Seseorang yang membawa tanggung jawab besar, harus memulainya dari diri
sendiri. Nenek moyang kita dulu berkata, “kultivasi diri-sendiri,
harmoniskan keluarga dan membuat dunia dalam kedamaian.” Ini
sungguh-sungguh kata yang bijaksana.
Pada masa Dinasti Han (202 SM – 220 M), ada seorang jenderal yang gagah berani bernama Li Guang ( 李廣 ). Dia telah berperang lebih dari 70 kali. Banyak bawahannya telah dipromosikan karena prestasi yang mereka capai, tetapi tidak untuk Li Guang. Dia hanya mendapatkan rangking ke 2000 dalam hal kepemimpinan sampai dia meninggal.
Banyak orang mengatakan “Li Guang sulit sekali memperoleh kesempatan untuk dipromosikan” Dalam sejarah, dia adalah simbol orang yang mempunyai bakat tapi tidak mempergunakannya dengan baik. Bagaimanapun, jika ditelusuri lagi anda akan menemukan beberapa contoh perbuatannya yang kurang baik sehingga dia sulit untuk dipromosikan. Ini beberapa perbuatan tersebut.
Pada masa Dinasti Han (202 SM – 220 M), ada seorang jenderal yang gagah berani bernama Li Guang ( 李廣 ). Dia telah berperang lebih dari 70 kali. Banyak bawahannya telah dipromosikan karena prestasi yang mereka capai, tetapi tidak untuk Li Guang. Dia hanya mendapatkan rangking ke 2000 dalam hal kepemimpinan sampai dia meninggal.
Banyak orang mengatakan “Li Guang sulit sekali memperoleh kesempatan untuk dipromosikan” Dalam sejarah, dia adalah simbol orang yang mempunyai bakat tapi tidak mempergunakannya dengan baik. Bagaimanapun, jika ditelusuri lagi anda akan menemukan beberapa contoh perbuatannya yang kurang baik sehingga dia sulit untuk dipromosikan. Ini beberapa perbuatan tersebut.
Suatu hari, Li Guang pergi berburu ke Gunung Selatan, Ketika akan
melewati Lingba Pass, tentara penjaga yang bertugas berteriak dan
melarangnya untuk lewat. Salah satu pengawal Li Guang berkata kepada
tentara itu “Tuan saya adalah mantan jenderal Li!”.
Tentara yang bertugas menjawab, “ Sekalipun jenderal yang sedang
menjabat, saya tidak peduli, pokoknya siapapun dilarang berburu masuk ke
hutan! Apalagi hanya mantan jenderal.”
Tak lama kemudian, tentara Xiongnu menyerbu Tiongkok dan Kaisar
mengembalikan posisi Li Guang sebagai jenderal perang. Li Guang kemudian
berhasil menyakinkan Kaisar untuk memasukkan tentara yang menjaga
Lingba Pass dalam pasukan tentara yang dia pimpin. Tetapi dalam
perjalanan, karena dendam masa lalu, dia membunuh pejabat tersebut.
Saat Li Guang menjabat di Longxi, banyak warga Qiang melakukan
pemberontakan. Li Guang membujuk 800 orang Qiang untuk menyerahkan diri,
tetapi di saat mereka lengah Li Guang membunuh mereka semua sekaligus.
Li Guang ikut dalam rombongan Jenderal Wei Qing dalam tugas militer.
Dia tersesat dan tidak mampu mengikuti rencana yang telah ditetapkan.
Menurut peraturan militer dia pantas dihukum mati. Akhirnya Li Guang
bunuh diri. Anaknya yang bernama Li Gan sangat marah terhadap Jenderal
Wei Qing dan melukai sang Jenderal. Jenderal Wei Qing tidak melakukan
perlawanan atau mengatakan sesuatu terhadap Li Gan.
Tidak ada komentar:
Write komentar