Kemunculan
tiga matahari yang diamati melalui berbagai kota di wilayah pesisir
timur Tiongkok pada 10 Desember, serta fenomena pelangi terbalik, memicu
berbagai komentar di Internet Tiongkok.
Seorang netizen dari Kota Nantong menulis di Forum Nantong Bin Hao, ia telah menyaksikan tontonan yang menakjubkan pada Senin pagi (10/12), menurut surat kabar Yangtse Evening Post.
Dalam foto-foto yang ia ambil, matahari dan sepasang titik terang kecil terlihat jelas.
Netizen dari Shanghai, Suzhou, Changzhou, dan Danyang, juga mengabadikan dua titik terang simetris pada kedua sisi matahari.
Sementara itu Mr. He dari Nanjing, saat dalam perjalanan ke tempat kerjanya sekitar jam 9 pagi, ia terkejut melihat pelangi terbalik membentuk senyuman, padahal saat itu tidak turun hujan, lantas ia cepat-cepat mengambil foto.
Fenomena yang tidak biasa ini, dengan cepat menyebar seperti virus di Internet, bertepatan dengan ketakutan mengenai kalender Maya baru-baru ini, yang beberapa telah ditafsirkan sebagai dunia akan berakhir pada 21 Desember tahun ini. Banyak juga mencemooh penafsiran fenomena langit yang langka itu sebagai semacam peringatan akan bencana.
Ahli meteorologi Tiongkok mengacu pada fenomena abnormal matahari tiruan atau sundogs (Parhelia), sebuah fenomena optik yang dihasilkan oleh kristal es, menciptakan busur berwarna atau putih dan bintik-bintik di langit.
Menurut ilmuwan, matahari yang lebih kecil sebenarnya bayangan matahari yang sebenarnya. Fenomena atmosfer yang tidak biasa ini cenderung berlangsung pendek, hanya beberapa menit hingga kurang dari satu jam, dan hanya terjadi di bawah kondisi yang sangat jarang terjadi.
Pertama, cahaya matahari harus melewati kristal es di awan cirrus tinggi yang terletak di lapisan troposfer atas. Kedua, awan harus cukup tipis untuk cahaya bisa menembus. Akhirnya, matahari tiruan hanya dapat diamati dari beberapa sudut tertentu dari matahari, kristal es, dan pemirsa.
Namun, beberapa pengusaha Tiongkok tidak membeli penjelasan ini. Beberapa bahkan membayar karyawan mereka untuk “cuti hari kiamat”, dan memberi setiap orang hadiah “tas untuk bertahan hidup” yang berisi barang-barang seperti lilin, sekotak korek api, sebotol air, dan tas dari mie instan, untuk berjaga-jaga. ( The Epoch Times )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Seorang netizen dari Kota Nantong menulis di Forum Nantong Bin Hao, ia telah menyaksikan tontonan yang menakjubkan pada Senin pagi (10/12), menurut surat kabar Yangtse Evening Post.
Dalam foto-foto yang ia ambil, matahari dan sepasang titik terang kecil terlihat jelas.
Netizen dari Shanghai, Suzhou, Changzhou, dan Danyang, juga mengabadikan dua titik terang simetris pada kedua sisi matahari.
Sementara itu Mr. He dari Nanjing, saat dalam perjalanan ke tempat kerjanya sekitar jam 9 pagi, ia terkejut melihat pelangi terbalik membentuk senyuman, padahal saat itu tidak turun hujan, lantas ia cepat-cepat mengambil foto.
Fenomena yang tidak biasa ini, dengan cepat menyebar seperti virus di Internet, bertepatan dengan ketakutan mengenai kalender Maya baru-baru ini, yang beberapa telah ditafsirkan sebagai dunia akan berakhir pada 21 Desember tahun ini. Banyak juga mencemooh penafsiran fenomena langit yang langka itu sebagai semacam peringatan akan bencana.
Ahli meteorologi Tiongkok mengacu pada fenomena abnormal matahari tiruan atau sundogs (Parhelia), sebuah fenomena optik yang dihasilkan oleh kristal es, menciptakan busur berwarna atau putih dan bintik-bintik di langit.
Menurut ilmuwan, matahari yang lebih kecil sebenarnya bayangan matahari yang sebenarnya. Fenomena atmosfer yang tidak biasa ini cenderung berlangsung pendek, hanya beberapa menit hingga kurang dari satu jam, dan hanya terjadi di bawah kondisi yang sangat jarang terjadi.
Pertama, cahaya matahari harus melewati kristal es di awan cirrus tinggi yang terletak di lapisan troposfer atas. Kedua, awan harus cukup tipis untuk cahaya bisa menembus. Akhirnya, matahari tiruan hanya dapat diamati dari beberapa sudut tertentu dari matahari, kristal es, dan pemirsa.
Namun, beberapa pengusaha Tiongkok tidak membeli penjelasan ini. Beberapa bahkan membayar karyawan mereka untuk “cuti hari kiamat”, dan memberi setiap orang hadiah “tas untuk bertahan hidup” yang berisi barang-barang seperti lilin, sekotak korek api, sebotol air, dan tas dari mie instan, untuk berjaga-jaga. ( The Epoch Times )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar