Ada
seseorang yang sering kali menggerutu dan marah-marah, setiap ada hal
yang tidak sesuai dengan keinginannya maka ia akan cepat sekali marah.
Bahkan hampir setiap hal yang ia temui akan menjadi pemicu bagi kemarahannya. Begitu sering ia marah hanya karena hal yang mungkin begitu sepele bagi orang lainnya.
Suatu hari, sahabat karibnya yang selalu menjadi tempat curahan hatinya bertanya kepadanya apakah ia mau tidak lagi mudah marah. Ia pun mengiyakan dan ingin mengetahui caranya.
Sang sahabat kemudian tersenyum dan memberinya sebuah bola sepak, kemudian memintanya untuk memperhatikan bola itu, setiap kali bola sepak harus ditendang agar permainan dapat berlangsung.
Tendangan yang diterimanya ada yang ringan, ada pula yang sedang dan bahkan keras sekali. Berkali-kali tendangan diterima dan bola itu tidak pernah kesakitan, mengeluh apalagi marah.
Mengapa demikian? Bola selalu terlontar setiap kali ditendang dan ia tidak pernah menerima tendangan itu dengan bertahan diam melainkan "merubahnya" sebagai energi pelontar baginya.
Seperti kemarahan kita yang muncul setiap kali ada "tendangan" yang kita "terima," bila tendangan itu kita tempatkan sebagai kondisi yang menyakiti, maka sudah tentu kesakitan yang akan kita ciptakan.
Namun bila "tendangan" itu kita gunakan sebagai kondisi yang "melontarkan" kita pada tujuan kehidupan kita yang sebenarnya, maka tentu kekuatan yang justru akan kita ciptakan.
Sahabat, bagaimana dengan Anda ? A problem is a chance for you to do your best. (Duke Ellington) Belajar dari yang berlalu, Bermawas pada saat ini dan Berkesadaran untuk menyongsong esok. (83 BETTER)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Bahkan hampir setiap hal yang ia temui akan menjadi pemicu bagi kemarahannya. Begitu sering ia marah hanya karena hal yang mungkin begitu sepele bagi orang lainnya.
Suatu hari, sahabat karibnya yang selalu menjadi tempat curahan hatinya bertanya kepadanya apakah ia mau tidak lagi mudah marah. Ia pun mengiyakan dan ingin mengetahui caranya.
Sang sahabat kemudian tersenyum dan memberinya sebuah bola sepak, kemudian memintanya untuk memperhatikan bola itu, setiap kali bola sepak harus ditendang agar permainan dapat berlangsung.
Tendangan yang diterimanya ada yang ringan, ada pula yang sedang dan bahkan keras sekali. Berkali-kali tendangan diterima dan bola itu tidak pernah kesakitan, mengeluh apalagi marah.
Mengapa demikian? Bola selalu terlontar setiap kali ditendang dan ia tidak pernah menerima tendangan itu dengan bertahan diam melainkan "merubahnya" sebagai energi pelontar baginya.
Seperti kemarahan kita yang muncul setiap kali ada "tendangan" yang kita "terima," bila tendangan itu kita tempatkan sebagai kondisi yang menyakiti, maka sudah tentu kesakitan yang akan kita ciptakan.
Namun bila "tendangan" itu kita gunakan sebagai kondisi yang "melontarkan" kita pada tujuan kehidupan kita yang sebenarnya, maka tentu kekuatan yang justru akan kita ciptakan.
Sahabat, bagaimana dengan Anda ? A problem is a chance for you to do your best. (Duke Ellington) Belajar dari yang berlalu, Bermawas pada saat ini dan Berkesadaran untuk menyongsong esok. (83 BETTER)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar