|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 14 Maret 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 33 Mengunjungi Lagi Penjara Neraka Congkel Hati

 

Perjalanan Ke 33, Mengunjungi Lagi Penjara Neraka Congkel Hati. Tanggal 15 Juli 1977 ( " Go Gwee - Ji Cap Kaw " ).

Chi Kung Huo Fo :  Di dunia ini ada sebagian umat manusia yang tidak mampu mencapai keberhasilan yang gemilang, sehingga sewaktu mereka melihat orang lain sukses, mereka menjadi iri hati dan untuk menutupi kelemahannya, mereka mengkritik dan menceritakan kelemahan orang lain. Ada juga umat manusia yang setelah melihat orang lain mempelajari Dharma yang mana ajarannya tidak sama dengan ajaran dari agama kepercayaannya, maka dia memandang rendah dan menghina kepercayaan agama orang lain.
Orang semacam ini setelah meninggal dunia akan dihukum di Neraka Congkel Hati untuk membersihkan hatinya dari sifat iri hati dan dengki. Baiklah, sekarang sudah waktunya untuk berkeliling ke alam neraka. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Kita sudah tiba. Yang Sheng, cepat turun.

Yang Sheng :  Di depan kita sudah terlihat Penjara Congkel Hati.

Chi Kung Huo Fo :  Hari ini kita tidak usah merepotkan Yen Wang lagi, kita langsung menuju ke penjara Neraka Congkel Hati untuk meninjaunya. Pejabat neraka sudah membuka gerbang untuk menyambut kita.

Yang Sheng :  Mari kita masuk.

Pejabat :  Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang sheng, silakan masuk ke dlaam untuk meninjaunya.

Yang Sheng :  Hukuman di penjara alam neraka sungguh menakutkan, mulai dari penjara Neraka Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama yang pernah saya saksikan, Neraka Congkel Hati inilah yang keadaannya paling mengerikan.

Pejabat :  Karena hati adalah penentu dari setiap tindakan umat manusia. Hukuman congkel hati memang menyakitkan, begitu dicongkel keluar rasa sakitnya akan terasa sampai keseluruh badan dan pikiran akan terasa tergoncang karena sakitnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.


Kita berkunjung lagi ke penjara neraka congkel hati, karena kita ingin melakukan wawancara dengan beberapa roh dosa untuk mendapat keterangan yang lengkap untuk dicantumkan ke dalam kitab ajaran kebaikan untuk menasehati umat manusia di dunia.


Pejabat :  Kalian tunggu di luar penjara, saya akan masuk ke dalam untuk membawa beberapa roh dosa keluar. Perintahkan jenderal untuk menghentikan hukuman sementara dan gunakan air menyadarkan roh untuk membuat para roh dosa kembali ke bentuk asalnya.


Penjara Neraka Congkel Hati
Jenderal :  Siap.

Pejabat :  Cepat lepaskan 3 roh dosa untuk dibawa keluar, agar mereka dapat menceritakan dosa mereka kepada Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien untuk menasehati umat manusia di dunia.


Jenderal :  Saya sudah melepaskan 3 roh dosa, kalian cepat mengikuti pejabat untuk keluar gerbang.

Pejabat :  Ini adalah Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari Vihara Sheng Sien, cepat ceritakan perbuatan dosa kalian dengan jujur untuk ditulis ke dalam kitab ajaran kebaikan utnuk menasehati umat manusia di dunia.

Roh Dosa 1 :  Saya dulu bekerja di kantor pemerintah, karena prestasi saya kurang berhasil maka sewaktu saya melihat teman-teman sekantor saya pada naik pangkat, saya menjadi iri hati dan saya menyalahkan atasan saya bersikap tidak adil. Karena saya ingin membalas dendam, maka saya menggunakan taktik melapor kepada atasan bahwa si A sering bolos, si B melakukan korupsi dan lain-lain untuk menjatuhkan mereka.

Karena hati saya bersifat kotor, 4 tahun yang lalu saya menderita penyakit kanker paru-paru. Setelah meninggal dunia, petugas alam baka si hitam dan si putih mengawal roh saya ke alam neraka. Di cermin dosa terlihat jelas semua perbuatan saya yaitu bagaimana saya mengadukan perbuatan dari teman-teman sekantor saya kepada atasan, sehingga mencelakakan mereka. Kemudian saya diserahkan ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Kelima.

Sewaktu disidang oleh Sen Luo Wang, beliau memarahi saya. Beliau mengatakan bahwa saya tidak mempunyai keahlian, bukannya tahu diri malahan merasa iri hati kepada orang-orang yang pintar dan memebuat rencana jahat untuk mencelakai orang, hati saya sungguh kejam dan beracun. Maka saya harus dihukum di Neraka Congkel Hati. Siang malam saya disiksa terus-menerus oleh prajurit alam neraka, saya merasa sungguh menderita. Sewaktu masih hidup di dunia, saya tidak percaya adanya pembalasan dari hukum karma, sekarang setelah meninggal dunia, saya harus menjalani penderitaan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.


Chi Kung Huo Fo :  Kita tidak boleh merasa iri hati kepada orang lain yang lebih pintar dari kita, karena sifat yang buruk ini bisa merusak suasana kekompakan dalam bekerja. Sifat iri hati ibaratnya seperti, " kuda liar yang melukai sekerumunan orang ". Hal ini sungguh tidak boleh dilakukan. Sebagai seorang bawahan, kamu harus banyak belajar dari orang-orang yang berpengalaman teutama para senior agar bisa menjadi pintar dan harus menghormati atasan dan bersifat membantu terhadap sesama teman sekantor dan tidak boleh bersifat egois. Dengan tindakan yang bermoral kita akan mendapatkan pengetahuan sekaligus kemajuan. Kalau umat manusia bersifat iri hati, setelah meninggal dunia maka hati mereka harus dicongkel, itulah hukumannya.


Pejabat :  Roh kedua, cepat ceritakan dosa apa yang telah kamu lakukan sewaktu masih hidup di dunia.

Roh Dosa 2 :  Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah seorang umat Buddha. Saya banyak membaca literatur Sutra Ajaran Sang Buddha. Karena sudah banyak membaca kitab suci ajaran dari sang Buddha, maka saya pun menganggap hanya ajaran dari Sang Buddha yang benar, ajaran dari agama lain tidak benar atau menyesatkan. Saya sering memandang rendah kepada para umat agama lain, terhadap murid dari aliran Taoisme saya bilang kepada mereka bahwa Dewa yang dipercayai oleh mereka adalah Dewa yang derajatnya rendah dan tidak bisa membimbing mereka untuk naik ke alam surga.

Kalau ada orang yang memberikan saya kitab ajaran kebaikan dari biara yang lain saya menganggap remeh, saya bilang yang masuk ke badan si medium adalah setan atau iblis dan semua yang ditulisnya adalah palsu, lebih baik jangan mempercayainya. Saya selalu menghina ajaran dari agama yang lain dan menganggap diri sendiri sudah memahami Dharma, ajaran dari Sang Buddha dan sudah memiliki hati yang suci dan murni serta telah mencapai kesempurnaan.

Setelah meningal dunia, saya tidak memiliki jalan menuju ke surga, malahan saya langsung dibawa ke alam baka dan diserahkan ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Kelima. Yen Wang memarahi saya dengan mengatakan bahwa saya yang telah menyatakan berlindung kepada Buddha, tetapi tidak memiliki hati yang mulia sedikitpun. Walaupun sudah menjalankan Sila, tetapi masih memiliki amarah atau emosi dan sembarangan menghina ajaran dari agama yang lain dan tidak memahami bahwa ajaran dari Sang Buddha adalah bersifat welas asih, adil dan tidak membeda-bedakan para umat manusia.

Setiap ajaran agama pasti ada tujuannya, yang terpenting adalah harus melatih diri untuk berbuat kebaikan dan tidak berbuat kejahatan. Ini adalah inti dari semua ajaran agama yang benar. Seorang umat beragama harus berhati mulia. Jangan menampar pipi orang lain untuk menunjukkan diri sendiri hebat. Setelah mendengar perkataan dari Yen wang, saya menyesali tingkah laku saya dan berpikir mengapa dulu saya melakukan semua perbuatan ini.

Saya sungguh egois, hanya mau menang sendiri, saya tidak tahu bahwa saya telah bertindak di luar dari ajaran Buddha Dharma yang mana mengajarkan : Cinta kasih ( Metta ), Belas kasihan ( Karuna ), Turut merasa simpati ( Mudita ) dan Ketenangan bathin ( Upekkha ). Tolong nasehati para umat beragama agar jangan mengikuti jejak saya, supaya tidak menyia-nyiakan kehidupan spritualitasnya.


Chi Kung Huo Fo :  Sayang sekali, kamu telah menutupi hati welas asihmu dan hanya memuji ajaran dari agama yang kamu anut, sehingga kamu tidak berhasil memurnikan atau mensucikan hati nuranimu. Sebenarnya kamu tidak perlu menjelekkan ajaran dari agama yang lain, tetapi pergunakanlah waktumu untuk melaksanakan ajaran dari agamamu dengan baik hingga memperoleh ketenangan batihin dan bebas dari amarah. Kalau kamu menghina atau menfitnah ajaran dari agama yang lain, maka mulut dan hatimu akan menjadi kotor, sehingga hatimu harus dicongkel keluar untuk dicuci. Setelah itu kamu akan dihukum lagi di penjara neraka mencabut lidah.

Pejabat :  Roh ketiga, cepat ceritakan dosamu.

Roh Dosa 3 :  Sewaktu masih hidup di dunia, saya bertugas sebagai seorang medium di sebuah vihara. Pada mulanya saya sungguh-sungguh melaksanakan tugas saya. Dewa sering datang dan melalui badan saya, beliau menulis segala ajaran kebaikan, tetapi karena pengurus vihara kurang memperhatikan saya, maka saya merasa diacuhkan dan berpikir mengapa saya setiap hari harus bekerja seperti ini. Saya merasa tidak ada masa depan, sehingga semangat saya menjadi menurun, maka saya bilang kepada murid yang lain bahwa orang yang menjadi perantara atau medium adalah atas perbuatannya sendiri dan hanya berpura-pura menulis segala ajaran kebaikan, untuk itu jangan percaya sesuatu yang bersifat tahyul.

Para murid di vihara setelah mendengar perkataan saya menjadi hilang keyakinannya. Sejak itu mereka tidak datang lagi ke vihara untuk melatih diri, kemudian saya pun meninggalkan tugas saya. Tujuh tahun kemudian saya menderita sakit dan meninggal dunia. Roh saya dikawal ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Kelima, Yen Wang memarahi saya dengan berkata, kamu sebagai seorang perantara yang bisa dimasuki roh Dewa, meskipun kamu tidak dihiraukan oleh pengurus Vihara tapi kamu tidak boleh menghina para Dewa. Perbuatan kamu sungguh berdosa besar dan harus dihukum di Neraka Congkel Hati selama 15 tahun untuk memperbaiki hatimu, karena kamu telah menghina para Dewa. Kemudian kamu akan diserahkan ke penjara neraka tingkat yang lain untuk dihukum lagi.


Chi Kung Huo Fo :  Sebagai seorang medium yang bisa dimasuki oleh roh Dewa berarti dapat membantu para Dewa dalam memberi ajaran kebaikan kepada umat manusia, maka itu umat manusia di dunia tidak boleh menghina perbuatan dari para Dewa. Menghina ajaran kebaikan adalah dosa besar. Seorang medium dapat membantu para Dewa untuk menasehati umat manusia, ini adalah pekerjaan yang sangat mulia seperti yang diinginkan oleh Penguasa Langit yaitu menolong para umat manusia agar dapat naik ke surga dan bagi orang yang menghinanya berarti menentang Penguasa Langit dalam menyebarkan ajaran kebenaran dan sudah pasti mereka akan dihukum. Waktu kita sudah habis, Yang Sheng bersiaplah untuk pulang.

Yang Sheng :  Terima kasih atas bantuan dari pejabat dan jenderal, kami minta permisi.

Pejabat :  Silakan datang lagi dilain kesempatan.

Chi Kung Huo Fo :  Penjara Neraka Congkel Hati penting untuk dikunjungi, kita akan berkunjung lagi.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Disini saya ingin mengingatkan umat manusia bahwa Sang Buddha telah mengajarkan kepada umat manusia Jalan Mulia Berunsur Delapan yang menuntun pada penghentian dari segala macam bentuk Penderitaan yaitu  :

1. Pandangan Benar, yaitu memahami tentang adanay penderitaan, penyebab penderitaan, penghentian dari openderitaan dan jalan untuk menghentikan penderitaan. Pemahaman tentang hukum karma hanya diperoleh dengan mendengar Dharma.

2. Pikiran Benar, yaitu pikiran cinta kasih yang memberi manfaat kepada semua makhluk hidup, pikiran yang bebas dari menyakiti dan bersifat welas asih terhadap semua makhluk hidup, pikiran untuk melepaskan kesenangan duniawi yang dapat membawa penderitaan dan kesedihan dan meniadakan ketamakan, kebencian dan kebodohan.

3. Ucapan Benar, yaitu menghindari kebohongan ( bersifat jujur ), menghindari ucapan dengki yang menyebabkan ketidakharmonisan antar sesama manusia, menghindari ucapan kasar ( berbicara dengan lembut ), menghindari omong kosong ( hanya berbicara tentang hal yang bermanfaat ).

4. Perbuatan Benar, yaitu perbuatan yang menghindari pembunuhan, menghindari pengambilan sesuatu yang tidak diberikan dan menghindari perbuatan asusila.


5. Penghidupan Benar, yaitu penghidupan yang tidak jahat. Umat Buddha dinasehati untuk menghindari perdagangan 5 jenis barang yaitu : Makhluk hidup ( perbudakan ) / perdagangan manusia, daging ( tidak memelihara hewan untuk dijual kemudian disembelih ), alat senjata untuk membunuh. Kekayaan seharusnya diperoleh dengan cara yang benar tanpa paksaan dan kekerasan, tetapi dengan kejujuran dan tanpa menyakiti makhluk hidup yang lain.


6. Usaha Benar, yaitu latihan untuk mensucikan pikiran, menghilangkan pikiran jahat yang telah muncul, mencegah pikiran jahat yang belum muncul, mengembangkan pikiran yang baik yang belum muncul dan mempertahankan pikiran bajik atau pikiran baik yang telah ada.


7. Perenungan Benar, yaitu perenungan terhadap tubuh manusia yang tidak kekal, yang akan membusuk, memahami perasaan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan, mengawasi pikiran dalam keadaan yang konsentrasi maupun terpencar dan merenungkan Dharma ajaran dari Sang Buddha.



8. Konsentrasi Benar, yaitu mengendalikan pikiran agar tidak ditarik oleh 6 Objek Indera ( kesenangan duniawi ) dan berusaha untuk memusatkannya dengan melakukan praktek Meditasi.

Kita telah sampai di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).


Bersambung Ke : Perjalanan Ke 34, Kunjungan Ketiga Ke penjara Neraka Congkel Hati Bertepatan Pada Bulan Ketujuh Pintu Neraka Dibuka.

Tidak ada komentar:
Write komentar