Fakta membuktikan bahwa terlalu banyak orang yang hanya ingin menjadi penonton dalam setiap kehidupan, mereka kebanyakan malas untuk dapat menjadi ‘lebih’ lagi dalam hidupnya.
Seorang penonton hanya dapat melihat saja, tetapi seorang pemainlah yang dapat memperoleh kesuksesan tersebut. Seperti kata-kata profesional, “Salah satu pekerjaan terbaik di dunia adalah menjadi pemain cadangan di sepakbola profesional.”
Yang harus dilakukan hanyalah duduk di bangku cadangan dan menghasilkan uang! Namun pada kenyataannya, kita tidak pernah menemukan satu orang pun pemain sepakbola yang menandatangani kontrak hanya untuk duduk sebagai penonton.
Demikian juga seharusnya kita sebagai (karyawan, pengusaha, dll). Kita tidak diciptakan untuk menjadi penonton yang menjerit-jerit untuk memberikan semangat kepada orang lain yang sedang bekerja.
Kita dilahirkan untuk bertanding di lapangan dan menjadi sukses dalam menjalani permainan hidup ini. Tetapi mengapa banyak orang lebih suka duduk di bangku cadangan atau bahkan menjadi penonton?
Ya, kita senang sekali bila melihat keberhasilan rekan kerja, atau kita terkagum2 jika melihat ada orang yang berpenghasilan puluhan juta dalam satu bulan. Kita begitu terpesona dengan kehebatan dan kemampuan orang lain.
Tapi pertanyaannya adalah bagaimana dengan kita? Puaskah kita hanya menjadi penonton dan penyemangat orang lain saja? Tidak inginkah kita mengalaminya juga?
Bila kita juga ingin mengalami kesuksessan seperti mereka, maka mari berhentilah hanya melihat, duduk, dan tidak melakukan apa-apa. Sebaliknya putuskanlah untuk terjun langsung ke lapangan, ke medan perang kita masing-masing.
Seorang penonton hanya dapat melihat saja, tetapi seorang pemainlah yang dapat memperoleh kesuksesan tersebut. Seperti kata-kata profesional, “Salah satu pekerjaan terbaik di dunia adalah menjadi pemain cadangan di sepakbola profesional.”
Yang harus dilakukan hanyalah duduk di bangku cadangan dan menghasilkan uang! Namun pada kenyataannya, kita tidak pernah menemukan satu orang pun pemain sepakbola yang menandatangani kontrak hanya untuk duduk sebagai penonton.
Demikian juga seharusnya kita sebagai (karyawan, pengusaha, dll). Kita tidak diciptakan untuk menjadi penonton yang menjerit-jerit untuk memberikan semangat kepada orang lain yang sedang bekerja.
Kita dilahirkan untuk bertanding di lapangan dan menjadi sukses dalam menjalani permainan hidup ini. Tetapi mengapa banyak orang lebih suka duduk di bangku cadangan atau bahkan menjadi penonton?
Ya, kita senang sekali bila melihat keberhasilan rekan kerja, atau kita terkagum2 jika melihat ada orang yang berpenghasilan puluhan juta dalam satu bulan. Kita begitu terpesona dengan kehebatan dan kemampuan orang lain.
Tapi pertanyaannya adalah bagaimana dengan kita? Puaskah kita hanya menjadi penonton dan penyemangat orang lain saja? Tidak inginkah kita mengalaminya juga?
Bila kita juga ingin mengalami kesuksessan seperti mereka, maka mari berhentilah hanya melihat, duduk, dan tidak melakukan apa-apa. Sebaliknya putuskanlah untuk terjun langsung ke lapangan, ke medan perang kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Write komentar