|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 09 Januari 2014

Tradisi Memberi Nama Bayi Dalam Budaya Tionghua

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Di zaman dahulu, menurut catatan literatur kuno ada peraturan bahwa nama seorang anak biasanya baru akan ditetapkan 3 bulan setelah kelahirannya.

Namun pada praktiknya, banyak yang memberikan nama sebulan setelah kelahiran sang anak, bahkan ada yang baru diberikan setahun setelahnya. Bahkan ada juga yang telah menetapkan nama terlebih dahulu sebelum kelahiran sang anak.

Di zaman Dinasti Shang, orang-orang masih menggunakan nama dengan 1 karakter. Ini dikarenakan mereka belum mengenal marga dan juga karena jumlah penduduk yang tidak banyak.

Sebelum zaman Dinasti Han, biasanya nama Tionghoa hanya terdiri dari 2 karakter yang terdiri dari 1 karakter marga dan 1 karakter nama. Namun setelah Dinasti Han, orang-orang mulai memiliki sebuah nama lengkap yang terdiri dari 3 karakter (1 karakter marga dan 2 karakter nama pribadi - yang terdiri dari 1 karakter nama generasi dan 1 karakter nama diri) selain daripada nama resmi mereka yang 2 karakter itu.

Di zaman Dinasti Jin, orang-orang baru memakai nama dengan 3 karakter seperti yang kita kenal sekarang. Nama menjadi sebuah hal yang penting bagi seseorang yang dipengaruhi oleh pemikiran Konfusius tentang pentingnya penamaan bagi penonjolan karakter seseorang.

Di dalam nama dengan 3 karakter, biasanya kita mengenal adanya nama generasi. Nama yang mengandung nama generasi adalah 1 karakter marga, 1 karakter generasi dan 1 karakter nama.

Pada tingkatan generasi yang sama dalam satu keluarga besar biasanya memiliki nama generasi yang sama. Nama generasi ditetapkan oleh leluhur dengan mengambil sebuah puisi atau bait di dalamnya untuk penamaan generasi turun-temurun.

Biasanya sebuah puisi berisikan 16, 20 atau bahkan 24 karakter buat 16, 20 atau 24 generasi ke bawah. Sampai generasi ke-17, 21 atau 25, nama generasi akan dimulai kembali dari karakter generasi pertama.

Nama generasi ini tidak lazim digunakan di semua keluarga, karena biasanya hal seperti ini merupakan monopoli orang terpelajar. Karena pendidikan tidak umum bagi rakyat biasa di zaman dulu di Cina, maka banyak pula keluarga yang tidak menggunakan nama generasi dalam pemberian nama.

Pada zaman dulu hingga zaman sekarang ini, jika seorang anak telah lahir, maka hal pertama yang dilakukan oleh keluarganya adalah mengunjungi kuil leluhur dan membakar dupa sebagai penghormatan kepada nenek moyang mereka.

Barulah kemudian sang ayah, atau kakek, atau orang yang berpengaruh dalam keluarganya, akan memberikan nama anak tersebut menurut ikatan sejarah keluarga yang umumnya terdiri dari 3 perkataan yang dimulai pertama dengan nama keluarga atau marga, nama kedua mewakili nama generasi di kalangan adik-beradik dan sanak-saudara, sedangkan nama yang ketiga merupakan nama bagi panggilan diri sendiri. 

  
Banyak orang tua yang memberikan nama bagi anak-anak mereka dengan nama-nama yang terkait dengan masa depan yang cerah. Hal ini karena tentunya orang tua ingin memberikan berkat bagi setiap aspek kehidupan anak-anak mereka, seperti karir, kesehatan, kekayaan dan keluarga. 

Bahkan ada beberapa orang tua yang merasa ragu-ragu tentang memberi nama yang tepat, sehingga mereka pun memanfaatkan jasa dari orang pandai yang mengkhususkan diri dalam memberi nama.

Walaupun sebenarnya, nama baik tidak akan pernah bisa mengubah hidup seseorang, namun hal ini tentunya untuk melambangkan sesuatu keinginan yang indah.

Sistem pemberian sebuah nama yang baik memang perlu untuk menyesuaikan dengan makna nama, unsur Yin dan Yang serta dibuat dengan mengikut perhitungan matematik Tiongkok kuno.

Terdapat lima aspek penting yang perlu diberi perhatian dalam memberi nama bayi yang baru lahir.

1. Nama yang diberi haruslah mengandungi maksud yang baik seperti lambang kekayaan, kemewahan dan kesejahteraan.

2. Bunyi nama mestilah sedap didengar.

3. Nama mestilah dibuat berdasarkan kiraan matematik yaitu angka yang berhasil dan tidak bertentangan dan yang sepadan.

4. Nama yang diberikan haruslah mempunyai pertimbangan unsur Yin dan Yang yang sama berat.

5. Nama mestilah mempunyai lima unsur yaitu emas, air, api, tanah dan kayu serta saling melengkapi.

Oleh karena itu, maka nama seorang bayi haruslah disusun secara seimbang dengan mengandung unsur Yin dan Yang. Kegagalan memberikan nama yang baik juga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang, seperti akan ditimpa kecelakaan atau mendapat kesejahteraan.

Kerumitan orang Tionghua memilih nama yang sesuai untuk seorang bayi, kadangkala menyebabkan mereka mengambil masa yang agak lama, khususnya bagi mereka yang masih terikat dengan adat yang terpaksa merujuk kepada kitab-kitab tertentu. Salam kebajikan.

Tidak ada komentar:
Write komentar