbau dan berkepala kuda sedang melaksanakan hukuman, mereka menggunakan pisau besi atau pisau baja mengupas kulit dari wajah para roh dosa, kelihatannya seperti mengupas kulit babi, semua roh dosa merasa kesakitan dan menjerit-jerit dengan suara yang sangat mengerikan. Sekarang muka dari para roh dosa sudah tanpa kulit, hanya nampak darah yang berceceran mengalir keluar, muka mereka tidak dapat dikenali lagi. Saya mau bertanya kepada pejabat, dosa apa ayng telah dilakukan oleh mereka sehingga mereka harus menerima hukuman yang begitu sadis ?
Pejabat : Untuk kejelasannya, lebih baik saya menyuruh beberapa roh dosa untuk keluar agar kamu dapat langsung bertanya kepada mereka.
Yang Sheng : Bagus, tolong jenderal menyuruh para roh dosa untuk menceritakan dosanya.
Jenderal : Roh pria ini, mari, kamu berjalan ke depan untuk menceritakan dosa apa yang telah kamu lakukan sewaktu masih hidup di dunia yang menyebabkan kamu harus dihukum disini, kamu harus jujur menceritakannya agar Yang Sheng dari dunia dapat menasehati umat manusia yang masih hidup di dunia.
Yang Sheng : Coba kamu ceritakan kepadaku mengap kamu sampai dihukum disini ?
Roh Dosa 1 : Sewaktu saya masih hidup di dunia, karena kedua orang tua saya meninggal dunia pada usia muda, sehingga saya kurang mendapat pendidikan. Pertama saya bekerja sebagai pekerja rumah tangga, tetapi saya merasa pekerjaan rumah tangga agak berat bagi saya, setelah dipikir-pikir saya memutuskan untuk menjadi pengemis, karena apabila dari satu rumah saya bisa mendapat uang satu dollar, maka dari seratus rumah saya bisa mendapat 100 dollar, dengan demikian saya bisa hidup tanpa bekerja keras.
Tetapi karena badan saya agak besar dan kelihatan gagah, maka saya merasa takut bahwa orang lain tidak mau memberikan saya uang, maka saya sengaja diet yaitu dengan hanya makan bubur dan minum air. Akhirnya badan saya menjadi lemah dan kurus, kemudian saya menaburkan sedikit tanah kotor di wajah saya dan dengan memakai baju yang robek, saya berpura-pura pincang, kemudian saya pun pergi kemana-mana untuk mengemis.
Saya bilang kepada semua orang bahwa hidup saya sangat susah, tidak mempunyai keluarga dan kaki juga pincang, sehingga tidak bisa bekerja. Banyak orang yang setelah melihat keadaan saya menjadi kasihan dan memberikan uang kepada saya. Dalam satu bulan hasil saya dari mengemis bisa mencapai 4000 sampai 5000 dollar. Setelah pulang ke rumah, hati saya merasa sangat senang dan berpikir gampang benar mencari uang.
Kemudian pada malam hari, saya pergi keluar dengan memakai baju yang bagus, berpesta makan, minum arak dan pergi ke tempat pelacuran untuk mencari kesenangan jasmani. Karena ingin cepat kaya, bila meminta uang, kalau dikasih satu dollar atau 3 dollar saya tidak mau menerimanya. Maunya sepuluh dollar ke atas, maka saya sering dimarahi orang lain, kemudian mereka tidak melayani saya lagi. Setelah meninggal dunia, saya dihukum oleh Yen Wang ke penjara neraka ini, setiap hari kulit wajah saya dikupasi, sangat menyakitkan, sekarang saya mau merasa menyesal pun sudah terlambat.
Pejabat : Orang ini sungguh keterlaluan, karena pada kehidupan yang terdahulu tidak berbuat amal kebajiakn, sehingga kini lahir di keluarga yang miskin, masih muda, bertenaga kuat, bukannya baik-baik mencari pekerjaan yang halal, malah berpura-oura menjadi orang cacat untuk mengemis. Bagi orang yang pikirannya sehat kalau bukan benar-benar dalam keadaan terpaksa siapa yang mau menjadi pengemis.
Sudah begitu miskin masih menghamburkan uang dari hasil meminta-minta untuk bersenang-senang, benar-benar kurang ajar. Sewaktu masih hidup di dunia sudah tidak tahu malu, maka setelah meninggal dunia, biarlah dia tidak memiliki muka untuk menghadapi orang, maka kulit mukanya dikupasi. Orang yang tidak tahu malu ini, cepat dimasukkan ke dalam penjara. Saya akan memanggil roh dosa yang lain untuk keluar. Yang Sheng, anda boleh bertanya lagi, silakan.
Yang Sheng : Terima kasih pejabat. Menurut saya anda paling banyak berumur 30 tahun, mengapa belum tua , anda sudah meninggal dunia dan dihukum disini?
Roh Dosa 2 : Sungguh malu kalau diceritakan, saya sudah melaklukan perbuatan yang memalukan para leluhur sendiri. Sewaktu saya berumur 18 tahun, waktu sekolah di tingkat kanjutan atas, saya sering diajak oleh teman-teman bermain-main di taman, setiap melihat ada wanita, saya selalu menggoda mereka dengan mengucapkan kata-kata kotor, sehingga saya sering dimarahi oleh para wanita dengan perkataan, kurang ajar, tidak tahu malu dan lain-lain.
Walaupun dimarahi, hati saya merasa sangat senang. Saya sering bersembunyi di jalan yang gelap untuk menggoda wanita atau dari arah belakang secara diam-diam saya memeluk mereka secara tiba-tiba, kadang-kadang saya naik sepeda melewati wanita yang sedang berjalan kaki, kemudian saya memegang atau meraba tubuh mereka sambil lewat, saya juga pernah memperkosa seorang wanita muda, walaupun saya tidak pernah ditangkap oleh polisi, namun suatu hari ketika saya ingin berbuat jahil sewaktu naik sepeda, wanita yang menjadi sasaran saya berteriak keras, sehingga membuat saya merasa kaget dan saya terpeleset jatuh ke sebuah sungai dan meninggal dunia.
Sewaktu bertemu dengan Yen Wang ( Penguasa Alam Baka ) beliau memarahi saya dengan mengatakan karena saya berbuat jahat, maka umur saya dikurangi 10 tahun, kemudian saya dihukum disini. Sudah 5 tahun saya menjalani hukuman ini dan masih ada sisa 13 tahun lagi baru bisa bebas dan karena masih ada dosa yang lain, saya akan diserahkan ke pengadilan tingkat yang lain untuk dihukum lagi. Sungguh menderita keadaan saya disini, saya harap anda bisa memohon kepada Yen Wang untuk memaafkan dosa saya.
Pejabat : Kamu sungguh lancang, sewaktu masih hidup di dunia, kamu tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan menggoda wanita, kamu harus mengetahui bahwa dari segala bentuk kejahatan, perbuatan berzinah atau perbuatan yang berhubungan dengan seks adalah yang paling besar dosanya, percuma kamu berpendidikan, perbuatanmu hanya memalukan orang tua saja.
Sewaktu masih hidup di dunia kamu tidak tahu malu, maka setelah meninggal dunia kamu dihukum disini, kamu harus menjalani algi hukuman pembalasan dari dosa memperkosa seorang wanita, kamu akan diserahkan ke pengadilan tingkat yang lain untuk menjalani hukuman yang lebih berat lagi. Jenderal, kawal roh dosa ini untuk masuk ke penjara.
Jenderal : Siap.
Chi Kung Huo Fo : Karena waktu kami sudah habis, kami harus segera pulang ke Vihara. Yang Sheng, kamu minta permisi kepada pejabat dan jenderal untuk pulang.
Pejabat : Kalau ada kekurangan dalam penjelasan kami, saya harap Buddha Chi Kung dan Yang Sheng bersedia memaafkan kami.
Yang Sheng : Bagaimana anda dapat berkata begitu, kami malah yang harus berteima kasih banyak atas bantuan dari pejabat dan jenderal, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menulis kitab ajaran kebaikan ini. Sekarang saya minta permisi.
Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemduian rohnya masuk kembali badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 18, Berkunjung Ke Penjara Neraka Gantung Terbalik.
Chi Kung Huo Fo : Dalam perjalanan hidup umat manusia terdapat banyak sekali kesulitan dan rintangan, bagi orang yang membina diri untuk meningkatkan sprtitualitasnya atau yang melatih diri untuk mencapai penerangan akan menghadapi banyak cobaan atau kesulitan-kesulitan untuk menguji bathin mereka, untuk melihat apakah mereka memiliki kesabaran dan siapa yang benar-benar teguh mempertahankan hati nuraninya yang suci dan murni akan menuju ke surga.
Bagi orang yang memiliki keteguhan hati dan kepercayaan diri, setelah meninggal dunia pasti tidak akan menyesal. Bagi orang yang bersedia berkorban demi untuk melatih diri pasti akan memperoleh kesempurnaan, bila bertemu dengan rintangan, maka harus lebih giat lagi berlatih serta bersifat tak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan hidup dalam bentuk angin, hujan, setan mau pun jin. Walaupun dalam perjalanan hidup banyak mendapat halangan, tetapi umat manusia harus tetap mempergunakaan kebijaksanaan mereka untuk mengatasinya dan tidak boleh bersifat emosi atau timbul amarah.
Hadapilah semua cobaan hidup dengan hati yang teguh, yakinlah setelah mengalami penderitaan dalam menghadapi ujian akan tercium wanginya bunga teratai sebagai tanda telah berhasil mencapai kesempurnaan. Hari ini kami sudah siap untuk berangkat lagi ke alam baka, Yang Sheng, bersemangatlah. Setelah berhasil melewati semua kesulitan dalam perjalaan ini barulah dapat disebut manusia yang Mulia.
Yang Sheng : Terima kasih atas nasehat dari guru, saya juga mengetahui sungguh berat perjalanan hidup ini. Walaupun rintangan dan cobaan yang berat datang terus-menerus, saya akan menghadapinya dengan pikiran yang jernih, disamping itu saya akan selalu berdoa kepada para Buddha untuk memperoleh pancaran sinar kebijaksanaan dariNya, sehingga saya tidak akan pernah tersesat, maka itu guru tidak usah khawatir. Sekarang saya sudah duduk dengan mantap untuk mengikuti guru berkeliling ke alam neraka.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Yang Sheng, cepat turun. Hari ini kita berdua akan meninjau ke Penjara Neraka Mengupas Kulit Wajah Dengan Pisau Baja.
Yang Sheng : Oh, di depan kita sudah terlihat para pejabat dan jenderal, mereka sedang bersiap-siap untuk menyambut kedatangan kita. Hormat saya kepada para pejabat dan jenderal, saya bernama Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien, hari ini diantar oleh Buddha Chi Kung untuk datang kemari dengan maksud meninjau keadaan penjara neraka, kemudian mencantumkan semua keadaaan dari penjara alam neraka tersebut ke dalam kitab ajaran kebaikan untuk menasehati para umat manusia di dunia, saya memohon kepada pejabat untuk memberikan banyak bantuan.
Pejabat : Jangan sungkan, cepat bangun. Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng. Silakan masuk.
Jenderal : Penjara neraka ini disebut "Neraka Mengupas Kulit Wajah Dengan Pisau Baja ", penjara ini adalah khusus untuk menghukum umat manusia yang tidak tahu malu atau yang bermuka tebal dan yang tidak menghargai diri sendiri. Silakan kalian masuk ke dalam untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Di depan kita sudah terlihat para prajurit alam baka, mereka sedang mengawal para roh dosa, disini terdapat para roh dosa pria dan wanita yang umurnya berbeda-beda, ada yang tua dan ada yang muda, setiap roh dosa kelihatannnya sedang merasa ketakutan, mereka sedang melapor di pintu masuk, kemudian mereka dikawal masuk ke dalam penjara neraka.
Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, jangan melihat lagi, mari kita ikuti pejabat dan jenderal untuk masuk ke dalam dan meninjaunya.
Yang Sheng : Aduh, sudah terdengar suara jeritan dari dalam penjara neraka, para roh dosa diikat pada tiang besi, prajurit alam baka yang berkepala kerbau dan berkepala kuda sedang melaksanakan hukuman, mereka menggunakan pisau besi atau pisau baja mengupas kulit dari wajah para roh dosa, kelihatannya seperti mengupas kulit babi, semua roh dosa merasa kesakitan dan menjerit-jerit dengan suara yang sangat mengerikan. Sekarang muka dari para roh dosa sudah tanpa kulit, hanya nampak darah yang berceceran mengalir keluar, muka mereka tidak dapat dikenali lagi. Saya mau bertanya kepada pejabat, dosa apa ayng telah dilakukan oleh mereka sehingga mereka harus menerima hukuman yang begitu sadis ?
Pejabat : Untuk kejelasannya, lebih baik saya menyuruh beberapa roh dosa untuk keluar agar kamu dapat langsung bertanya kepada mereka.
Yang Sheng : Bagus, tolong jenderal menyuruh para roh dosa untuk menceritakan dosanya.
Jenderal : Roh pria ini, mari, kamu berjalan ke depan untuk menceritakan dosa apa yang telah kamu lakukan sewaktu masih hidup di dunia yang menyebabkan kamu harus dihukum disini, kamu harus jujur menceritakannya agar Yang Sheng dari dunia dapat menasehati umat manusia yang masih hidup di dunia.
Yang Sheng : Coba kamu ceritakan kepadaku mengap kamu sampai dihukum disini ?
Roh Dosa 1 : Sewaktu saya masih hidup di dunia, karena kedua orang tua saya meninggal dunia pada usia muda, sehingga saya kurang mendapat pendidikan. Pertama saya bekerja sebagai pekerja rumah tangga, tetapi saya merasa pekerjaan rumah tangga agak berat bagi saya, setelah dipikir-pikir saya memutuskan untuk menjadi pengemis, karena apabila dari satu rumah saya bisa mendapat uang satu dollar, maka dari seratus rumah saya bisa mendapat 100 dollar, dengan demikian saya bisa hidup tanpa bekerja keras.
Tetapi karena badan saya agak besar dan kelihatan gagah, maka saya merasa takut bahwa orang lain tidak mau memberikan saya uang, maka saya sengaja diet yaitu dengan hanya makan bubur dan minum air. Akhirnya badan saya menjadi lemah dan kurus, kemudian saya menaburkan sedikit tanah kotor di wajah saya dan dengan memakai baju yang robek, saya berpura-pura pincang, kemudian saya pun pergi kemana-mana untuk mengemis.
Saya bilang kepada semua orang bahwa hidup saya sangat susah, tidak mempunyai keluarga dan kaki juga pincang, sehingga tidak bisa bekerja. Banyak orang yang setelah melihat keadaan saya menjadi kasihan dan memberikan uang kepada saya. Dalam satu bulan hasil saya dari mengemis bisa mencapai 4000 sampai 5000 dollar. Setelah pulang ke rumah, hati saya merasa sangat senang dan berpikir gampang benar mencari uang.
Kemudian pada malam hari, saya pergi keluar dengan memakai baju yang bagus, berpesta makan, minum arak dan pergi ke tempat pelacuran untuk mencari kesenangan jasmani. Karena ingin cepat kaya, bila meminta uang, kalau dikasih satu dollar atau 3 dollar saya tidak mau menerimanya. Maunya sepuluh dollar ke atas, maka saya sering dimarahi orang lain, kemudian mereka tidak melayani saya lagi. Setelah meninggal dunia, saya dihukum oleh Yen Wang ke penjara neraka ini, setiap hari kulit wajah saya dikupasi, sangat menyakitkan, sekarang saya mau merasa menyesal pun sudah terlambat.
Pejabat : Orang ini sungguh keterlaluan, karena pada kehidupan yang terdahulu tidak berbuat amal kebajiakn, sehingga kini lahir di keluarga yang miskin, masih muda, bertenaga kuat, bukannya baik-baik mencari pekerjaan yang halal, malah berpura-oura menjadi orang cacat untuk mengemis. Bagi orang yang pikirannya sehat kalau bukan benar-benar dalam keadaan terpaksa siapa yang mau menjadi pengemis.
Sudah begitu miskin masih menghamburkan uang dari hasil meminta-minta untuk bersenang-senang, benar-benar kurang ajar. Sewaktu masih hidup di dunia sudah tidak tahu malu, maka setelah meninggal dunia, biarlah dia tidak memiliki muka untuk menghadapi orang, maka kulit mukanya dikupasi. Orang yang tidak tahu malu ini, cepat dimasukkan ke dalam penjara. Saya akan memanggil roh dosa yang lain untuk keluar. Yang Sheng, anda boleh bertanya lagi, silakan.
Yang Sheng : Terima kasih pejabat. Menurut saya anda paling banyak berumur 30 tahun, mengapa belum tua , anda sudah meninggal dunia dan dihukum disini?
Roh Dosa 2 : Sungguh malu kalau diceritakan, saya sudah melaklukan perbuatan yang memalukan para leluhur sendiri. Sewaktu saya berumur 18 tahun, waktu sekolah di tingkat kanjutan atas, saya sering diajak oleh teman-teman bermain-main di taman, setiap melihat ada wanita, saya selalu menggoda mereka dengan mengucapkan kata-kata kotor, sehingga saya sering dimarahi oleh para wanita dengan perkataan, kurang ajar, tidak tahu malu dan lain-lain.
Walaupun dimarahi, hati saya merasa sangat senang. Saya sering bersembunyi di jalan yang gelap untuk menggoda wanita atau dari arah belakang secara diam-diam saya memeluk mereka secara tiba-tiba, kadang-kadang saya naik sepeda melewati wanita yang sedang berjalan kaki, kemudian saya memegang atau meraba tubuh mereka sambil lewat, saya juga pernah memperkosa seorang wanita muda, walaupun saya tidak pernah ditangkap oleh polisi, namun suatu hari ketika saya ingin berbuat jahil sewaktu naik sepeda, wanita yang menjadi sasaran saya berteriak keras, sehingga membuat saya merasa kaget dan saya terpeleset jatuh ke sebuah sungai dan meninggal dunia.
Sewaktu bertemu dengan Yen Wang ( Penguasa Alam Baka ) beliau memarahi saya dengan mengatakan karena saya berbuat jahat, maka umur saya dikurangi 10 tahun, kemudian saya dihukum disini. Sudah 5 tahun saya menjalani hukuman ini dan masih ada sisa 13 tahun lagi baru bisa bebas dan karena masih ada dosa yang lain, saya akan diserahkan ke pengadilan tingkat yang lain untuk dihukum lagi. Sungguh menderita keadaan saya disini, saya harap anda bisa memohon kepada Yen Wang untuk memaafkan dosa saya.
Pejabat : Kamu sungguh lancang, sewaktu masih hidup di dunia, kamu tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan menggoda wanita, kamu harus mengetahui bahwa dari segala bentuk kejahatan, perbuatan berzinah atau perbuatan yang berhubungan dengan seks adalah yang paling besar dosanya, percuma kamu berpendidikan, perbuatanmu hanya memalukan orang tua saja.
Sewaktu masih hidup di dunia kamu tidak tahu malu, maka setelah meninggal dunia kamu dihukum disini, kamu harus menjalani algi hukuman pembalasan dari dosa memperkosa seorang wanita, kamu akan diserahkan ke pengadilan tingkat yang lain untuk menjalani hukuman yang lebih berat lagi. Jenderal, kawal roh dosa ini untuk masuk ke penjara.
Jenderal : Siap.
Chi Kung Huo Fo : Karena waktu kami sudah habis, kami harus segera pulang ke Vihara. Yang Sheng, kamu minta permisi kepada pejabat dan jenderal untuk pulang.
Pejabat : Kalau ada kekurangan dalam penjelasan kami, saya harap Buddha Chi Kung dan Yang Sheng bersedia memaafkan kami.
Yang Sheng : Bagaimana anda dapat berkata begitu, kami malah yang harus berteima kasih banyak atas bantuan dari pejabat dan jenderal, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menulis kitab ajaran kebaikan ini. Sekarang saya minta permisi.
Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemduian rohnya masuk kembali badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 18, Berkunjung Ke Penjara Neraka Gantung Terbalik.
Tidak ada komentar:
Write komentar