Seekor kucing melewati kandang ayam dan diejek bahwa dia tidak bisa
berkokok setiap pagi. Dengan susah payah, dia pun belajar berkokok
tetapi suara yang keluar tetap saja meong...meong...
Dengan sedih, dia berlalu dan bertemu angsa. Dia juga ingin seperti angsa, lalu meloncat ke dalam air dan berenang. Dia tenggelam. Untung saja angsa menyelamatkannya.
Dengan sedih, dia berjalan lagi dan ketemu burung yang bisa terbang. Dia juga ingin bisa terbang. Lalu dia memanjat pohon dan sesampainya diatas, dia meloncat ke bawah sambil melebarkan tangannya dan "Bruuk" dia terjatuh ke tanah.
Badannya sakit, tetapi dia terus berjalan memasuki hutan. Dia melihat pohon yang berdiri kekar. Dia juga ingin seperti pohon yang kekar. Berdirilah dia seperti pohon dalam waktu yang lama. Karena kecapekan, akhirnya dia menyerah dengan lesu dan sedih.
Dia mendengar seorang petani berkata, "Aduh, ada tikus yang memakan jagungku lagi. Alangkah bagusnya jika ada kucing yang mau menangkap mereka"
Mendengar perkataan si petani, diapun akhirnya menyadari kelebihan/kegunaannya.
Mulai saat itu, dia tidak meniru siapapun juga dan kepercayaan dirinya bangkit kembali. Diapun menghargai kelebihannya.
Begitu juga dalam kehidupan ini, Jadilah dirimu sendiri dan jangan meniru orang lain. Cintai dirimu apa adanya dengan menerima segala kekuatan serta kelemahan diri anda. Jangan merasa kamu lebih baik atau lebih buruk dari orang lain.
Jadilah dirimu sendiri dan anda akan merasa tenang. Jika anda suka meniru orang lain atau membandingkan diri dengan orang lain, maka anda akan merasa lelah dan tidak bahagia. Ukurlah berdasarkan standar hidupmu sendiri bukan standar hidup orang lain.
Padahal bisa jadi apa yang kita hadapi juga dihadapi oleh orang yang kita anggap hebat dan percaya diri. Namun mungkin mereka menyikapinya dengan bijak, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Anda harus percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia memiliki kelebihan, keahlian dan bakat masing-masing. Ingat, bahwa tak ada orang lain yang sama persis sepertimu. Jadi, hargai dirimu dengan memiliki rasa percaya diri terhadap apa adanya kamu.
Jangan suka meniru-niru orang lain, karena bisa menghilangkan jati diri. Daripada meniru lebih baik menjadi dirimu sendiri.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Dengan sedih, dia berlalu dan bertemu angsa. Dia juga ingin seperti angsa, lalu meloncat ke dalam air dan berenang. Dia tenggelam. Untung saja angsa menyelamatkannya.
Dengan sedih, dia berjalan lagi dan ketemu burung yang bisa terbang. Dia juga ingin bisa terbang. Lalu dia memanjat pohon dan sesampainya diatas, dia meloncat ke bawah sambil melebarkan tangannya dan "Bruuk" dia terjatuh ke tanah.
Badannya sakit, tetapi dia terus berjalan memasuki hutan. Dia melihat pohon yang berdiri kekar. Dia juga ingin seperti pohon yang kekar. Berdirilah dia seperti pohon dalam waktu yang lama. Karena kecapekan, akhirnya dia menyerah dengan lesu dan sedih.
Dia mendengar seorang petani berkata, "Aduh, ada tikus yang memakan jagungku lagi. Alangkah bagusnya jika ada kucing yang mau menangkap mereka"
Mendengar perkataan si petani, diapun akhirnya menyadari kelebihan/kegunaannya.
Mulai saat itu, dia tidak meniru siapapun juga dan kepercayaan dirinya bangkit kembali. Diapun menghargai kelebihannya.
Begitu juga dalam kehidupan ini, Jadilah dirimu sendiri dan jangan meniru orang lain. Cintai dirimu apa adanya dengan menerima segala kekuatan serta kelemahan diri anda. Jangan merasa kamu lebih baik atau lebih buruk dari orang lain.
Jadilah dirimu sendiri dan anda akan merasa tenang. Jika anda suka meniru orang lain atau membandingkan diri dengan orang lain, maka anda akan merasa lelah dan tidak bahagia. Ukurlah berdasarkan standar hidupmu sendiri bukan standar hidup orang lain.
Padahal bisa jadi apa yang kita hadapi juga dihadapi oleh orang yang kita anggap hebat dan percaya diri. Namun mungkin mereka menyikapinya dengan bijak, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Anda harus percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia memiliki kelebihan, keahlian dan bakat masing-masing. Ingat, bahwa tak ada orang lain yang sama persis sepertimu. Jadi, hargai dirimu dengan memiliki rasa percaya diri terhadap apa adanya kamu.
Jangan suka meniru-niru orang lain, karena bisa menghilangkan jati diri. Daripada meniru lebih baik menjadi dirimu sendiri.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar