Kata
“politik” memiliki beberapa makna berbeda, makna paling luas dari
politik adalah perihal mengatur orang banyak. Jika demikian halnya,
dalam berbagai aspek pada kehidupan ini banyak bersinggungan dengan politik.
Ketika melihat massa berdemo di jalanan, browsing di internet melihat pejabat korup justru berkoar-koar, acara TV yang menyiarkan praktik nakal para pengusaha licik, koran-koran memuat berita kebohongan.
Juga penipuan dan berbagai ketidak-adilan di tengah masyarakat, melihat politik seperti ini akan membuat orang merasa galau, putus asa dan bingung, seolah kehilangan dambaan kehidupan yang indah.
Akan tetapi, catatan mengenai politik yang tertuang dalam kitab kuno Zhen Guan Zheng Yao (Kebijakan Penting Masa Zhen Guan) telah mengubah pandangan saya, sehingga bertanya-tanya: Bagaimanakah seharusnya politik itu, apakah politik itu benar-benar kotor?
Di awal tahun Zhen Guan (sebutan masa pemerintahan Kaisar Tang Taizong pada zaman Dinasti Tang antara tahun 627-649), Kaisar Dinasti Tang dan menterinya Wei Zheng terlibat dalam suatu dialog yang menarik sehubungan dengan politik, dari perbincangan ini kita dapat melihat perbedaan langit dan bumi dalam pandangan politik Kaisar Dinasti Tang dengan konsep politik masyarakat modern sekarang ini.
Kaisar berkata “Saat ini, negara baru saja mengakhiri suatu peperangan, dalam waktu dekat tidak mungkin membuat gaya hidup rakyat menjadi tulus dan jujur serta seluruh negeri tenteram dan damai.”
Wei Zheng berkata “Bukan begitu, manusia biasa disaat dikelilingi bahaya akan takut pada kematian; takut pada kematian akan menghendaki terjadinya perubahan pada kesulitan itu; menghendaki perubahan menjadikannya mudah untuk dididik. Dengan kata lain, rakyat yang baru saja mengalami suatu kekacauan besar akan mudah untuk dibina, ibarat orang yang kelaparan tidak akan memilih-milih makanannya.”
Kaisar berkata “Orang yang bijaksana dan bermoral setelah menjalankan pemerintahan selama seratus tahun, baru bisa membuat hati rakyat menjadi baik, sehingga berbagai hukuman dan sanksi dapat ditiadakan. Setelah kekacauan besar, bagaimana mungkin dalam tempo singkat berhasil mengubah hati rakyat?”
Wei Zheng berkata “Itu hanyalah pandangan manusia biasa, bukan tindakan seorang pemimpin yang bijak. Jika seorang pemimpin bijak mendidik rakyatnya dengan moralitas dan menjalin persatuan, maka rakyat pun akan dengan cepat menerima dan menanggapinya, tidak berusaha untuk mendapat hasil dengan cepat tapi akan cepat terlaksana dengan sendirinya, dalam waktu setahun hasilnya akan terlihat, sama sekali tidak sulit, dan akan berhasil dalam tiga tahun, mungkin bisa lebih cepat.”
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Bersambung bagian ke 2
Ketika melihat massa berdemo di jalanan, browsing di internet melihat pejabat korup justru berkoar-koar, acara TV yang menyiarkan praktik nakal para pengusaha licik, koran-koran memuat berita kebohongan.
Juga penipuan dan berbagai ketidak-adilan di tengah masyarakat, melihat politik seperti ini akan membuat orang merasa galau, putus asa dan bingung, seolah kehilangan dambaan kehidupan yang indah.
Akan tetapi, catatan mengenai politik yang tertuang dalam kitab kuno Zhen Guan Zheng Yao (Kebijakan Penting Masa Zhen Guan) telah mengubah pandangan saya, sehingga bertanya-tanya: Bagaimanakah seharusnya politik itu, apakah politik itu benar-benar kotor?
Di awal tahun Zhen Guan (sebutan masa pemerintahan Kaisar Tang Taizong pada zaman Dinasti Tang antara tahun 627-649), Kaisar Dinasti Tang dan menterinya Wei Zheng terlibat dalam suatu dialog yang menarik sehubungan dengan politik, dari perbincangan ini kita dapat melihat perbedaan langit dan bumi dalam pandangan politik Kaisar Dinasti Tang dengan konsep politik masyarakat modern sekarang ini.
Kaisar berkata “Saat ini, negara baru saja mengakhiri suatu peperangan, dalam waktu dekat tidak mungkin membuat gaya hidup rakyat menjadi tulus dan jujur serta seluruh negeri tenteram dan damai.”
Wei Zheng berkata “Bukan begitu, manusia biasa disaat dikelilingi bahaya akan takut pada kematian; takut pada kematian akan menghendaki terjadinya perubahan pada kesulitan itu; menghendaki perubahan menjadikannya mudah untuk dididik. Dengan kata lain, rakyat yang baru saja mengalami suatu kekacauan besar akan mudah untuk dibina, ibarat orang yang kelaparan tidak akan memilih-milih makanannya.”
Kaisar berkata “Orang yang bijaksana dan bermoral setelah menjalankan pemerintahan selama seratus tahun, baru bisa membuat hati rakyat menjadi baik, sehingga berbagai hukuman dan sanksi dapat ditiadakan. Setelah kekacauan besar, bagaimana mungkin dalam tempo singkat berhasil mengubah hati rakyat?”
Wei Zheng berkata “Itu hanyalah pandangan manusia biasa, bukan tindakan seorang pemimpin yang bijak. Jika seorang pemimpin bijak mendidik rakyatnya dengan moralitas dan menjalin persatuan, maka rakyat pun akan dengan cepat menerima dan menanggapinya, tidak berusaha untuk mendapat hasil dengan cepat tapi akan cepat terlaksana dengan sendirinya, dalam waktu setahun hasilnya akan terlihat, sama sekali tidak sulit, dan akan berhasil dalam tiga tahun, mungkin bisa lebih cepat.”
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Bersambung bagian ke 2
Tidak ada komentar:
Write komentar