|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 14 Agustus 2013

Gunung Terbang

 

Konon dahulu kala, ada sebuah gunung terbang kecil di Propinsi Sichuan. Kadang-kadang gunung ini terbang ke arah timur dan kadang-kadang terbang ke arah barat. Namun di mana pun ia turun, banyak rumah menjadi hancur dan banyak orang akan tewas.
 
'Biksu gila'

Pada saat itu, ada seorang biksu bernama Biksu Jigong (baca: Cikung) di Kuil Lingyin di tepi Danau Barat di Provinsi Zhejiang. Dia bertingkah seperti orang gila, sehingga orang menyebutnya "biksu gila". 

Suatu hari, biksu gila meramalkan bahwa pada suatu siang, gunung aneh akan terbang ke desa dan berhenti di depan Kuil Lingyin. Dia bangun pada pagi hari itu dan bergegas ke desa. Dia menyampaikan berita dari pintu ke pintu. 

Dia berteriak, "Hari ini, sebuah gunung akan terbang ke desa. Kita harus memindahkan penduduk desa sesegera mungkin, jika tidak, kita akan terlambat!" Dia berteriak hingga mulut kering dan bibir pecah, tapi tidak ada yang percaya padanya.

Biksu gila menculik pengantin

Matahari beranjak semakin tinggi dan tengah hari semakin dekat. Biksu itu menjadi sangat cemas. Pada saat itu, tiba-tiba ia mendengar suara musik dan dia berlari menuju arah suara. Dia melihat akan ada upacara pernikahan berlangsung, di mana ada banyak orang yang hadir.

Biksu Gila itu berlari secepat kilat menyeruak kerumunan lalu menculik pengantin dan memanggulnya di bahu sambil berlari keluar dari desa. Biksu Gila menculik pengantin! Penduduk seluruh desa segera bertindak. Setiap pria dan wanita, baik muda dan tua, semuanya lari desa mengejar biksu itu.

Sambil membawa pengantin, Biksu Gila terus berlari. Penduduk desa mengejarnya hingga sejauh 12 kilometer, tapi tak bisa menyusulnya. Ketika matahari tepat di atas kepala mereka, biksu berhenti. Dia meletakkan pengantin dan duduk di tanah. Penduduk desa bergegas mendekati, ingin memukulinya. 

Tepat pada saat itu, langit berubah menjadi gelap. Para penduduk desa mendengar suara "bum" besar dan melihat gunung jatuh di atas desa mereka. Orang-orang kemudian mengerti mengapa biksu gila menculik pengantin wanita. Itu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa semua orang!

Penduduk desa menahan 'Gunung Terbang'

Lalu biksu berkata, "Gunung itu mampu terbang ke desa ini, tentu ia juga bisa terbang pergi dari sini. Jika terbang ke tempat lain, mungkin ia akan membunuh banyak orang. Kita harus mengukir 500 patung Buddha batu di atas gunung. Itu bisa menahan gunung sehingga gunung tidak terbang dan menyakiti orang lain."

Semua penduduk desa segera bergegas. Beberapa dari mereka menggunakan palu dan beberapa lainnya menggunakan pahat. Mereka sibuk sepanjang malam. Pada pagi hari, 500 Arhat dari batu telah selesai, tetapi mereka menyadari ukiran Buddha tidak memiliki mata ataupun alis. 

Biksu kemudian mengatakan, "Aku tahu apa yang harus dilakukan, biar aku coba." Dengan menggunakan kukunya yang panjang, ia mengukir wajah patung. Segera setelah itu, mata dan alis dari 500 Arhat batu semua selesai.

Sejak saat itu, gunung kecil ini tidak lagi terbang ke tempat lain, tapi selalu diam di depan Kuil Lingyin. Karena gunung itu pernah terbang, orang menyebutnya "gunung terbang". 


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar