Sepertinya sudah menjadi hal yang sudah sangat umum bahwa praktik aborsi kini sudah beredar di mana-mana. Lebih dari 54 juta janin telah dibunuh melalui aborsi sejak tahun 1974.
Hal inilah yang menggerakkan hati seorang pria asal Orlando untuk
menyelamatkan ribuan bayi dari aborsi di tiga tahun
terakhir.Yang mengejutkan, negara tersebut memiliki banyak klinik yang
aktif melakukan aborsi. Diestimasikan, 400 janin diaborsi setiap
bulannya.
John Barros, berdiri di sebuah klinik aborsi terkenal, Women’s Center, guna mengubah cara berpikir setiap wanita yang ingin mengaborsi janinnya. John Barros sebenarnya bukanlah pria yang dalam kondisi sehat, ia terkena kanker dan dokter mengatakan bahwa ia tidak mungkin hidup lama. Namun ia tetap gigih menyelamatkan para bayi tersebut.
Sebuah keajaiban melihat John masih hidup dan bahkan aktif berkegiatan yang melelahkan Sebab selain terkena kanker yang membutuhkan sejumlah operasi, dia juga pernah terlibat kecelakaan yang mengharuskan dia menjalani beberapa operasi.
Sembilan jam dalam sehari, enam hari dalam sepekan, John bertahan di depan salah satu tempat aborsi paling terkenal. Di sana dia berkhotbah berdasar kitab suci di hadapan perempuan yang ingin melakukan aborsi.
Untuk melakukan tindakan tersebut tidaklah mudah. Tiga tahun lalu John merasa mustahil untuk mengadakan konseling penuh waktu yang dilakukannya di trotoar. Ia duduk di luar Orlando Women’s Center dan berdoa, ” Tuhan, jika Kau benar-benar ingin aku duduk di sini, jika Kau ingin aku memanggil orang-orang itu, kumohon jagalah keluargaku.”
John telah membantu lebih dari 1.000 wanita untuk mengubah pikiran mereka, dan mempertahankan janinnya. Dia menegaskan untuk setiap jam yang telah ia habiskan untuk berdoa dan berdiri di luar klinik, ia tidak layak mendapatkan penghargaan. Sebab menurutnya kegiatan itu merupakan keharusan.
Bagaimana dengan tantangan fisiknya? “Karena saya melihat ke belakang, Tuhan memperlihatkan saya semua kebanggaan saya, saya memegang semua hal yang berharga. Untuk semua ini saya berterima kasih kepada Tuhan karena semua itu menunjukkan bahwa Tuhan sedang memegang kendali,” tutur John......(Maria Chow)
John Barros, berdiri di sebuah klinik aborsi terkenal, Women’s Center, guna mengubah cara berpikir setiap wanita yang ingin mengaborsi janinnya. John Barros sebenarnya bukanlah pria yang dalam kondisi sehat, ia terkena kanker dan dokter mengatakan bahwa ia tidak mungkin hidup lama. Namun ia tetap gigih menyelamatkan para bayi tersebut.
Sebuah keajaiban melihat John masih hidup dan bahkan aktif berkegiatan yang melelahkan Sebab selain terkena kanker yang membutuhkan sejumlah operasi, dia juga pernah terlibat kecelakaan yang mengharuskan dia menjalani beberapa operasi.
Sembilan jam dalam sehari, enam hari dalam sepekan, John bertahan di depan salah satu tempat aborsi paling terkenal. Di sana dia berkhotbah berdasar kitab suci di hadapan perempuan yang ingin melakukan aborsi.
Untuk melakukan tindakan tersebut tidaklah mudah. Tiga tahun lalu John merasa mustahil untuk mengadakan konseling penuh waktu yang dilakukannya di trotoar. Ia duduk di luar Orlando Women’s Center dan berdoa, ” Tuhan, jika Kau benar-benar ingin aku duduk di sini, jika Kau ingin aku memanggil orang-orang itu, kumohon jagalah keluargaku.”
John telah membantu lebih dari 1.000 wanita untuk mengubah pikiran mereka, dan mempertahankan janinnya. Dia menegaskan untuk setiap jam yang telah ia habiskan untuk berdoa dan berdiri di luar klinik, ia tidak layak mendapatkan penghargaan. Sebab menurutnya kegiatan itu merupakan keharusan.
Bagaimana dengan tantangan fisiknya? “Karena saya melihat ke belakang, Tuhan memperlihatkan saya semua kebanggaan saya, saya memegang semua hal yang berharga. Untuk semua ini saya berterima kasih kepada Tuhan karena semua itu menunjukkan bahwa Tuhan sedang memegang kendali,” tutur John......(Maria Chow)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar