|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 20 April 2014

Kisah Anak Yang Tidak Berrbakti

 


Kebajikan ( De 德 ) -  Budi orang tua laksana dalamnya lautan, manusia tidak boleh melupakan budi orang tua. Melahirkan dan memelihara anak adalah hal yang berulang-ulang, berkesinambungan sejak dahulu kala.

Sebagai anak manusia, orang harus berbakti, yang tidak berbakti, maka dosanya sama dengan melawan Tuhan, seperti 3 kisah dibawah ini.

Kisah ini adalah sebuah kisah nyata, di mana seorang anak di sebuah desa yang tidak berbakti memperlakukan ibunya seperti pembantu. Ia dan istrinya selalu bermalas-malasan setiap hari, dan ibunyalah yang mengerjakan semua pekerjaan rumahnya. Bahkan, ia gemar bangun siang dan membuat ibunya bekerja lebih keras.

Suatu hari, ketika sedang bekerja di dapur, anaknya juga menyuruh ibunya merawat bayinya karena ia dan istrinya akan pergi berjalan-jalan. Karena tubuh yang sudah renta, sang ibu sudah tidak lagi cekatan.

Alhasil, ketika sedang mendidihkan air di sebuah kuali besar, tak sengaja si bayi jatuh ke dalam kuali yang isinya air mendidih itu dan meninggal.

Karena takut dihukum oleh anaknya, iapun melarikan diri ke sebuah kuil. Bersembunyi di bawah meja di mana di atasnya ada patung dewa Chow Tung. Ia kemudian berdoa dalam ketakutan untuk tetap menyelamatkan hidup anaknya.

Anak yang kesetanan dan marah itu membawa pisau besar dengan niatan membunuh ibunya. Tetapi, sebelum ia berhasil membunuh sang ibu, dewa Chow Tung kemudian melompat keluar dan berdiri melawan anak tersebut di depan gerbang.

Alhasil, setiap orang di desa tersebut lebih berbakti kepada orang tuanya masing-masing karena takut akan kualat.

Kisah berikutnya...Peristiwa bersejarah ini kabarnya terjadi pada 23 Mei, tahun pertama dari Dinasti Ching (1662). Alkisah ada seorang anak tidak berbakti bernama Ou yang memiliki temperamen kejam dan kerap memarahi ibunya.

Suatu hari ketika ia kembali dari bisnisnya, ia marah besar kepada sang ibu karena terlambat menyiapkan makanan. Ia berteriak dan mencaci maki ibunya dengan kalimat yang sadis. Saat itu juga, Tuhan marah dan akhirnya membakar si anak dengan sambaran petir sampai mati.

Ratusan orang desa terkejut melihat kejadian tersebut dan saling mengingatkan agar tidak memaki-maki orang tua dan berbakti pada orang tua.

Kisah lainnya...Loa Ju, adalah seorang pegawai pemerintahan yang kemudian meninggalkan ibunya yang sudah tua dan buta sendirian di rumah. Ia sendiri bersama istrinya pergi tinggal di rumah dinas yang mewah dan megah.

Saat ia pergi meninggalkan ibunya yang bersedih, ia berkata pada ibunya bahwa suatu hari ia akan menjemput ibunya dan membawanya pergi ke rumah dinasnya. Namun, sementara ini ia telah membayar uang kontrakan selama satu tahun, dan akan mengirimkan uang pada ibunya setiap bulannya.

Sebulan telah berlalu, sang ibu tak juga mendapatkan kabar baik dari anaknya. Bahkan, si tuan tanah kemudian menagih uang sewa yang ternyata tak pernah dibayar oleh anaknya.

Ia kemudian berdoa di tengah malam agar Tuhan menyadarkan anaknya.

Dan yang terjadi, adalah anak dan istri anaknya malah dirampok di tengah perjalanan saat mereka berwisata. Hartanya dikuras, dan mayatnya dibuang ke sungai.  Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar