Pada saat menyombongkan diri, sesungguhnya orang tersebut telah melemahkan dirinya sendiri. Kesombongan adalah salah satu penyakit miskin jiwa.
Muhammad Ali telah tercatat dalam sejarah dunia, dialah petinju yang memperoleh banyak uang dengan memasarkan dirinya sendiri dalam masyarakat sebagai orang yang suka berlagak.
Sebelum naik ring tinju, dia dikenal suka menggembar-gemborkan slogan akan menghabisi lawannya dalam beberapa ronde saja. Mungkin kiat ini bagus untuk motivasi dunia olahraga. Namun cara ini sebaiknya tidak perlu Anda contoh dalam kehidupan nyata.
Milikku lebih baik daripada milik kamu, demikian semboyan orang yang sombong dan suka berlagak. Dia selalu berusaha keras untuk mengingatkan Anda akan hal tersebut setiap kali ada kesempatan.
Tanpa dorongan sedikitpun, maka dia akan mengatakan kepada Anda tentang rumah barunya, mobilnya yang mahal, pekerjaannya yang hebat dan bertitel juga daftar nama wanita yang mengejar-ngejarnya. Duh, pasti sebel banget ketemu dengan orang macam demikian.
Sebenarnya, kebanyakan orang yang sombong dan suka berlagak percaya bahwa kepunyaan mereka itu ngak lebih bagus dari milik Anda. Oleh karena itu, dia memberi kesan pada Anda dengan melebih-lebihkan keberhasilannya.
Hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak perlu memiliki kepercayaan yang kuat atas kemampuan Anda sendiri, karena mungkin Anda memang benar-benar memiliki nilai lebih dari kepercayaan diri yang Anda miliki.
Air tenang menghanyutkan. Orang yang sungguh-sungguh percaya pada dirinya sendiri tidak perlu terlalu banyak menyiarkan keadaan diri mereka ke dunia luar.
Michael Le Boeuf mengatakan satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh orang yang suka berlagak untuk meyakinkan orang lain adalah bahwa mulutnya lebih lebar, citra dirinya lebih kecil dan kehadirannya menjengkelkan.
Itulah kondisi miskin jiwa. Tidak memiliki kemampuan diri namun menipu orang lain dengan kata-kata angkuh. Semoga artikel ini bisa memberi peringatan kita semua untuk selalu rendah hati.
Muhammad Ali telah tercatat dalam sejarah dunia, dialah petinju yang memperoleh banyak uang dengan memasarkan dirinya sendiri dalam masyarakat sebagai orang yang suka berlagak.
Sebelum naik ring tinju, dia dikenal suka menggembar-gemborkan slogan akan menghabisi lawannya dalam beberapa ronde saja. Mungkin kiat ini bagus untuk motivasi dunia olahraga. Namun cara ini sebaiknya tidak perlu Anda contoh dalam kehidupan nyata.
Milikku lebih baik daripada milik kamu, demikian semboyan orang yang sombong dan suka berlagak. Dia selalu berusaha keras untuk mengingatkan Anda akan hal tersebut setiap kali ada kesempatan.
Tanpa dorongan sedikitpun, maka dia akan mengatakan kepada Anda tentang rumah barunya, mobilnya yang mahal, pekerjaannya yang hebat dan bertitel juga daftar nama wanita yang mengejar-ngejarnya. Duh, pasti sebel banget ketemu dengan orang macam demikian.
Sebenarnya, kebanyakan orang yang sombong dan suka berlagak percaya bahwa kepunyaan mereka itu ngak lebih bagus dari milik Anda. Oleh karena itu, dia memberi kesan pada Anda dengan melebih-lebihkan keberhasilannya.
Hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak perlu memiliki kepercayaan yang kuat atas kemampuan Anda sendiri, karena mungkin Anda memang benar-benar memiliki nilai lebih dari kepercayaan diri yang Anda miliki.
Air tenang menghanyutkan. Orang yang sungguh-sungguh percaya pada dirinya sendiri tidak perlu terlalu banyak menyiarkan keadaan diri mereka ke dunia luar.
Michael Le Boeuf mengatakan satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh orang yang suka berlagak untuk meyakinkan orang lain adalah bahwa mulutnya lebih lebar, citra dirinya lebih kecil dan kehadirannya menjengkelkan.
Itulah kondisi miskin jiwa. Tidak memiliki kemampuan diri namun menipu orang lain dengan kata-kata angkuh. Semoga artikel ini bisa memberi peringatan kita semua untuk selalu rendah hati.
Tidak ada komentar:
Write komentar