Kebajikan ( De 德 ) - Manusia kadang memang terkenal rasa egoismenya, waktu sedang bernasib baik lupa sama yang di Atas, sudah susah sakit-sakitan barulah mau mengubah sikap dan perbuatan, terus memohon kepadaNya.
Jika sudah demikian, segalanya akan dilakukan agar ada perbaikan nasibnya. Sesungguhnya apa yang kita perbuat, itulah yang diterima. Baik dalam masa
sekarang, bahkan ada yang baru diterima ketika sudah tua.
Perputaran hukum karma terus berputar, untuk mengikis karma buruk harus melakukan kebajikan, mencetak kitab suci, dll. Pada awalnya seseorang yang lagi menerima karma buruknya, mau secepatnya berakhir.
Setahun telah berlalu, masih sama saja. Yang dulu semangat sekali ketempat ibadah, pelan-pelan mulai malas. Yang dulu baca kitab suci dengan tulus, mulai tergoyahkan. Di baca hanya sepatah dua kata saja.
Karena kurangnya keteguhan didalam tekadnya, akhirnya api semangat padam ditengah jalan. Sesungguhnya tanpa disadarinya, dia telah diberikan kesehatan untuk mengikis karmanya. Tapi kadang yang didambakan hanyalah "Kekayaan Materi" saja.
Jika kita telah mengetahui bahwa pada masa lalu itu baik secara sengaja mau pun tidak telah melakukan kebajikan atau kejahatan, maka hal ini akan menentukan Karma yang diterima masa kini.
Kita harus secepatnya sadar untuk bertobat, menambah perbuatan Kebajikan. Kebajikan lebih cepat bertambah dan lebih cepat mengurangi Karma kejahatan. Terus menerus menambah Karma Kebajikan, tanpa mengoyahkan semangat kita sekalipun tidak ada perubahan dalam waktu yang lama.
"Sesuai benih yang telah ditabur, Begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebaikan akan menerima kebaikan. Pembuat kejahatan akan menerima kejahatan." Salam kebajikan
Jika sudah demikian, segalanya akan dilakukan agar ada perbaikan nasibnya. Sesungguhnya apa yang kita perbuat, itulah yang diterima. Baik dalam masa
sekarang, bahkan ada yang baru diterima ketika sudah tua.
Perputaran hukum karma terus berputar, untuk mengikis karma buruk harus melakukan kebajikan, mencetak kitab suci, dll. Pada awalnya seseorang yang lagi menerima karma buruknya, mau secepatnya berakhir.
Setahun telah berlalu, masih sama saja. Yang dulu semangat sekali ketempat ibadah, pelan-pelan mulai malas. Yang dulu baca kitab suci dengan tulus, mulai tergoyahkan. Di baca hanya sepatah dua kata saja.
Karena kurangnya keteguhan didalam tekadnya, akhirnya api semangat padam ditengah jalan. Sesungguhnya tanpa disadarinya, dia telah diberikan kesehatan untuk mengikis karmanya. Tapi kadang yang didambakan hanyalah "Kekayaan Materi" saja.
Jika kita telah mengetahui bahwa pada masa lalu itu baik secara sengaja mau pun tidak telah melakukan kebajikan atau kejahatan, maka hal ini akan menentukan Karma yang diterima masa kini.
Kita harus secepatnya sadar untuk bertobat, menambah perbuatan Kebajikan. Kebajikan lebih cepat bertambah dan lebih cepat mengurangi Karma kejahatan. Terus menerus menambah Karma Kebajikan, tanpa mengoyahkan semangat kita sekalipun tidak ada perubahan dalam waktu yang lama.
"Sesuai benih yang telah ditabur, Begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebaikan akan menerima kebaikan. Pembuat kejahatan akan menerima kejahatan." Salam kebajikan
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
ijin copas ya gan,,buat di share kan ke facebook..soalnya kata katanya bagus banget
BalasHapus