|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 30 Agustus 2012

Tanaman Sebenarnya Memiliki Perasaan

 

Kebanyakan orang akan sulit percaya bahwa tanaman memiliki perasaan. Penelitian telah menunjukkan, tanaman benar-benar memiliki perasaan. "Tanaman adalah makhluk hidup yang dapat bernapas dan berkomunikasi." Fakta bahwa 'tanaman memiliki perasaan' telah dicatat berulangkali dalam buku-buku pada jaman Tiongkok kuno.

Berikut merupakan salah satu catatan yang terjadi selama Dinasti Tang, Biksu Su dari Kuil Xing-Shan memiliki beberapa pohon kemiri yang dia tanam beberapa puluh tahun sebelumnya.

Pada musim panas getah kemiri tersebut menetes dari pohonnya. Apabila getah kemiri itu mengenai pakaian anda, persis seperti oli motor dan tidak dapat dicuci. Biasanya banyak pejabat dari lingkungan kerajaan datang ke kuil itu selama musim panas.

Suatu hari pejabat tinggi dari negeri Zhao, datang ke kuil itu menikmati musim panas, namun mereka sangat membenci pohon kemiri karena getahnya yang selalu menetes. Mereka berkata kepada Biksu Su, "Tolong tebang semua pohon-pohon kemiri itu dan kami akan menggantinya dengan pohon pinus untuk setiap pohon."
Pada suatu malam, Biksu Su secara berkelakar berkata kepada pohon-pohon tersebut, "Aku telah menanam kamu puluhan tahun yang lalu, namun orang-orang tidak menyukai getahmu. Tahun depan, jika getahmu menetes lagi, aku akan menebangmu untuk kayu bakar," Sejak saat itu, getah pohon kemiri tersebut tidak menetes lagi.

Tidak ada komentar:
Write komentar