|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 28 Oktober 2012

Belajar Tidak Mengenal Usia

 

Ma Xiuxian, adalah seorang murid SD tertua yang berusia 102 tahun. Sepertinya pendidikan tidak mengenal usia dan waktu, kapan ada kesempatan dan kemauan ilmu bisa di dapat. 

Mungkin itulah yang mendasari seorang nenek di China untuk menuntut ilmu, walaupun itu belajar di tingkat Sekolah Dasar.

Ma Xiuxian, tidaklah berlebihan bila kita sebut nenek yang berusia 102 tahun ini sebagai siswa Sekolah Dasar Tertua di dunia, memang begitu adanya. Luar biasa di usia yang tidak semua orang bisa capai tersebut masih ada motivasi dan keinginan untuk bisa belajar selayaknya seorang anak kecil. Sungguh luar biasa.

Dialah sosok Ma Xiuxian, dari kota Jinan, Propinsi Shandong Cina, yang menjadi salah seorang murid di Sekolah Dasar setempat. Menurut harian setempat The Qilu Evening Post mengatakan bahwa masa kecil sang nenek Ma memang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan karena kondisi perekonomian keluarga yang saat itu teramat miskin hingga pada usia 13 tahun Ma sudah menghabiskan masa kanak kanaknya menjadi pekerja di perusahaan pemital benang kapas.

Bila kita melihat betapa semangatnya sang nenek Ma untuk menghabiskan sisa usianya yang sudah sangat senja dan hanya tersisa dalam hitungan hari demi hari tersebut tidakkah membuat mata hati kita tergerak untuk lebih bersemangat untuk menuntut ilmu sampai kapanpun dan dalam kondisi seperti apapun.

Cerita Sang nenek Ma yang berusia 102 tahun ini cukup bisa menginspirasikan pada kita betapa sangat berharganya ilmu bahkan di sisa hidup yang sudah senjapun. Walaupun pemrakarsa kembalinya sang nenek ke Sekolah SD tersebut muncul dari sang putra termuda bernama Yi Fengxin yang berusia 58 tahun, tanpa motifasi kuat dari sang Nenek Ma tidak akan semua ini terjadi. Artinya keinginan keras dan motivasi.



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar