Kebajikan ( De 德 ) - Pada dinasti Qing ada seorang pelukis
terkenal yang bernama Zheng Banqiao (郑板桥). Dia terlahir dari keluarga yang
sangat miskin, dan ketika berusia 43 tahun, dia lulus ujian kenegaraan
dan menjadi hakim di Shandong Fanxian (Sekarang bagian dari provinsi
Henan).
Zheng Banqiao dari kecil
sudah sangat bersimpati kepada rakyat miskin, setelah menjadi hakim dia
selalu membela dan mempertahanan kepentingan masyarakat miskin.
Pada
satu kesempatan, bos besar pemilik kios garam, menangkap seorang
penjual garam seludupan (dahulu menjual garam harus mendapat izin dari
negara), lalu membawanya ke pemerintah daerah, dan menyuruh Banqiao
menghukum penjual garam ini.
Banqiao
menatap penjual garam gelap tersebut, ia masih sangat muda, harusnya
masuk sekolah, wajah berantakan, pakaian compang-camping, tubuh kurus
kering. Dia tahu bahwa anak itu karena merasa terpaksa maka menjual
garam selundupan, timbul belas kasih di hatinya dan bermaksud untuk
menolong dan melepaskan anak tersebut.
Dia
lalu memerintahkan bawahannya membawa selimut, di tengah selimut
dilubangi untuk memasukkan kepala, lalu dia menyuruh bawahannya
melingkarkan selimut tersebut di leher penjual garam illegal tersebut.
Kemudian dia memerintahkan bawahannya membawa puluhan kertas kosong
ditempel di atas selimut.
Berikutnya
Zheng Banqiao mengambil kuas dan tinta, di hadapan bawahannya, dia
melukis bambu dan bunga anggrek diatas kertas putih dan menulis puisi di
kertas tersebut. Kemudian dia menyuruh bawahannya membawa tahanan
tersebut menghukumnya berdiri di depan kios milik bos garam untuk
menerima hukuman.
Karena puisi,
tulisan dan lukisan dari Zheng Banqiao sangat indah, ketika tahanan ini
menerima hukuman berdiri di kios bos garam, dia segera menarik banyak
perhatian dari berbagai lapisan orang yang ingin melihat. Mereka semua
berebutan ingin berada lebih dekat dengan tahanan tersebut untuk
menikmati dan melihat tulisan serta lukisan Zheng Banqiao yang indah,
tidak seorangpun ingin meninggalkan tempat tersebut.
Oleh
sebab itu semakin lama, di depan kios garam, orang yang berkerumunan
semakin banyak, sehingga seluruh pintu masuk kios tertutup oleh
keramaian orang. Kondisi tersebut membuat kios garam itu sama sekali
tidak bisa berjualan. Bos garam menjadi panik, maka dia terpaksa pergi
ke pengadilan, dengan susah payah memohon Zheng Banqiao untuk melepaskan
tahanan tersebut supaya dia bisa berjualan lagi.
Zheng Banqiao berkata, "Baiklah karena engkau yang datang memohon, saya akan segera melepaskan tahanan itu." Kemudian Zheng menyekolahkan anak itu sampai lulus dan menjadi pegawai negeri. Salam kebajikan (Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar