|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 29 Oktober 2012

Jiwa Toleransi Lin Zexu

 

Lin Zexu ( 林则徐 ) lahir 30 Agustus 1785 – meninggal 22 November 1851 pada umur 66 tahun) adalah seorang perdana menteri yang jujur pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing.

Dia juga adalah seorang filsuf, ahli kaligrafi dan penyair (dinasti akhir, abad 1644-1914) tercatat dalam sejarah sebagai salah seorang pemimpin yang melarang penggunaan opium.
Dia menulis beraneka ragam syair, yang penuh makna, dan membubuhkannya dimana pun di seluruh rumahnya. Salah satu syairnya menuliskan, "Samudera adalah wadah bagi banyak aliran sungai, dan merupakan wadah yang besar serta luas. Sebuah dinding yang terbentuk dari besi dan perunggu berdiri solid dan tidak dapat ditembus. Semua ini tidak dapat ditaklukkan, tanpa ketekunan dan ambisi."

Bagian pertama mengilhaminya untuk mendengar dengan penuh perhatian, dengan ramah bertoleransi pada sikap dan pandangan yang berbeda. Ini membantunya membentuk mental yang teguh. Bagian kedua memperingatkan dan mengingatkannya bahwa sebagai seorang pejabat tinggi bisa menolak segala godaan dan berbagai nafsu juga keinginan. Hal ini membantunya untuk mempertahankan keadilan agar tetap kuat dan lurus.

Orang mengagumi jiwa toleransi Lin, dan menganggap kisah hidupnya sebagai pelajaran berharga bagi generasi yang akan datang.

Memperlakukan orang lain dengan toleransi dan penuh pengampunan adalah kebaikan yang dia buktikan, melalui contoh dapat mencapai hasil yang sangat baik.

Menunjukkan toleransi pada orang lain mungkin merupakan pendorong kebutuhan seseorang untuk membangun bakat atau kemampuan spesial mereka, dan memperkuat sifat positif. Seorang yang berhati lapang akan menguji dirinya tiada henti untuk mencari kekurangan-kekurangan, tetapi tidak pernah mencela kesalahan orang lain! Hingga, pikirannya dapat berkembang mencapai alam yang lebih agung. 


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar