|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 21 Januari 2014

Sumpah Serapah Sang Ibu yang Menjadi Kenyataan Bagi Anaknya

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Kesabaran dan ketelatenan memang benar-benar menjadi tuntunan seorang ibu dalam berakhlak. Sabar dalam mendidik dan mengurus anak, yakni menahan diri dari mengeluarkan sumpah serapah di kala anaknya sedang nakal-nakalnya dengan sikap-sikap yang menjengkelkan.

Kisah ini dari teman saya yang mempunyai ibu dengan kebiasaan mengucapkan kata-kata sumpah serapah saat dia masih anak-anak. Sampai sekarang sumpah serapah itu masih terus dia ingat.

Mengapa dia bisa terus ingat sumpah serapah itu, bahkan sampai dia sudah punya cucu saat ini? Ini semua karena sumpah serapah almarhumah ibunya puluhan tahun yang lalu benar-benar terbukti padanya dan para saudaranya.

Sebagai anak pertama, teman saya adalah anak yang paling rajin dibandingkan adik-adiknya. Dia selalu membantu ibunya sehingga sang ibu jarang marah padanya. Sebaliknya adik-adiknya tidak serajin sang kakak. Akibatnya sang ibu sering marah pada mereka.

Saat marah, sang ibu sering mengeluarkan kata-kata sumpah serapah kalau besar nanti mereka hanya akan menjadi seorang pembantu dan sulit cari rejeki. Dan sang kakak akan menjadi juru tulis (sebutan pegawai negeri jaman dulu) dan gampang cari rejeki. Tahukah anda? Ternyata ucapan sang ibu terbukti setelah mereka beranjak dewasa.

Sang kakak benar-benar menjadi pegawai negeri dan saudara yang lain menjadi pembantu (TKI). Hidup sang kakak berkecukupan dan sebaliknya hidup saudara yang lain serba kekurangan walaupun gaji mereka cukup besar sebagai TKI.

Dari kisah teman saya, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran, terutama para ibu. Jagalah selalu ucapan anda. Sekali lagi, ucapan adalah doa, dan doa seorang ibu bisa mengalahkan doa 1000 ulama sekalipun.

Memang harus diakui bahwa mengurus serta mendidik anak, memerlukan ketelatenan dan kesabaran yang luar biasa. Kesabaran yang dimaksud ini adalah bisa menahan diri dari main pukul, sumpah serapah atas semua tingkah laku anak, baik yang buruk maupun yang baik.

Di sisi lain, harus disadari pula bahwa ia adalah seorang anak di bawah umur, tentunya dalam hal ini lebih banyak memerlukan bimbingan dan arahan. Seandainya ia berbuat yang kurang berkenan di hati ibunya, bukan sumpah serapah yang berhak diterimanya.

Namun justru belaian tangan ibu yang disertai ucapan lembut sebuah nasehat, tentang keburukan sikapnya. Dengan bertambahnya pengetahuan anak, tentunya hal ini akan bertambah pula pola tingkahnya. Secara psikologis, itu justru harus disyukuri, sebab ada perkembangan dari segi kematangan mentalnya.

Berilah ucapan yang baik bagi anak-anak anda, karena ucapan atau doa ibu terhadap anaknya mempunyai kekuatan yang besar bagi terkabulnya doa. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar