|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 22 Januari 2013

Menjaga Keharmonisan Hubungan Antara Saudara

 

Hubungan antar saudara adalah hubungan yang khusus. Hal ini berbeda dari hubungan dengan yang lainnya. Jika ada celah dalam hubungan Anda, maka Anda harus bisa memperbaikinya dengan cepat. 

Jangan pernah membiarkannya untuk berkembang menjadi masalah yang besar. Jika saudara tidak akur, maka anak-anak mereka juga tidak akan baik.

Jika anak-anak mereka tidak berhubungan baik dengan satu sama lain, maka keluarga mereka juga akan terasing satu sama lainnya. Sehingga mereka akan dibenci dan diintimidasi oleh orang lain.
 
Saya merasa aneh bahwa ada beberapa orang yang baik dan akrab ketika mereka berteman dengan teman-teman mereka, tetapi tidak menghargai hubungan dengan saudara mereka. Mereka memperlakukan orang luar dengan baik, tetapi keras pada keluarga dan saudara mereka sendiri. Beberapa orang yang mampu menguasai loyalitas puluhan ribu orang, tapi tidak bisa berbuat baik kepada saudara sendiri.

Seorang ayah harus bisa mendidik anak-anaknya dengan tepat untuk menjadi anak yang berbakti dengan nasihat dan petuah yang benar. Seorang kakak harus bisa jadi panutan bagi adiknya, adiknya juga harus bisa menghargai dan mematuhi kakaknya sehingga akan menjadi sebuah keluarga yang harmonis dan makmur..

Ada seorang gadis walaupun percaya kepada Tuhan, tetapi dia sangat membenci kakaknya. Sejak kecil mereka berdua kakak adik sudah tidak akur, sering berkelahi terkadang sampai saling menjambak rambut masing-masing. Biasanya pada saat menata meja makan mereka berdua sering sengaja tidak meletakkan sumpit atau hanya meletakkan sebuah sumpit dimeja tempat duduk masing-masing.


Pada suatu ketika, giliran dia yang menata meja, didalam hatinya berpikir kesempatan membalas dendam telah tiba, dia sengaja hanya menata sebuah sumpit di tempat kakaknya; tanpa diduga perbuatannya ini dilihat oleh papanya, akibatnya papanya memukul tangannya sampai bengkak, dia kesakitan menangis sampai tidak ada suara, dan tidak dapat makan nasi.


Kejadian seperti ini sering terjadi, sehingga dendam antara kedua kakak adik tersebut semakin besar. Gadis ini menceritakan, pada saat itu dia sering sendirian bersembunyi dibelakang rumahnya dengan wajah penuh airmata berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, saya ingin mencintai kakak saya, tetapi saya tidak bisa melakukannya!” Akhirnya pada suatu hari, dia mendengar sebuah suara menjawab, “Asalkan engkau mau, pada suatu hari engkau pasti bisa melakukannya!”


Sebulan kemudian, kakaknya mulai mencari masalah sengaja menyindir dan memancing kemarahannya,  ketika gadis ini ingin membalas perkataan kakaknya, tiba-tiba mulutnya tidak dapat dibuka, “Tuhan, tolong berikan kesabaran kepada saya, tolong berikan kesabaran kepada saya!” didalam hatinya dia terus berdoa, akhirnya dia dapat bersabar, dia dapat melakukan perkataan “dimarah tidak membalas, dipukul juga tidak membalas.”


Sebelah tangan ditepuk tidak akan menimbulkan suara, karena kesabarannya, menyebabkan kakaknya memperhatikannya, lama kelamaan, kakaknya juga tidak memancing kemarahannya lagi. Pada suatu hari, tiba-tiba kakaknya membawa koreksi perangko kesayangannya menghadiahkannya kepada gadis ini. Gadis ini terkejut dan heran bertanya kepada kakaknya, “kenapa engkau demikian baik terhadap saya?”


Kakaknya menjawab , “Engkau yang terlebih dahulu berubah, bukankah demikian?”

Dalam dunia ini terkadang kita merasa telah menang, tetapi kenyataannya sebenarnya adalah kita telah kalah! Karena yang kita menangi adalah cuma “wajah kita”, tetapi kita kehilangan “hati” kita. Tetapi sebaliknya, jika kita dapat melakukan “dimaki tidak membalas, dipukul juga tidak membalas”, walaupun kita kelihatan seperti “kalah”, tetapi sebenarnya kita sudah “menang”,  bahkan kita menang dengan sangat indah!


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.  

Tidak ada komentar:
Write komentar