Pada periode Musim Semi dan musim gugur (770 - 221BC) , Negara Wu dan Negara Yue sedang berperang, demikian juga penduduk
masing masing saling membenci satu sama lain.
Selama satu tahun, kedua negara terjadi bencana banjir. Sehingga mereka harus mendayung perahu yang sama, sejak kekurangan perahu parah pada waktu itu.
Pada satu kesempatan, air sungai sedang bergelombang dengan kencang. Pada saat itu ada dua orang dari dua Negara tersebut yang kebetulan sedang menaiki perahu yang sama untuk menyeberangi sungai bersama-sama. Ketika tali perahu baru saja dibuka, mereka berdua saling menatap dalam perahu, seperti satu tanda untuk melawan.
Sesampainya di tengah sungai, tiba tiba terjadi badai angin, keadaan pun menjadi semakin gawat. Melihat perahu yang sudah dimasuki air, maka dua orang yang berbeda Negara itu menghilangkan kebencian diantara satu sama lainnya.
Tanpa memperdulikan status asalnya lagi, mereka pun saling membantu dan berjuang bersama-sama untuk mengendalikan perahu demi untuk keselamatan nyawa mereka untuk mengendalikan dan menstabilkan perahu tersebut dari badai. Akhirnya mereka tiba dengan selamat di seberang sungai.
Kisah dibalik Peribahasa Cina, "Tong Zhou Gong Qi ( 同舟共济 )," yang bermakna Ketika berada dalam perahu yang sama, saat bertemu kesulitan, semua orang harus bergotong royong bekerja sama tanpa meninggikan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan status dan asal rekannya demi menyelesaikan krisis tersebut.
Sekarang, ungkapan ini digunakan bagi orang-orang yang sejalan dan kerja-sama dalam membuat upaya membantu orang yang tertimpa bencana tanpa membeda-bedakan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Selama satu tahun, kedua negara terjadi bencana banjir. Sehingga mereka harus mendayung perahu yang sama, sejak kekurangan perahu parah pada waktu itu.
Pada satu kesempatan, air sungai sedang bergelombang dengan kencang. Pada saat itu ada dua orang dari dua Negara tersebut yang kebetulan sedang menaiki perahu yang sama untuk menyeberangi sungai bersama-sama. Ketika tali perahu baru saja dibuka, mereka berdua saling menatap dalam perahu, seperti satu tanda untuk melawan.
Sesampainya di tengah sungai, tiba tiba terjadi badai angin, keadaan pun menjadi semakin gawat. Melihat perahu yang sudah dimasuki air, maka dua orang yang berbeda Negara itu menghilangkan kebencian diantara satu sama lainnya.
Tanpa memperdulikan status asalnya lagi, mereka pun saling membantu dan berjuang bersama-sama untuk mengendalikan perahu demi untuk keselamatan nyawa mereka untuk mengendalikan dan menstabilkan perahu tersebut dari badai. Akhirnya mereka tiba dengan selamat di seberang sungai.
Kisah dibalik Peribahasa Cina, "Tong Zhou Gong Qi ( 同舟共济 )," yang bermakna Ketika berada dalam perahu yang sama, saat bertemu kesulitan, semua orang harus bergotong royong bekerja sama tanpa meninggikan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan status dan asal rekannya demi menyelesaikan krisis tersebut.
Sekarang, ungkapan ini digunakan bagi orang-orang yang sejalan dan kerja-sama dalam membuat upaya membantu orang yang tertimpa bencana tanpa membeda-bedakan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar