|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 29 Oktober 2012

Kehilangan Kesempatan Menjadi Pejabat

 

Pada masa Qianlong, di kota Nanchang ada seorang pria marga Lim ayahnya adalah seorang pejabat di pemerintah, pada suatu ketika ayahnya dipindah tugaskan ke ibu kota, dia mengikuti ayahnya pindah ke ibu kota.

Pada suatu hari ketika dia melewati sebuah jalan di dekat sebuah kuil.

Dia melihat ada seorang pemuda penjual lukisan yang sedang menghitung uang dagangannya, kebetulan sebuah koin terjatuh dan tergulir ke tengah jalan, pria marga Lim ini secara diam-diam memijak koin yang bergulir kearahnya.

Ketika pemuda penjual lukisan mencari uang koinnya yang tergulir tidak dapat menemukannya akhirnya pemuda tersebut membalikkan badan dan berjalan pergi, pria marga Lim ini melihat kepergian pemuda tersebut lalu membungkukkan badannya mengambil uang koin tersebut menyimpan ke dalam kantong bajunya.

Kejadian tersebut dilihat oleh seorang kakek yang kebetulan duduk di dalam kuil, setelah melihat kejadian tersebut, kakek tersebut berjalan ke arah pemuda marga Lim dan bertanya kepadanya nama serta tempat tinggalnya, lalu berlalu dari tempat tersebut.

Setelah beberapa bulan kemudian pria marga Lim ini mengikuti ujian seleksi menjadi pejabat di pemerintahan, akhirnya dia lulus ujian dan ditugaskan menjadi seorang pembantu penjabat di kota Jiangsu. Setelah mempersiapkan segalanya dia berangkat ke Jiangsu untuk melapor kepada atasannya, tetapi setelah sampai di Jiangsu, setelah puluhan kali datang ke kantor atasannya, tidak dapat menjumpai atasannya.

Beberapa hari kemudian, atasannya dengan perantara pengawalnya menyampaikan pesan kepada pria marga Lim ini untuk tidak usah melapor kepadanya lagi, karena namanya telah dihapus menjadi pejabat.  Dia sangat terkejut bertanya kepada pengawal yang menyampaikan pesan tersebut apa alasan namanya dihapus?  Pengawal tersebut menjawab “tamak”.

Pria marga Lim ini berpikir, saya belum menjadi pejabat mana mungkin tamak? Pasti ada salah paham. Dia bersikeras akan bertemu dengan atasannya meminta penjelasan.

Akhirnya atasannya bersedia menemuinya dan berkata kepadanya, “Apakah engkau masih ingat suatu hari ketika engkau melewati sebuah jalan dekat sebuah kuil? Apa yang Anda lakukan terhadap pemuda penjual lukisan?

Ketika itu engkau hanya seorang pelajar, tetapi engkau demikian tamak terhadap uang; jika sekarang saya membiarkan engkau menjadi pejabat, engkau pasti akan menjadi seorang koruptor yang bakal akan membuat rakyat sengsara.  Maka saya memutuskan sebelum engkau menjadi pejabat mencopot jabatanmu!

Pria marga Lim ini segera sadar, kakek di dalam kuil yang menanyakan namanya adalah atasannya sekarang, dia merasa sangat malu, gara-gara uang satu koin dia menjadi kehilangan kesempatan menjadi pejabat. (Erabaru)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar