Di dunia ini yang paling
sulit adalah di antara sesama manusia dapat dengan kesungguhan di dalam
hatinya menghadapi orang lain.
Tanpa ada sedikit pun rasa egois yang terkandung di dalam hatinya, tidak membedakan kamu dan saya, begitu akrab tanpa ada batasan.
Sewaktu dinasti Tang ada dua orang bersaudara, abangnya bernama Chang Meng Jen menikahi Cheng Miau An, sedangkan adiknya bernama Chang Chong Ik menikahi dengan Shi Miau Yen.
Tanpa ada sedikit pun rasa egois yang terkandung di dalam hatinya, tidak membedakan kamu dan saya, begitu akrab tanpa ada batasan.
Sewaktu dinasti Tang ada dua orang bersaudara, abangnya bernama Chang Meng Jen menikahi Cheng Miau An, sedangkan adiknya bernama Chang Chong Ik menikahi dengan Shi Miau Yen.
Kedua orang istri mereka begitu memahami aturan
tata krama, begitu mencintai keluarga, ramah tamah dan rukun antar
tetangga, sehingga mendapatkan pujian dari banyak orang.
Pada
waktu mereka masih belum menikah, keluarga Shi sangat kaya sementara keluarga
Cheng agak miskin. Tetapi setelah saling menjadi ipar, dua orang wanita
ini tinggal bersama, saling menemani, tanpa membedakan antara kaya
dengan miskin, juga tak pernah berbuat perbandingan yang tidak berarti
dan yang akan membuat keretakan di antara mereka.
Dua orang ini begitu akrab sekali, perasaan di antara mereka bagaikan seperti kakak beradik, sering kali berada dalam satu ruangan yang sama untuk menenun kain, saling menyayangi dan rajin bekerja.
Kalaulah ada orang yang menghadiahkan barang atau uangnya yang berlebih, maka mereka berdua pasti akan menyerahkannya kepada ibu mertua mereka, menunggu adanya keperluan mendadak barulah dengan penuh hormat melapor pada ibu mertua.
Dua orang menantu ini, tak pernah tamak hatinya, juga tak pernah secara diam - diam menyimpan uang untuk diri mereka, ketulusan dan kesungguhan hati mereka yang begitu berbakti, secara alamiah akan mendapatkan rasa hormat dari seluruh anggota keluarga.
Terkadang jika Miau An ada masalah pulang ke rumah orang tuanya, maka Miau Yen secara otomatis akan membantu Miau An untuk menyusui anaknya. Begitu juga sama halnya dengan Miau Yen, bila ada urusan pulang ke rumahnya, maka Miau An juga akan membantu menyusui anaknya.
Sewaktu menyusui, tak perlu bertanya anak siapa yang dinyusui ? Anak kecil saja bagaikan tak jelas membedakan yang mana merupakan ibu kandungnya.
Di antara dua orang ini, begitu akrab sekali. Air susu juga sering berbagi, perasaan yang sedemikian tebalnya telah melebihi keakraban seperti saudara sekandung, malahan mereka bisa saling menyelami hati masing - masing dan telah melupakan akan bentuk badan diri sendiri.
Pada suatu kali kucing rumah mereka dicuri oleh orang lain, anak - anak kucing tak ada induk yang menyusui, tak disangka anjing yang ada di rumah secara otomatis datang menyusui anak - anak kucing.
Ketika tetangga melihat pemandangan yang mengharukan di antara kucing dan anjing ini, tak tahan mereka berkata, “Ini lantaran kerukunan di antara Miau An dengan Miau Yen yang telah menggugahnya !”
Walaupun Miau An dengan Miau Yen cuma sebagai sesama saudara ipar, tapi mereka dapat melaksanakannya dengan secara alamiah, transparan tanpa memalukan, sungguh sangat langka terjadi dalam dunia ini, moral yang indah ini begitu mengharukan orang.
Kemudian setelah pihak kerajaan mengetahui akan nama harum mereka berdua yang merupakan sesama saudara ipar, lalu menggantungkan papan kebanggaan di atas rumah mereka dengan tulisan (“二難 El Nan” = Dua Kelangkaan) yang menandakan moral dan persahabatan mereka begitu langka terjadi dan begitu agungnya.
Sekalian Kaisar memesan pada orang-orang di dunia untuk meneladani panutan moral mereka yang sedemikian mulianya di antara sesama saudara ipar. (Hua sin Thang)
Dua orang ini begitu akrab sekali, perasaan di antara mereka bagaikan seperti kakak beradik, sering kali berada dalam satu ruangan yang sama untuk menenun kain, saling menyayangi dan rajin bekerja.
Kalaulah ada orang yang menghadiahkan barang atau uangnya yang berlebih, maka mereka berdua pasti akan menyerahkannya kepada ibu mertua mereka, menunggu adanya keperluan mendadak barulah dengan penuh hormat melapor pada ibu mertua.
Dua orang menantu ini, tak pernah tamak hatinya, juga tak pernah secara diam - diam menyimpan uang untuk diri mereka, ketulusan dan kesungguhan hati mereka yang begitu berbakti, secara alamiah akan mendapatkan rasa hormat dari seluruh anggota keluarga.
Terkadang jika Miau An ada masalah pulang ke rumah orang tuanya, maka Miau Yen secara otomatis akan membantu Miau An untuk menyusui anaknya. Begitu juga sama halnya dengan Miau Yen, bila ada urusan pulang ke rumahnya, maka Miau An juga akan membantu menyusui anaknya.
Sewaktu menyusui, tak perlu bertanya anak siapa yang dinyusui ? Anak kecil saja bagaikan tak jelas membedakan yang mana merupakan ibu kandungnya.
Di antara dua orang ini, begitu akrab sekali. Air susu juga sering berbagi, perasaan yang sedemikian tebalnya telah melebihi keakraban seperti saudara sekandung, malahan mereka bisa saling menyelami hati masing - masing dan telah melupakan akan bentuk badan diri sendiri.
Pada suatu kali kucing rumah mereka dicuri oleh orang lain, anak - anak kucing tak ada induk yang menyusui, tak disangka anjing yang ada di rumah secara otomatis datang menyusui anak - anak kucing.
Ketika tetangga melihat pemandangan yang mengharukan di antara kucing dan anjing ini, tak tahan mereka berkata, “Ini lantaran kerukunan di antara Miau An dengan Miau Yen yang telah menggugahnya !”
Walaupun Miau An dengan Miau Yen cuma sebagai sesama saudara ipar, tapi mereka dapat melaksanakannya dengan secara alamiah, transparan tanpa memalukan, sungguh sangat langka terjadi dalam dunia ini, moral yang indah ini begitu mengharukan orang.
Kemudian setelah pihak kerajaan mengetahui akan nama harum mereka berdua yang merupakan sesama saudara ipar, lalu menggantungkan papan kebanggaan di atas rumah mereka dengan tulisan (“二難 El Nan” = Dua Kelangkaan) yang menandakan moral dan persahabatan mereka begitu langka terjadi dan begitu agungnya.
Sekalian Kaisar memesan pada orang-orang di dunia untuk meneladani panutan moral mereka yang sedemikian mulianya di antara sesama saudara ipar. (Hua sin Thang)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar