Di suatu desa hidup seorang lelaki tua yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya bersama istrinya... Setiap hari mulai dari pukul 7 pagi sampai siang, ia bekerja mencari kayu bakar kemudian menjualnya.
Suatu hari, saat ia pergi ke kota dengan berjalan kaki untuk menjual kayu bakar yang ia peroleh dan ia memanggul kayu bakar dibahunya...haus, lelah, capek tak ia hiraukan karena ia selalu mendapat senyum bahagia dari istrinya ketika pulang.
Sampai di kota ternyata hari ini sangat ramai, karena hari ini hari minggu. Jadi banyak warga yang pergi ke kota, ada yang hanya jalan-jalan bahkan ada yang mencari rezekinya seperti lelaki tua ini... karena suasana kota yang sangat ramai ia berteriak, " Awas kayu...!!!! awas kayu...!!!!!
Semua warga yang mendengar teriakannya selalu memberi jalan untuk lelaki tua itu lewat, sehingga lelaki tua bisa lewat dengan tanpa melukai orang lain. Ketika sampai di tengah kota, suasana menjadi semakin ramai.
Ternyata ada seorang bangsawan yang sangat sombong, sedang berkeliling kota untuk menunjukkan kesombongannya. Tanpa lelaki tua itu sadari, ia terus melangkah mendekati sang bangsawan dengan cukup cepat... Lelaki tua itu sambil terus berteiak, " Awas kayu bakar...!!!! Awas kayu bakar....!!!!
Semua orang yang mendengarnya memberi jalan untuk sang lelaki tua itu, namun tidak bagi sang bangsawan. Sehingga tanpa disengaja, baju sang bangsawan yang berharga sang mahal itu robek terkait dengan kayu bakar yang dibawa oleh lelaki tua.
Sang bangsawan menjadi marah dan membawa lelaki tua itu ke pengadilan... lelaki tua itupun diadili dengan tuduhan sengaja melukai sang bangsawan, dan sang bangsawan sangat yakin bahwa ia akan menang dalam persidangan ini.
Saat persidangan berlangsung hakim bertanya pada lelaki tua, " Pak, apakah anda sengaja melukai sang bangsawan ini sehingga merobek bajunya?
Namun sang lelaki tua itu hanya diam.
Sekali lagi hakim bertanya, " Pak, apakah anda sengaja melukai sang bangsawan?
Namun lagi-lagi, lelaki tua itu hanya diam tanpa suara walau banyak pertanyaan lain yang ditanyakan oleh sang hakim padanya, namun tak satupun yang dijawab oleh lelaki tua itu.
Sehingga sang hakim mengatakan mungkin lelaki tua ini bisu.
Sang bangsawan menjadi sangat geram hingga ia langsung berteriak, " Tidak mungkin pak hakim, kalau ia bisu mana mungkin kemarin saya bisa mendengar dengan jelas ia berteriak," Awas kayu bakar !!!!!! Jadi tidak mungkin ia bisu," sanggah sang bangsawan...
"Baiklah kalau begitu," kata sang hakim. Jadi pada saat kejadian kamu sang bangsawan telah mendengar suara teriakkan lelaki tua ini agar menghindar dari kayu yang dibawanya, namun kenapa anda tidak berusaha menghindar ?
Maka dengan kenyataan ini saya nyatakan bahwa sang lelaki tua ini tidak bersalah dan bebas dari segala tuntutan !!! Tok.. tok.. tok... Palu dipukul pertanda sidang di akhiri dengan kemenangan sang lelaki tua.
Sang bangsawan amat malu dengan dirinya sendiri, tanpa ia sadari ia telah mempermalukan dirinya sendiri. Sejak saat itu ia berubah menjadi orang yang bijak dan tidak sombong lagi...(Lia)
Tidak ada komentar:
Write komentar