Menantu Berbakti Yang Mengharuhkan Langit

Pada waktu dinasti Man Ching pada pemerintahan kaisar Sun Che (sekitar akhir dari abad ke-18), di sebelah Timur dari kota Chin Ling ada terdapat seorang yang bernama Ku Cheng, menikahi seorang wanita yang bermarga Chien yang sangat berbakti.

Pada saat itu sekitar bulan 3, di kecamatan mereka tersebar semacam wabah penyakit menular yang sangat parah sekali, sehingga begitu banyak penduduk yang terjangkit penyakit ini. 

Melihat satu keluarga begitu banyak nyawa yang melayang, juga ada satu gang yang meninggal begitu banyak, sehingga hanya tinggal beberapa orang saja sehingga membuat semua orang jadi ketakutan, malahan sampai - sampai famili dari orang yang terjangkit tak berani datang untuk menjenguknya.

Pada saat itu, Ku Cheng dan seluruh anggota keluarganya dari dewasa sampai anak-anak ada sebanyak 8 orang juga terkena wabah penyakit menular tersebut, semuanya terbaring di ranjang dan napasnya kembang kempis. 

Ketika itu bertepatan istri Ku Cheng pulang ke rumah orang tuanya. Sewaktu dia mendengar mertua dan suaminya sekeluarga terkena wabah penyakit menular dan kabarnya sangat parah, maka dalam hatinya begitu gelisah. 

Lalu dia segera pulang untuk menjenguk mereka, walaupun pada saat itu orang tuanya tidak rela dan telah mencegah putrinya untuk kembali ke rumah suaminya. Siapa sangka putrinya begitu teguh pendiriannya dalam berbakti.

Dengan berlutut dan memohon pada orang tuanya dia berkata, “Seorang suami menikahi seorang wanita sebagai istrinya, kebanyakan adalah berharap agar istrinya dapat berbakti pada orang tuanya. Hari ini mertua dan suami saya sekeluarga sakit sedemikian parahnya, mati hidup merupakan suatu hal yang besar dalam kehidupan ini, bagaimana mungkin saya sebagai menantu mereka, bisa tega untuk membiarkan mereka dan tidak pulang ?"

"Pada keadaan sekarang ini, kalaulah saya masih tak berniat untuk pulang membantu mertua, membantu rumah tangga saya, lalu apa bedanya saya dengan binatang ? Makanya hari ini saya pasti akan pulang ke rumah mertua, walaupun tak mungkin bisa terjangkit penyakit tersebut dan meninggal, saya juga tidak berani berharap akan merepotkan ayah dan ibu agar kalian datang untuk menjaga saya”. 

Setelah selesai berkata, dia tak berani lagi untuk menatap dan mendengar tanggapan orang tuanya, karena dia tidak mau mereka khawatir dan merasa sedih lagi. Dia segera bergegas pulang ke rumah. 

Sewaktu dia sampai di rumah, dia melihat Ku Cheng sedang terbaring di ranjang dan mendengar siluman penyebar wabah yang sedang berkata, “Begitu banyak malaikat Langit yang sepanjang jalan melindungi seorang wanita yang bermarga Chien yang sangat berbakti untuk pulang kemari, jika kita tidak segera pergi dari sini, maka pasti akan bisa mendapatkan hukuman yang tidak sedikit dari Langit." 

Dalam sekejap mata saja, siluman penyebar wabah penyakit itu segera menghilang dan segenap anggota keluarga Ku Cheng yang berjumlah sebanyak 8 orang itu semuanya jadi sembuh kembali. 

Ini semuanya lantaran rasa bakti dari marga Chien yang telah mengharukan Dewa / Shenming dan kewelas asihan Langit yang begitu penuh dengan cinta kasih, yang dimana - mana akan selalu melindungi dan menyelamatkan orang yang penuh dengan kebajikan.



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.