Kebajikan ( De 德 ) - Manusia mudah merasa IRI, termasuk saya dan anda, ketika kita
melihat Rumah tangga orang lain, melihat kesuksesan orang lain, melihat Cara perhatian orang lain, melihat segala macam kehidupan orang lain yang mungkin tak sama dengan
apa yang kita punyai saat ini..
Lalu solusinya? BERSYUKUR...Ya itu memang jawaban yang paling mudah dan sering kita dengar dimanapun cerita sisi kehidupan..Yang jadi masalah bukan anjuran mensyukuri, akan tetapi bagaimana cara kita melewati pergolakan batin itu untuk membuang jauh rasa iri.. ..Bukan masalah teori ”bersyukur” namun mempraktekannya itu lho....
Dalam beberapa hal sisi kehidupan lewat beberapa pengalaman manusia, bisa disimpulkan bahwa manusia memiliki naluri ”seenaknya sendiri, semaunya sendiri dalam menentukan batasan syukur..”
melihat Rumah tangga orang lain, melihat kesuksesan orang lain, melihat Cara perhatian orang lain, melihat segala macam kehidupan orang lain yang mungkin tak sama dengan
apa yang kita punyai saat ini..
Lalu solusinya? BERSYUKUR...Ya itu memang jawaban yang paling mudah dan sering kita dengar dimanapun cerita sisi kehidupan..Yang jadi masalah bukan anjuran mensyukuri, akan tetapi bagaimana cara kita melewati pergolakan batin itu untuk membuang jauh rasa iri.. ..Bukan masalah teori ”bersyukur” namun mempraktekannya itu lho....
Dalam beberapa hal sisi kehidupan lewat beberapa pengalaman manusia, bisa disimpulkan bahwa manusia memiliki naluri ”seenaknya sendiri, semaunya sendiri dalam menentukan batasan syukur..”
Yang lebih jelasnya manusia melihat apa yang didepan mata, yang sedang berlangsung,
dan bodohnya kita tidak menyadari sepahit dan seburuk apa perjuangan orang tersebut hingga menjadi seperti sekarang ini..
dan bodohnya kita tidak menyadari sepahit dan seburuk apa perjuangan orang tersebut hingga menjadi seperti sekarang ini..
Melihat orang sukses dalam segala hal tanpa melihat sisi masalalunya yang siapa tahu dan biasanya lebih buruk serta berliku-liku dari kehidupan kita sekarang...
Jalan Hidup manusia tak ada yang sama, dari seorang pencuri, narapida di masalalunya, sekarang ia menjadi
pengusaha terkenal, dari seorang yatim piatu miskin ia menjadi pengusaha. Dari seorang anak bodoh sekarang menjadi sains atau apapun itu. Lebih jelasnya segalanya berawal dari sesuatu yang sepele dan mungkin buruk..
Di usia seperti sekarang, kita mungkin ada sedikit waktu bersantai, tertawa ditemani orang-orang tercinta tapi apa kita tahu di masa lalu orang lain ketika berusia sama seperti kita, mereka lebih buruk, lebih sibuk, bahkan lebih teraniaya serta selalu sendiri..
Di usia seperti sekarang, kita mungkin ada sedikit waktu bersantai, tertawa ditemani orang-orang tercinta tapi apa kita tahu di masa lalu orang lain ketika berusia sama seperti kita, mereka lebih buruk, lebih sibuk, bahkan lebih teraniaya serta selalu sendiri..
Jadi kesimpulannya, lihatlah kehidupan dengan MATA BATIN dan bukan KASAT MATA karena hasilnya akan berbeda..IRI HATI selalu identik dengan kurang BERSYUKUR..
Namun BERSYUKUR akan lebih bermakna, apabila kita menjabarkannya menggunakan MATA BATIN sebagai uji Perbandingan Hidup. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Namun BERSYUKUR akan lebih bermakna, apabila kita menjabarkannya menggunakan MATA BATIN sebagai uji Perbandingan Hidup. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar