Kebanyakan orang akan sulit percaya bahwa tanaman
memiliki perasaan. Penelitian telah menunjukkan, tanaman
benar-benar memiliki perasaan. "Tanaman adalah makhluk hidup yang dapat bernapas dan berkomunikasi." Fakta
bahwa 'tanaman memiliki perasaan' telah dicatat berulangkali dalam
buku-buku pada jaman Tiongkok kuno.
Berikut merupakan salah satu catatan yang terjadi selama Dinasti Tang, Biksu Su dari Kuil Xing-Shan memiliki beberapa pohon kemiri yang dia tanam beberapa puluh tahun sebelumnya.
Pada musim panas getah kemiri tersebut menetes dari pohonnya. Apabila getah kemiri itu mengenai pakaian anda, persis seperti oli motor dan tidak dapat dicuci. Biasanya banyak pejabat dari lingkungan kerajaan datang ke kuil itu selama musim panas.
Berikut merupakan salah satu catatan yang terjadi selama Dinasti Tang, Biksu Su dari Kuil Xing-Shan memiliki beberapa pohon kemiri yang dia tanam beberapa puluh tahun sebelumnya.
Pada musim panas getah kemiri tersebut menetes dari pohonnya. Apabila getah kemiri itu mengenai pakaian anda, persis seperti oli motor dan tidak dapat dicuci. Biasanya banyak pejabat dari lingkungan kerajaan datang ke kuil itu selama musim panas.
Suatu
hari pejabat tinggi dari negeri Zhao, datang ke kuil itu menikmati
musim panas, namun mereka sangat membenci pohon kemiri karena getahnya
yang selalu menetes. Mereka berkata kepada Biksu
Su, "Tolong tebang semua pohon-pohon kemiri itu dan kami akan
menggantinya dengan pohon pinus untuk setiap pohon."
Pada
suatu malam, Biksu Su secara berkelakar berkata kepada pohon-pohon
tersebut, "Aku telah menanam kamu puluhan tahun yang lalu, namun
orang-orang tidak menyukai getahmu. Tahun depan, jika getahmu menetes
lagi, aku akan menebangmu untuk kayu bakar," Sejak saat itu, getah pohon kemiri tersebut tidak menetes lagi.
Tidak ada komentar:
Write komentar