|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 30 Januari 2014

Tahanan Terkenal oleh Kebaikan Hakim

 


Kebajikan ( De 德 ) -  Pada dinasti Qing ada seorang pelukis terkenal yang bernama Zheng Banqiao (郑板桥). Dia terlahir dari keluarga yang sangat miskin, dan ketika berusia 43 tahun, dia lulus ujian kenegaraan dan menjadi hakim di Shandong Fanxian (Sekarang bagian dari provinsi Henan).

Zheng Banqiao dari kecil sudah sangat bersimpati kepada rakyat miskin, setelah menjadi hakim dia selalu membela dan mempertahanan kepentingan masyarakat miskin.

Pada satu kesempatan, bos besar pemilik kios garam, menangkap seorang penjual garam seludupan (dahulu menjual garam harus mendapat izin dari negara), lalu membawanya ke pemerintah daerah, dan menyuruh Banqiao menghukum penjual garam ini.

Banqiao menatap penjual garam gelap tersebut, ia masih sangat muda, harusnya masuk sekolah, wajah berantakan, pakaian compang-camping, tubuh kurus kering. Dia tahu bahwa anak itu karena merasa terpaksa maka menjual garam selundupan, timbul belas kasih di hatinya dan bermaksud untuk menolong dan melepaskan anak tersebut.

Dia lalu memerintahkan bawahannya membawa selimut, di tengah selimut dilubangi untuk memasukkan kepala, lalu dia menyuruh bawahannya melingkarkan selimut tersebut di leher penjual garam illegal tersebut. Kemudian dia memerintahkan bawahannya membawa puluhan kertas kosong ditempel di atas selimut.

Berikutnya Zheng Banqiao mengambil kuas dan tinta, di hadapan bawahannya, dia melukis bambu dan bunga anggrek diatas kertas putih dan menulis puisi di kertas tersebut. Kemudian dia menyuruh bawahannya membawa tahanan tersebut menghukumnya berdiri di depan kios milik bos garam untuk menerima hukuman.

Karena puisi, tulisan dan lukisan dari Zheng Banqiao sangat indah, ketika tahanan ini menerima hukuman berdiri di kios bos garam, dia segera menarik banyak perhatian dari berbagai lapisan orang yang ingin melihat. Mereka semua berebutan ingin berada lebih dekat dengan tahanan tersebut untuk menikmati dan melihat tulisan serta lukisan Zheng Banqiao yang indah, tidak seorangpun ingin meninggalkan tempat tersebut.

Oleh sebab itu semakin lama, di depan kios garam, orang yang berkerumunan semakin banyak, sehingga seluruh pintu masuk kios tertutup oleh keramaian orang. Kondisi tersebut membuat kios garam itu sama sekali tidak bisa berjualan. Bos garam menjadi panik, maka dia terpaksa pergi ke pengadilan, dengan susah payah memohon Zheng Banqiao untuk melepaskan tahanan tersebut supaya dia bisa berjualan lagi.

Zheng Banqiao berkata, "Baiklah karena engkau yang datang memohon, saya akan segera melepaskan tahanan itu." Kemudian Zheng menyekolahkan anak itu sampai lulus dan menjadi pegawai negeri. Salam kebajikan (Sumber)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar