Menjadi garam dan Lilin jangan diartikan secara harfiah. Ini adalah sebuah motivasi membangun dari perumpamaan manfaat garam dan secercah cahaya dari sebuah lilin.
Besarnya garam tidak sebanding ukurannya dengan jenis bahan makanan lain dalam sebuah ramuan masakan, namun tanpa garam masakan itu terasa hambar...
Sama dengan halnya dalam kehidupan ini, di tengah ketidak-pastian, keresahan, kebobrokan moral, kebingungan, dan dimana orang hanya bisa mengikuti arus, baik itu arus yang baik ataupun yang menghanyutkan.
Mampukah kita memberi sedikit warna perubahan, walau tidak merubah lingkungan kita, setidaknya merubah diri kita ke arah yang lebih baik. Mengawali dengan kedisiplinan pribadi, bekerja dengan sepenuh hati, dan berbuat yang terbaik dari apa yang kita mampu.
Dalam diri kita, sebenarnya Tuhan telah memberikan kemampuan untuk dapat menghadapi segala situasi dan kondisi. Tuhan memperlengkapi kita dengan sempurna, sehingga tidak mungkin ada permasalahan yang melebihi kekuatan kita.
Yang seringkali terjadi adalah kita sering membesarkan masalah dan mengecilkan kemampuan yang diberikan Tuhan bagi kita semua. Sering orang hanya bisa mengeluh dan mengasihani diri sendiri, sembari mengharapkan pertolongan orang lain.
Janganlah kita mempermalukan diri sendiri, seakan-akan tidak ada Tuhan dalam hidup kita.
Sadarlah bahwa kita diciptakan istimewa!. Kita diberi akal budi dan kekuatan untuk menghadapi segala situasi dan kondisi. Jangan dulu menyerah! Bangkit dan semangatlah.......
Sama halnya lilin di tengah kegelapan, walau kecil tapi ia bisa menerangi sekelilingnya di kala orang membutuhkan cahayanya...Mampukah kita jadi jalan terang, memberi inovasi, memberi contoh yang baik bagi lingkungan, dan menjadi The Right Man On The Right Place.
Menjadi garam dan Lilin, lebih baik daripada menguasai...tanpa harus menyakiti tapi kita mengajak perbuatan dengan tindakan yang tidak sia sia dan berkenan pada hati.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Besarnya garam tidak sebanding ukurannya dengan jenis bahan makanan lain dalam sebuah ramuan masakan, namun tanpa garam masakan itu terasa hambar...
Sama dengan halnya dalam kehidupan ini, di tengah ketidak-pastian, keresahan, kebobrokan moral, kebingungan, dan dimana orang hanya bisa mengikuti arus, baik itu arus yang baik ataupun yang menghanyutkan.
Mampukah kita memberi sedikit warna perubahan, walau tidak merubah lingkungan kita, setidaknya merubah diri kita ke arah yang lebih baik. Mengawali dengan kedisiplinan pribadi, bekerja dengan sepenuh hati, dan berbuat yang terbaik dari apa yang kita mampu.
Dalam diri kita, sebenarnya Tuhan telah memberikan kemampuan untuk dapat menghadapi segala situasi dan kondisi. Tuhan memperlengkapi kita dengan sempurna, sehingga tidak mungkin ada permasalahan yang melebihi kekuatan kita.
Yang seringkali terjadi adalah kita sering membesarkan masalah dan mengecilkan kemampuan yang diberikan Tuhan bagi kita semua. Sering orang hanya bisa mengeluh dan mengasihani diri sendiri, sembari mengharapkan pertolongan orang lain.
Janganlah kita mempermalukan diri sendiri, seakan-akan tidak ada Tuhan dalam hidup kita.
Sadarlah bahwa kita diciptakan istimewa!. Kita diberi akal budi dan kekuatan untuk menghadapi segala situasi dan kondisi. Jangan dulu menyerah! Bangkit dan semangatlah.......
Sama halnya lilin di tengah kegelapan, walau kecil tapi ia bisa menerangi sekelilingnya di kala orang membutuhkan cahayanya...Mampukah kita jadi jalan terang, memberi inovasi, memberi contoh yang baik bagi lingkungan, dan menjadi The Right Man On The Right Place.
Menjadi garam dan Lilin, lebih baik daripada menguasai...tanpa harus menyakiti tapi kita mengajak perbuatan dengan tindakan yang tidak sia sia dan berkenan pada hati.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar