Kebajikan ( De 德 ) - Dalam Tradisi Budaya Tionghoa, setiap tahun tanggal 26 bulan 12 lunar Imlek disebut juga sebagai hari kue, karena masyarakat Tionghoa harus mulai membuat berbagai jenis kue beras untuk menyembah para Dewa di Malam Tahun Baru Imlek. Oleh karena itu harus dilakukan beberapa hari lebih awal, karena butuh waktu untuk membuat kue.
Pertama, beras ketan harus digiling dengan air menjadi pasta susu, kemudian dibiarkan kering. Setelah itu dicampur dengan gula lalu diaduk seperti adonan, baru dimasukkan dalam wadah cetaknya yang berbentuk
keranjang dan kemudian diuap selama berjam-jam.
Kue manis yang paling populer dan merupakan salah satu kue khas atau wajib perayaan tahun baru Imlek adalah Nian Gao (年高) atau Ti Kwe (甜棵) dalam dialek
Hokkian dan Fa Gao (发糕) atau Huat kue.
Dalam bahasa mandarin, Nian 年 adalah Tahun dan Gao 高 adalah Kue dan juga terdengar seperti kata tinggi (高), oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat.
Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Jadi Nian Gao berarti Kue Tahunan, karena hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang tahun baru Imlek.
Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
Fa 发 secara harfiah berarti Kemakmuran. Gao memiliki suara mirip dengan karakter Cina Tinggi. Makan Fa-Gao berarti membantu karir, kekayaan dan kesehatan seseorang untuk melangkah lebih tinggi.
Dalam bahasa mandarin, Nian 年 adalah Tahun dan Gao 高 adalah Kue dan juga terdengar seperti kata tinggi (高), oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat.
Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Jadi Nian Gao berarti Kue Tahunan, karena hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang tahun baru Imlek.
Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
Fa 发 secara harfiah berarti Kemakmuran. Gao memiliki suara mirip dengan karakter Cina Tinggi. Makan Fa-Gao berarti membantu karir, kekayaan dan kesehatan seseorang untuk melangkah lebih tinggi.
Kue keranjang ini mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara
sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek (廿四送尫 Ji Si
Sang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai
sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15
setelah tahun baru Imlek).
Dipercaya bahwa pada awalnya, kue ini ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku (竈君公 Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇上帝 Giok Hong Siang Te). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Saat ini, banyak orang Tionghoa yang langsung membeli Nian Gao dan Fa-Gao dari supermarket. Nian Gao adalah kue yang terbuat dari beras ketan dan gula ini dapat disimpan lama, bahkan dengan dijemur dapat menjadi keras seperti batu dan awet.
Sebelum menjadi keras, kue tersebut dapat disajikan langsung, akan tetapi setelah keras dapat diolah terlebih dahulu dengan digoreng menggunakan tepung dan telur ayam dan disajikan hangat-hangat. Dapat pula dijadikan bubur dengan dikukus. Salam kebajikan
Dipercaya bahwa pada awalnya, kue ini ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku (竈君公 Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇上帝 Giok Hong Siang Te). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Saat ini, banyak orang Tionghoa yang langsung membeli Nian Gao dan Fa-Gao dari supermarket. Nian Gao adalah kue yang terbuat dari beras ketan dan gula ini dapat disimpan lama, bahkan dengan dijemur dapat menjadi keras seperti batu dan awet.
Sebelum menjadi keras, kue tersebut dapat disajikan langsung, akan tetapi setelah keras dapat diolah terlebih dahulu dengan digoreng menggunakan tepung dan telur ayam dan disajikan hangat-hangat. Dapat pula dijadikan bubur dengan dikukus. Salam kebajikan
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini, Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar