Orang yang bijaksana akan menggunakan kedua tangannya untuk
bekerja keras mencuri hasil dari alam semesta yang kaya ini untuk menciptakan
kekayaan diri sendiri.
Sedangkan orang bodoh dan malas hanya bisa menggunakan cara yang gampang dan tidak halal dengan mencuri harta orang lain untuk membuat diri sendiri kaya. Orang tersebut akhirnya pasti akan menerima balasan atas perbuatannya.
Dahulu ada 2 keluarga. Keluarga yang satu berasal dari negara Qi, bermarga Gua sangat kaya. Keluarga satunya lagi berasal dari negara Song bermarga Zhiang, sangat miskin.
Sedangkan orang bodoh dan malas hanya bisa menggunakan cara yang gampang dan tidak halal dengan mencuri harta orang lain untuk membuat diri sendiri kaya. Orang tersebut akhirnya pasti akan menerima balasan atas perbuatannya.
Dahulu ada 2 keluarga. Keluarga yang satu berasal dari negara Qi, bermarga Gua sangat kaya. Keluarga satunya lagi berasal dari negara Song bermarga Zhiang, sangat miskin.
Marga Zhiang ini mendengar bahwa orang bermarga Gua ini sangat kaya.
Dia sengaja datang ke negeri Qi untuk mencari marga Gua untuk mengetahui
rahasianya menjadi kaya.
Pria marga Gua ini berkata kepadanya, “Semua harta yang saya miliki ini
saya peroleh dari “mencuri”. Saya hanya menghabiskan waktu satu tahun sudah
memperoleh kebutuhan makanan dan pakaian saya. Dua tahun kemudian saya telah
menjadi kaya. Tiga tahun setelah itu saya telah memiliki banyak tanah dan seluruh gudang
penuh dengan bahan makanan, sehingga saya sekarang menjadi orang paling kaya
didaerah ini. Mulai saat itu saya telah membantu fakir miskin dan para
tetangga.”
Pria marga Zhiang ini mendengar perkataannya menjadi sangat gembira.
Dia berpikir pria marga Gua ini menjadi kaya karena dia menjadi pencuri,
dia berpikir perkataan pria marga Gua “mencuri” adalah mencuri barang
orang lain, setiap benda yang terlihat mata, dan bisa diambil oleh
tangan semua bisa dicuri dan dibawa pulang.
Oleh sebab itu setelah pulang ke negaranya, dia pergi mencuri ke
berbagai tempat. Tetapi tidak lama kemudian dia tertangkap ketika
mencuri. Saat diperiksa, semua barang dirumahnya disita bahkan barang yang bukan
hasil pencuriannya juga ikut tersita.
Pria marga Zhiang ini menganggap bahwa dia telah dibohongi oleh pria marga
Gua. Lalu kemudian dia pergi kembali ke negara Qi, untuk mencari serta memarahi pria
marga Gua itu. Setelah bertemu dengannya dia berkata, “Engkau membohongi saya, saya telah pergi mencuri dan telah dihukum
karena mencuri.”
Pria marga Gua setelah mendengar perkataannya menjadi tertawa, “Bagaimana engkau bisa pergi mencuri?”
Pria marga Zhiang lalu menceritakan pengalamannya mencuri harta orang lain
kepada pria Gua. Pria marga Gua itu setelah mendengar ceritanya merasa
geli dan marah, “Aduh, engkau sungguh ceroboh! Engkau tidak mengerti
maksud kata yang saya katakan “mencuri” itu. Sekarang dengan terperinci, akan
saya jelaskan kepadamu".
"Semua orang berkata dan mengetahui bahwa alam ini sangat kaya, baik tanah, laut, sungai, bahkan hutan bisa menghasilkan kekayaan. Saya menggunakan cara “mencuri” alam ini untuk menghasilkan kekayaan saya, maksud saya adalah mengolah dengan jerih payah saya. Saya menangkap ikan dan segala hasil laut dilaut, mengolah hasil alam dari hutan, juga dari tanah sehingga dengan hasil kerja keras dari mereka saya mendapat kekayaan. Tentu saja semua ini tidak menyalahi hukum, juga tidak akan menimbulkan bencana. Tetapi jika yang Anda curi adalah permata, uang, bahan makanan dari hasil jerih payah orang lain, sehingga membuat orang lain susah maka tentu saja engkau mendapat hukuman.”
"Semua orang berkata dan mengetahui bahwa alam ini sangat kaya, baik tanah, laut, sungai, bahkan hutan bisa menghasilkan kekayaan. Saya menggunakan cara “mencuri” alam ini untuk menghasilkan kekayaan saya, maksud saya adalah mengolah dengan jerih payah saya. Saya menangkap ikan dan segala hasil laut dilaut, mengolah hasil alam dari hutan, juga dari tanah sehingga dengan hasil kerja keras dari mereka saya mendapat kekayaan. Tentu saja semua ini tidak menyalahi hukum, juga tidak akan menimbulkan bencana. Tetapi jika yang Anda curi adalah permata, uang, bahan makanan dari hasil jerih payah orang lain, sehingga membuat orang lain susah maka tentu saja engkau mendapat hukuman.”
Setelah mendengar perkataannya pria marga Gua ini, dia tidak bisa berkata apapun, hanya bisa menundukkan kepalanya.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar