Da Xue berasal dari salah satu buku LI Ji. Awalnya, buku ini tidak
memuat bab dan ayat, namun kemudian, Zhu Xi atas perintah gurunya Zheng Zi memilah-milah buku ini : Hasil karyanya adalah buku berisi
satu bab naskah kuno dan sepuluh bab uraian.
Katanya," Bab pendahuluan berasal dari Confucius yang diturunkan kepada Zheng
Zi, sedangkan bab sepuluh bab uraian berisi pandangan Zheng Zi yang
dicatat oleh pengikutnya."
Uraian 10 : Memerintah negara dan membuat kerajaan aman dan bahagia
Pepatah, "Keamanan dan kebahagiaan di suatu kerajaan akan tercipta, jika kerajaan itu diperintah dengan baik." Hal ini dapat diterapkan dengan cara : Bila para pejabat tinggi berbakti kepada orang tuanya masing-masing, maka rakyat pun akan belajar berbakti kepada orang tuanya masing-masing.
Bila para pejabat tinggi menghormati orang yang lebih tua, maka rakyat akan belajar menghormati saudaranya dan mau bekerja sama.
Bila para pejabat tinggi mengasihi dan menyayangi orang lemah dan
terasing, maka rakyat akan melakukannya juga. Jadi inilah prinsip
timbal-balik yang bagi orang mulia menjadi ukuran untuk dapat
mengendalikan diri sendiri.
Itulah sebabnya perlakuan apa pun yang ia tidak sukai dari atasannya, maka tidak akan dilakukannya lagi terhadap bawahannya. Perlakuan apa pun yang tidak di sukai dari bawahannya, maka tidak akan dilakukannya lagi terhadap atasannya. Perbuatan apa pun yang ia benci dari orang yang ada di hadapannya, maka tidak akan ia lakukan kepada orang yang berada di belakangnya, maupun kebalikannya.
Itulah sebabnya perlakuan apa pun yang ia tidak sukai dari atasannya, maka tidak akan dilakukannya lagi terhadap bawahannya. Perlakuan apa pun yang tidak di sukai dari bawahannya, maka tidak akan dilakukannya lagi terhadap atasannya. Perbuatan apa pun yang ia benci dari orang yang ada di hadapannya, maka tidak akan ia lakukan kepada orang yang berada di belakangnya, maupun kebalikannya.
Apapun yang tak
ia sukai yang diterima dari tetangga sebelah kirinya, maka tak akan
diberikan kepada tetangga sebelah kanannya, maupun kebalikannya.
Inilah
prinsip timbal-balik. Jalan pengukuran segi empat yang mengunakan diri
kita sendiri sebagai tempat mengukur, bagaimana kita harus bersikap
terhadap orang lain.
Ode berkata : Alangkah bahagianya bila sang pangeran adalah ayah dan ibunya dari rakyatnya. Sang pangeran mencintai apa yang dicintai rakyatnya dan membenci apa yang dibenci rakyatnya. Pangeran yang seperti itu adalah ayah dan ibunya dari rakyatnya.
Ode berkata : Tinggilah gunung selatan, terjallah batunya. Anda sangat terkenal, Oh Maha guru Yin semua mata memandangmu. Penguasa yang mengurusi negara tidak boleh ceroboh, karena jika tidak waspada maka dia akan menyimpang dari jalan yang benar dan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Penguasa seperti ini akan dihukum mati oleh rakyatnya dan akan kehilangan kerajaannya.
Kata Ode : Sebelum pangeran Yin kehilangan simpati rakyatnya, rakyat rela berkorban demi yang tertinggi. Dari pengalaman Yin, kita diingatkan bahwa tidak mudah dalam menjaga amanat dari langit.
Ode berkata : Alangkah bahagianya bila sang pangeran adalah ayah dan ibunya dari rakyatnya. Sang pangeran mencintai apa yang dicintai rakyatnya dan membenci apa yang dibenci rakyatnya. Pangeran yang seperti itu adalah ayah dan ibunya dari rakyatnya.
Ode berkata : Tinggilah gunung selatan, terjallah batunya. Anda sangat terkenal, Oh Maha guru Yin semua mata memandangmu. Penguasa yang mengurusi negara tidak boleh ceroboh, karena jika tidak waspada maka dia akan menyimpang dari jalan yang benar dan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Penguasa seperti ini akan dihukum mati oleh rakyatnya dan akan kehilangan kerajaannya.
Kata Ode : Sebelum pangeran Yin kehilangan simpati rakyatnya, rakyat rela berkorban demi yang tertinggi. Dari pengalaman Yin, kita diingatkan bahwa tidak mudah dalam menjaga amanat dari langit.
Dengan kata lain orang yang memperoleh dukungan rakyat, tidak
akan kehilangan kerajaannya, sebaliknya orang yang tidak mendapatkan
dukungan rakyat maka akan kehilangan kerajaannya.
Oleh karena itu penguasa
harus memperhatikan motivasi moralnya sendiri, dengan memiliki kebajikan
moral, dia akan mendapat pendukung. Dengan memiliki pendukung, maka dia
akan memperoleh wilayah kekuasaan. Dengan memiliki wilayah kekuasaan, maka
dia akan mendapatkan penghasilan dan kemakmuran. Dengan memiliki
kekayaan, maka dia akan memiliki sumber pendapatan untuk membiayai dan
mengatur jalan pemerintahannya.
Itulah sebab kebajikan adalah akar dan
kekayaan adalah hasil. jika seorang penguasa tidak mengindahkan akar dan
tidak menghormati hasil, maka dia akan berselisih dengan rakyatnya dan
mengajari rakyatnya ketamakan.
Jika seorang penguasa hanya mengumpulkan dan mengeruk kekayaan, maka rakyat akan meningalkannya. Namun jika dia menggunakan kekayaan negara untuk kepentingan rakyatnya, maka rakyat akan berkumpul disekitarnya.
Jika seorang penguasa hanya mengumpulkan dan mengeruk kekayaan, maka rakyat akan meningalkannya. Namun jika dia menggunakan kekayaan negara untuk kepentingan rakyatnya, maka rakyat akan berkumpul disekitarnya.
Oleh karena itu kata-kata dan keputusan
yang tidak benar dan tak adil akan dibalas dengan kata-kata yang melawan
dan memberontak dan kekayaan yang dikumpulkan dengan tidak halal /
dengan cara tidak benar, maka akan hilang dengan cara yang sama.
Kata kang Gao : Amanat dari langit / kekuasaan tidak kekal. Dengan kata lain kebajikan akan mendapatkan kekuasaan dan kehendak kebajikan akan menghilangkannya.
Kata buku Chu : Kekayaan negara chu bukanlah harta. Hartanya adalah orang-orang yang baik.
Kata kang Gao : Amanat dari langit / kekuasaan tidak kekal. Dengan kata lain kebajikan akan mendapatkan kekuasaan dan kehendak kebajikan akan menghilangkannya.
Kata buku Chu : Kekayaan negara chu bukanlah harta. Hartanya adalah orang-orang yang baik.
Paman bangsawan Wan
berkata : Pengusiran ini tidak berarti sesuatu kecuali sayang kepada
saudara.
Di dalam buku dokumen sejarah bangsawan Qin berkata : Jika saja
aku memiliki menteri yang rakus dan tanpa tipu muslihat maka menteri itu
tidak perlu berbakat. Tetapi dia harus memiliki hati yang terbuka dan
dermawan. Sehingga dia akan menghargai bakat orang lain, seolah-olah
dia sendiri yang memiliki bakat itu dan dia memuji orang yang berbakat
dengan tulus, tidak hanya dibibir tapi juga di hati. Jika aku mempunyai
menteri seperti itu, dia tidak hanya akan melindungi keturunanku dan
rakyatku, tapi juga sangat menguntungkan kerajaan.
Sebaliknya jika seorang saja menteri mempunyai sifat iri hati, bahkan jahat terhadap orang yang berbakat, menghambat dan menghalangi kemajuaan mereka, hal ini menunjukkan bahwa dia tak dapat mengatasi rakyat. Menteri seperti itu tidak akan dapat melindungi keturunanku dan rakyatku. Dia bahkan akan menjadi ancaman bagi kelangsungan negara.
Sebaliknya jika seorang saja menteri mempunyai sifat iri hati, bahkan jahat terhadap orang yang berbakat, menghambat dan menghalangi kemajuaan mereka, hal ini menunjukkan bahwa dia tak dapat mengatasi rakyat. Menteri seperti itu tidak akan dapat melindungi keturunanku dan rakyatku. Dia bahkan akan menjadi ancaman bagi kelangsungan negara.
Hanya penguasa yang benar-benar baik dan berbudi
luhur yang dapat mengusir menteri seperti itu. Dengan kata lain, hanya
orang yang baik dan berbudi luhur yang dapat benar-benar mencintai orang
lain / benar-benar membenci orang lain. Bertemu dengan orang yang
berbakat dan layak tapi tidak mengangkatnya sebagai pegawai kerajaan,
merupakan tindakan yang kurang terhormat. Bertemu orang yang licik dan
tak layak, tapi tidak mengusirnya, merupakan suatu kelemahan.
Penguasa yang memuji orang yang dibenci rakyatnya dan membenci orang yang disukai rakyatnya adalah penguasa yang melukai perasaan rakyatnya, akibatnya bencana akan menimpanya. Oleh karena itu, kita melihat bahwa seorang penguasa harus mempunyai tujuan tertentu agar penguasa dapat mencapai tujuannya melalui kesetiaan dan ketulusan, tetapi dia juga dapat gagal jika melalui kebanggaan dan kelimpahan.
Ada cara tertentu menciptakan kemakmuran yaitu memiliki banyak produsen dan sedikit konsumen, jika produsen aktif dan konsumen cukup. Daerah tersebut akan makmur.
Pemerintah yang baik menggunakan kemakmuran untuk mengangkat kehormatan diri. Penguasa yang kejam mengumpulkan kekayaan demi keuntungan pribadi. Belum pernah terjadi, seorang penguasa yang menyukai kebajikan dan rakyatnya tidak menyukai keadilan. Belum pernah terjadi, rakyat yang menyukai keadilan tidak bertanggung jawab dalam urusan negara dan belum pernah terjadi, seorang penguasa yang baik tidak memiliki cukup kekayaan didalam kasnya.
Penguasa yang memuji orang yang dibenci rakyatnya dan membenci orang yang disukai rakyatnya adalah penguasa yang melukai perasaan rakyatnya, akibatnya bencana akan menimpanya. Oleh karena itu, kita melihat bahwa seorang penguasa harus mempunyai tujuan tertentu agar penguasa dapat mencapai tujuannya melalui kesetiaan dan ketulusan, tetapi dia juga dapat gagal jika melalui kebanggaan dan kelimpahan.
Ada cara tertentu menciptakan kemakmuran yaitu memiliki banyak produsen dan sedikit konsumen, jika produsen aktif dan konsumen cukup. Daerah tersebut akan makmur.
Pemerintah yang baik menggunakan kemakmuran untuk mengangkat kehormatan diri. Penguasa yang kejam mengumpulkan kekayaan demi keuntungan pribadi. Belum pernah terjadi, seorang penguasa yang menyukai kebajikan dan rakyatnya tidak menyukai keadilan. Belum pernah terjadi, rakyat yang menyukai keadilan tidak bertanggung jawab dalam urusan negara dan belum pernah terjadi, seorang penguasa yang baik tidak memiliki cukup kekayaan didalam kasnya.
Meng Xian pejabat lu berkata : Pemilik kuda dan gerobak tidak perlu mengecek ternak mereka. Keluarga yang memiliki tempat penyimpanan es tidak perlu memelihara ternak. Kerajaan yang memiliki seratus kereta tidak perlu memiliki menteri yang mencari kekayaan dengan menaikkan pajak. Dari pada memiliki menteri seperti itu, lebih baik kerajaan tersebut memiliki menteri yang akan merampok demi keuntungan pribadi. Oleh karena itu dikatakan bagi sebuah negara, kemakmuran tidak datang dari kekayaan / pendapatan negara, tetapi dari rasa memiliki keadilan.
Selesai
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar