Kebajikan ( De 德 ) - Beberapa saat yang lalu di sebuah stasiun TV, ada sebuah iklan sebuah produk kesehatan dimana sebuah ramuan dicampurkan dalam air untuk digunakan sebagai rendaman pada kaki. Dan diyakini oleh orang zaman dahulu bahwa dapat membuat seseorang BERUMUR PANJANG.
Tak tahu mengapa saya selalu tertawa tiap melihat iklan itu. Meski hanya sebuah iklan, dengan bahasa menarik agar orang melihat lalu membeli, tapi untuk saya itu terdengar lucu sekali. Masa sih dapat berumur panjang?
Secara manusia mungkin kita hanya berusaha dengan berbagai suplemen atau vitamin untuk kesehatan. Namun harus dipahami bahwa segala sumber penyakit yang mengganggu kesehatan dan membuat usia kita terkendala tak lain adalah tergantung POLA BERPIKIR dan POLA MAKAN kita sendiri.
Mengapa POLA PIKIR? Ingatlah manusia yang selalu berfikir negatif, menyimpan kepahitan, cemas dan susah mengikhlaskan serta tanpa rasa KASIH biasanya sering terkena imbas perasaannya, sehingga sangat mudah terserang berbagai penyakit, akibat kurangnya pengendalian diri.
Berbeda dengan orang yang selalu bersyukur ditengah konflik kehidupan, menciptakan kondisi batin yang tenang serta mempunyai welas asih terhadap semua makhluk di dunia ini maka bisa dipastikan energi positif yang keluar akan menjadi kekuatannya.
Mengapa POLA MAKAN? Karena Pola makan manusia zaman dahulu dan zaman sekarang sangat berbeda. Manusia sekarang segala bentuk aneka makanannya adalah ”fast food” atau cepat saji, segala bentuk makananpun mengandung pengawet, penyedap rasa termasuk pada beras, sayur, buah dengan pestisidanya..
Manusia zaman dulu tak suka serba instant sehingga semua serba organik dan alami, jadi benar-benar sehat untuk dikonsumsi. Wajar saja manusia zaman dulu jauh dari penyakit dan panjang umur.
Tapi diatas semua itu kita kembalikan semua kepada yang di ATAS. Tanpa bermaksud menjelekkan sebuah produk, saya hanya sedikit meluruskan bahwa UMUR PANJANG adalah sepenuhnya milik TUHAN dan tak ada seorang manusiapun yang mengetahui RAHASIA KEMATIAN. Tentang kapan dan mengapa serta bagaimana manusia meninggal itu sudah ada garisnya masing-masing. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Tidak ada komentar:
Write komentar