KEBAJIKAN ( De 德 ) - Hari kedua Tahun Baru Cina, yang dikenal sebagai kāi nián (开年, "awal tahun"), adalah Hari untuk sembahyang kepada Dewa-Dewi dan Leluhur untuk mengucap syukur atas berkah dan lindungan yang telah diberikannya. Hal ini juga untuk mengenang leluhur yang sudah tiada, yang mana tanpa mereka diri kita tidak akan ada.
Bagi orang bisnis dari etnik Kanton (Kong hu), hari ini mereka akan melakukan doa “Hoi Nin” untuk memulai bisnis mereka pada hari ke-2 Tahun Baru Imlek, agar mendapat berkat dengan keberuntungan dan kemakmuran dalam bisnis mereka untuk tahun ini.
Beberapa orang percaya bahwa hari kedua juga merupakan ulang tahun semua anjing dan hewan peliharaan dan anak piatu akan diberi makan dengan baik. Hari ini juga digunakan untuk mengunjungi dan bersilahturahmi dengan handai taulan dan sahabat.
Sepanjang hari ini akan ada pengemis atau orang menganggur yang akan membawa gambar Cai Sen / Dewa Kekayaan dari satu keluarga ke keluarga lainnya sambil berteriak," Cai Shen dao " ( Dewa Kekayaan telah datang! ) "
Keluarga yang mendengarnya akan menanggapi dengan memberi mereka, "uang keberuntungan" untuk menghargai mereka. Menurut dari kepercayaan, orang yang memberi uang pada orang yang membawa gambar Cai Sen maka akan memperoleh daun surga / rejeki pada hari kedua Tahun Baru Imlek.
Orang-orang akan membakar gambar Cai Sen yang lama dan menyimpan yang baru sambil berharap untuk tahun lebih beruntung dan lebih makmur. Untuk menghormati Dewa, orang akan makan pangsit, menyerupai bentuk ingot.
Selain itu, hari kedua Tahun Baru Imlek juga sering disebut sebagai "Ying Xu Ri" dalam bahasa mandarin, yang berarti hari untuk menyambut anak menantu, karena pada hari ini, anak-anak perempuan yang sudah menikah akan mengunjungi rumah orang tuanya dengan suami mereka. (Secara tradisional, anak-anak perempuan yang telah menikah tidak memiliki kesempatan untuk sering mengunjungi keluarga mereka ).
Biasanya, saudara perempuan pengantin baru akan datang untuk menjemput adiknya pulang di pagi hari. Suaminya juga harus ikut mengawal istri pengantin baru untuk menjenguk mertuanya. Tentu saja, wanita yang sudah menikah perlu mempersiapkan Amplop Merah untuk orangtua, adik dan keponakannya.
Di zaman dulu, wanita yang sudah menikah akan membawa sepasang tebu dan sepasang ayam. Tebu singkatan dari kehidupan pernikahan yang manis. Ayam singkatan anak. Para pasangan yang sudah menikah akan pergi setelah pukul 15:00.
Umumnya wanita yang sudah tua dan lama menikah, mereka juga akan tetap bersama suaminya pergi untuk mengunjungi rumah kakak sulungnya.
Jika setiap wanita yang sudah menikah pulang ke rumah ibunya pada hari ke-2, maka tentu rumahnya akan tidak ada orang yang mengurus saudara suaminya yang datang, oleh karena itu, beberapa wanita yang sudah menikah kembali ke rumah orang tuanya pada hari lunar ketiga.
Mereka akan membawa beberapa hadiah dan amplop merah untuk anak-anak di rumah orang tua mereka. Dan menurut kebiasaan tradisional, bahwa anak-anak perempuan dan suaminya harus makan siang di rumah orang tua / mertuanya.
Kebiasaan ini memberikan kesempatan bagi saudara untuk berkumpul bersama-sama, dan berbicara tentang kehidupan sehari-hari mereka. Di beberapa tempat, biasanya keluarga akan mengambil foto keluarga mereka pada hari ini. Salam kebajikan.
Tidak ada komentar:
Write komentar