Alkisah
palu, bor, obeng, serut, gergaji dan penggaris sedang mengadakan rapat
di bengkel tukang kayu. Masing-masing diantara mereka saling menyalahkan satu sama
lain.
Palu dinilai terlalu ribut karena suaranya paling gaduh ketika bekerja.
Bor juga dinilai tidak memberi manfaat apa-apa karena tugasnya hanya membuat lubang-lubang saja. Obeng pun demikian, karena orang harus memutarnya berulang-ulang kali baru bisa bekerja.
Apalagi serut, ia dinilai hanya bekerja pada permukaan saja dan tidak mendalam.
Gergaji yang hanya bisa memotong-motong saja.
Lebih-lebih penggaris, tugasnya hanya mengukur pihak lain saja,
Mereka semua berpikir bahwa se-olah-olah dirinyalah yang terbaik.
Di tengah-tengah kegaduhan rapat itu, masuklah si tukang kayu. Walaupun mereka saling menyalahkan, akhirnya mereka semua dipakai juga oleh si tukang kayu itu untuk menghasilkan suatu perabot yang indah.
Ketika perabot itu telah selesai dibuat, masing-masing alat itu pun sadar, bahwa tidak ada gunanya memperbincangkan kekurangan masing-masing, sebab mereka tetap hanyalah alat yang dipakai oleh si tukang kayu.
Seperti halnya kita semua itu, hanyalah bagaikan alat-alat yang bila ada di tangan orang yang Ahli maka berbagai kekurangan yang kita miliki hendaknya tidak menjadi penghalang untuk saling bekerjasama dan saling melengkapi satu sama lain.
Ini semua adalah yang dimaksud bahwa Kekurangan Kita mungkin adalah Kelebihan Orang Lain, dan Kekurangan Orang lain bisa jadi adalah Kelebihan kita... Maka sudah seharusnya kita bisa saling melengkapi satu sama lain....
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Palu dinilai terlalu ribut karena suaranya paling gaduh ketika bekerja.
Bor juga dinilai tidak memberi manfaat apa-apa karena tugasnya hanya membuat lubang-lubang saja. Obeng pun demikian, karena orang harus memutarnya berulang-ulang kali baru bisa bekerja.
Apalagi serut, ia dinilai hanya bekerja pada permukaan saja dan tidak mendalam.
Gergaji yang hanya bisa memotong-motong saja.
Lebih-lebih penggaris, tugasnya hanya mengukur pihak lain saja,
Mereka semua berpikir bahwa se-olah-olah dirinyalah yang terbaik.
Di tengah-tengah kegaduhan rapat itu, masuklah si tukang kayu. Walaupun mereka saling menyalahkan, akhirnya mereka semua dipakai juga oleh si tukang kayu itu untuk menghasilkan suatu perabot yang indah.
Ketika perabot itu telah selesai dibuat, masing-masing alat itu pun sadar, bahwa tidak ada gunanya memperbincangkan kekurangan masing-masing, sebab mereka tetap hanyalah alat yang dipakai oleh si tukang kayu.
Seperti halnya kita semua itu, hanyalah bagaikan alat-alat yang bila ada di tangan orang yang Ahli maka berbagai kekurangan yang kita miliki hendaknya tidak menjadi penghalang untuk saling bekerjasama dan saling melengkapi satu sama lain.
Ini semua adalah yang dimaksud bahwa Kekurangan Kita mungkin adalah Kelebihan Orang Lain, dan Kekurangan Orang lain bisa jadi adalah Kelebihan kita... Maka sudah seharusnya kita bisa saling melengkapi satu sama lain....
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar